Britainaja – Dua atlet muda Indonesia, Salsabilla Hadi Pamungkas dan Alarice Mallica Prakoso, menuntaskan penampilan gemilang mereka pada ajang World Artistic Gymnastics Championship yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Keduanya turun di seluruh nomor wajib atau apparatus yang terdiri dari vault, uneven bars, balance beam, dan floor exercise. Meski menjadi debut mereka di level dunia, penampilan dua gymnast Tanah Air itu berhasil menarik perhatian para pelatih dan penonton.
Salsabilla mencatatkan total nilai all round 44.432. Rinciannya, vault 12.933, uneven bars 9.800, balance beam 10.266, dan floor 11.433. Sementara itu, Alarice menorehkan skor total 44.266 dengan perolehan vault 11.900, uneven bars 10.600, balance beam 10.000, dan floor 11.766.
“Ini pengalaman pertama saya di kejuaraan dunia. Awalnya memang gugup, tapi saya berusaha tampil sebaik mungkin,” ujar Salsabilla seusai pertandingan.
Senada, Alarice juga menyampaikan rasa bangganya bisa membawa nama Indonesia di panggung internasional. “Saya merasa terhormat dan bangga dengan performa hari ini,” katanya.
Pelatih kepala tim nasional, Zahari, menilai performa kedua atlet sudah menunjukkan peningkatan signifikan. Menurutnya, tidak ada perbedaan mencolok antara hasil latihan dan penampilan di arena pertandingan.
“Dari sisi eksekusi, mereka stabil dan mampu menjaga fokus hingga akhir,” ujar Zahari.
Pelatih lainnya, Eva Butar Butar, menambahkan bahwa kemampuan kedua pesenam dalam mengendalikan rasa gugup layak di apresiasi. “Untuk debutan muda, mereka tampil percaya diri. Ini modal besar untuk kompetisi mendatang,” jelasnya.
Namun, nasib kurang beruntung di alami Larasati Rengganis yang harus menepi akibat cedera. Ia mengalami patah jari sehari sebelum sesi podium training.
“Cedera terjadi saat latihan di palang bertingkat. Ada kesalahan kecil saat menangkap batang, menyebabkan jari tangannya patah,” ungkap manajer tim, Indra Sibarani.
Tim medis akhirnya memutuskan untuk menghentikan partisipasi Larasati demi mencegah cedera lebih parah. Pembengkakan membuat tangannya sulit di gerakkan dan tidak memungkinkan untuk tampil di arena.
Meski begitu, partisipasi tim Indonesia di kejuaraan dunia ini di nilai menjadi langkah penting dalam perkembangan olahraga gimnastik nasional. Penampilan Salsabilla dan Alarice di harapkan dapat menjadi inspirasi bagi pesenam muda lainnya untuk terus berprestasi di kancah internasional.
Keikutsertaan dua pesenam muda ini bukan sekadar pencapaian individu, tetapi juga bukti kemajuan pembinaan olahraga gimnastik di Indonesia. Dengan pengalaman berharga ini, langkah mereka menuju level dunia ke depan semakin terbuka lebar. (Tim)









