Britainaja – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan lonjakan kasus influenza yang terjadi belakangan ini bukanlah hal luar biasa. Ia menyebut peningkatan tersebut masih tergolong musiman dan mayoritas disebabkan oleh virus influenza tipe H1N1.
Lonjakan kasus influenza tengah menjadi sorotan publik. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa peningkatan tersebut merupakan tren musiman yang biasanya terjadi pada periode tertentu setiap tahun.
“Memang di bulan-bulan ini kasus flu naik, tapi masih dalam batas wajar,” ujar Budi saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025). Ia juga menambahkan bahwa angka kasus flu tahun ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Budi menyampaikan bahwa masyarakat bisa memantau langsung perkembangan kasus influenza melalui situs resmi Kementerian Kesehatan di kemkes.go.id, yang menampilkan laporan mingguan secara terbuka. “Kami punya datanya, dan masyarakat bisa lihat sendiri,” ujarnya.
Berdasarkan laporan terbaru Kemenkes, terdapat 24 kasus positif influenza dari 95 spesimen yang di periksa pada pekan ke-42 atau per tanggal 24 Oktober 2025. Persentase tersebut setara dengan 25 persen, lebih rendah di bandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 42 persen dari 100 spesimen. Dari seluruh kasus yang terdeteksi, sekitar 30 persen di alami oleh kelompok usia produktif.
Menurut Budi, sistem pemantauan penyakit di Indonesia kini jauh lebih transparan dan akurat di bandingkan sebelum pandemi Covid-19. Kemenkes telah melakukan perbaikan besar pada sistem surveilans agar kualitas datanya sejajar dengan negara-negara maju.
“Kalau dulu laporan kita jelek sekali, sekarang sudah setara dengan standar Inggris dan Afrika Selatan,” ujarnya sambil menunjukkan data mingguan yang di tampilkan stafnya.
Hasil pemantauan genomik terbaru juga menunjukkan bahwa sebagian besar kasus flu saat ini di picu oleh virus influenza tipe H1N1, di ikuti oleh tipe H3. “Kami bisa tahu tipenya karena sekarang sudah ada fasilitas genome sequencing,” jelas Budi.
Lebih lanjut, Budi menambahkan bahwa seluruh data mengenai tren penyakit menular kini dapat di akses publik melalui dashboard interaktif di laman resmi Kementerian Kesehatan. “Akses publik sudah terbuka, datanya bagus, lengkap dengan grafiknya,” katanya.
Dashboard tersebut merupakan bagian dari sistem Surveillance and Early Warning System, yang di kembangkan setelah pandemi Covid-19 (2020–2023). Sistem ini bertujuan memperkuat deteksi dini penyakit menular agar penanganannya lebih cepat dan akurat di masa mendatang.
Dengan transparansi data yang semakin baik, masyarakat di harapkan bisa memahami tren penyakit dengan lebih tenang dan tidak mudah panik ketika terjadi peningkatan kasus musiman seperti influenza.
Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kondisi peningkatan flu saat ini tidak perlu di khawatirkan secara berlebihan. Dengan sistem pemantauan yang lebih modern dan transparan, pemerintah memastikan deteksi dini penyakit menular di Indonesia kini semakin andal dan setara dengan standar global. (Tim)









