Daftar Raja Mataram yang Dimakamkan di Kompleks Imogiri

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 5 November 2025 - 22:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makam Imogiri (Pasarean Imogiri), Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah (Foto: Dokumentasi/Kraton Jogja)

Makam Imogiri (Pasarean Imogiri), Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah (Foto: Dokumentasi/Kraton Jogja)

BritainajaSri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, wafat pada Minggu (2/11/2025) dan akan di makamkan di Kompleks Makam Imogiri, Bantul, pada Rabu (5/11/2025). Prosesi pemakamannya akan dilakukan melalui kirab dari Surakarta menuju Yogyakarta dengan tata upacara adat keraton.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII sebelumnya telah menjalani serangkaian prosesi adat sebelum di bawa ke tempat peristirahatan terakhir. Jenazah dikirab menggunakan Kereta Pusaka Rata Pralaya, kereta kerajaan bersejarah yang selama berabad-abad di gunakan untuk upacara pemakaman para raja.

Pemakaman PB XIII di Imogiri bukan hal yang baru dalam tradisi Keraton Surakarta. Kompleks pemakaman yang berada di perbukitan Girirejo, Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, memang di kenal sebagai tempat peristirahatan para raja dan ratu keturunan Mataram Islam.

Sejarah dan Kedudukan Makam Imogiri

Makam Imogiri di bangun pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma, Raja Mataram Islam yang memimpin pada 1613-1645. Lokasinya berada di puncak bukit, menghadap selatan, dan di yakini memiliki nilai simbolik yang berkaitan dengan keagungan dan hubungan spiritual penguasa Jawa dengan alam dan Sang Pencipta.

Baca Juga :  Cuaca Jambi Hari Ini, Hujan Ringan Melanda Sejumlah Wilayah

Nama kawasan tersebut di kenal pula sebagai Pajimatan Girirejo. Tradisi pemakaman di Imogiri terus berlanjut meskipun Mataram Islam kemudian terpecah melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755 yang melahirkan dua kekuasaan: Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Kendati Imogiri terletak lebih dekat dengan pusat Keraton Yogyakarta, kedua kerajaan tetap sepakat mempertahankan pemakaman keluarga raja Mataram di lokasi tersebut.

Pembagian Kompleks Makam

Mengutip arsip Keraton Yogyakarta, Kompleks Makam Imogiri terdiri dari beberapa komplek pemakaman inti atau kedhaton, yaitu:

  • Kedhaton Kasultanagungan, tempat makam Sultan Agung dan Kanjeng Ratu Batang.

  • Kedhaton Pakubuwanan, kompleks utama pemakaman raja-raja Kasunanan Surakarta.

  • Kedhaton Kasultanan Yogyakarta, kompleks pemakaman para Sultan Yogyakarta.

Rinciannya sebagai berikut:

Nama Kedhaton Tokoh yang Dimakamkan
Kedhaton Sultan Agungan Sultan Agung, Sunan Amangkurat II, Sunan Amangkurat III
Kedhaton Pakubuwanan Sunan Pakubuwono I, Sunan Amangkurat IV, Sunan Pakubuwono II
Kedhaton Bagusan / Kasuwargan Sunan Pakubuwono III, IV, V
Kedhaton Astana Luhur Sunan Pakubuwono VI, VII, VIII, IX
Kedhaton Girimulyo Sunan Pakubuwono X dan XI
Kedhaton Kasuwargan (Yogyakarta) Sultan Hamengku Buwana I dan III
Kedhaton Besiyaran Sultan HB IV, V, dan VI
Kedhaton Saptarengga Sultan HB VII, HB VIII, HB IX
Baca Juga :  Waspada Panas Terik! Suhu di Makkah Sentuh 42°C, Jemaah Haji Diminta Lindungi Diri dari Dehidrasi

Sementara Sultan Hamengku Buwana II dimakamkan di Kotagede, bukan di Imogiri, karena situasi Perang Jawa saat beliau wafat pada 1828.

Tradisi yang Masih Terjaga

Tradisi pemakaman di Imogiri hingga kini masih dijaga ketat oleh para abdi dalem kedua keraton. Untuk memasuki kompleks makam, pengunjung diwajibkan menaiki ratusan anak tangga dan mengenakan busana adat sebagai bentuk penghormatan.

Pemakaman PB XIII menegaskan kembali kesinambungan sejarah Keraton Surakarta dengan akar Mataram Islam yang masih hidup hingga sekarang.

Imogiri bukan sekadar kompleks pemakaman, melainkan simbol perjalanan sejarah politik dan budaya Jawa. Prosesi pemakaman PB XIII menjadi momentum yang mengingatkan kembali kedekatan hubungan historis antara Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, dan warisan Mataram Islam. (Tim)

Berita Terkait

Duka Mendalam: Siswa Korban Dugaan Perundungan di Tangsel Tutup Usia Setelah Sepekan Dirawat
Mengapa Kelabang Sering Muncul di Rumah? Pahami Penyebab dan 7 Cara Efektif Mengusirnya
Kenali 8 Jenis Sertifikat Tanah di Indonesia dan Kekuatan Hukumnya
Terobosan Baru Kemenkes: Sistem Rujukan BPJS Diubah, Pasien Penyakit Berat Langsung ke RS Tipe A
BPJS Kesehatan Siapkan Program Pemutihan Tunggakan 2025: Begini Cara dan Syarat Mengikutinya
Taspen Tegaskan Kabar Kenaikan Gaji Pensiunan PNS November 2025 Adalah Hoaks
Mekanisme Baru Pencairan Tunjangan Profesi Guru 2025 dan Jadwal Triwulan IV
Longsor Maut Cilacap: 21 Warga Hilang, Evakuasi di Majenang Hadapi Tantangan Berat

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 15:31 WIB

Duka Mendalam: Siswa Korban Dugaan Perundungan di Tangsel Tutup Usia Setelah Sepekan Dirawat

Sabtu, 15 November 2025 - 15:00 WIB

Mengapa Kelabang Sering Muncul di Rumah? Pahami Penyebab dan 7 Cara Efektif Mengusirnya

Jumat, 14 November 2025 - 23:00 WIB

Kenali 8 Jenis Sertifikat Tanah di Indonesia dan Kekuatan Hukumnya

Jumat, 14 November 2025 - 21:00 WIB

Terobosan Baru Kemenkes: Sistem Rujukan BPJS Diubah, Pasien Penyakit Berat Langsung ke RS Tipe A

Jumat, 14 November 2025 - 18:00 WIB

BPJS Kesehatan Siapkan Program Pemutihan Tunggakan 2025: Begini Cara dan Syarat Mengikutinya

Berita Terbaru