Britainaja – Pesawat angkut militer canggih Airbus A400M yang menjadi alutsista baru TNI Angkatan Udara resmi tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (3/11) pagi. Kedatangan pesawat tersebut disambut dengan tradisi kehormatan water salute sebagai bentuk apresiasi atas tambahan kekuatan baru bagi pertahanan udara Indonesia.
Pesawat berwarna abu-abu itu mendarat mulus di landasan Halim sekitar pukul 07.50 WIB. Begitu roda pesawat menyentuh landasan, dua mobil pemadam menembakkan air dari sisi kiri dan kanan, membentuk lengkungan yang menyiram badan pesawat, sebuah tradisi penyambutan resmi untuk kedatangan armada baru di dunia penerbangan.
Suasana di Base Ops Halim tampak khidmat sekaligus membanggakan. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono bersama Wakil KSAU Marsdya TNI Tedi Rizalihadi turut hadir dalam penyambutan tersebut. Keduanya kemudian mengalungkan bunga kepada para pilot A400M sebagai bentuk penghormatan atas misi penerbangan yang sukses.
Kehadiran pesawat Airbus A400M ini menandai babak baru dalam modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU. Pesawat tersebut merupakan hasil pengadaan yang dilakukan pada tahun 2021, di masa Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dengan kehadirannya, kemampuan Indonesia dalam mobilisasi logistik dan personel di wilayah udara semakin meningkat.
A400M di kenal sebagai pesawat angkut militer multiguna dengan empat mesin turboprop berdaya tinggi. Keunggulan utama pesawat ini terletak pada fleksibilitasnya yang mampu di gunakan untuk operasi taktis maupun strategis. Dalam misi taktis, pesawat ini dapat mengangkut pasukan dan perlengkapan ke daerah terpencil atau bahkan mendarat di landasan yang tidak beraspal.
Sementara untuk operasi strategis, Airbus A400M di rancang untuk mengangkut logistik berukuran besar dan berat. Pesawat ini mampu membawa muatan hingga 37 ton, termasuk kendaraan tempur, kontainer logistik, dan perlengkapan bantuan kemanusiaan. Kapasitas ruang kargonya yang luas juga memungkinkan pesawat ini mendukung misi gabungan lintas matra.
Secara teknis, pesawat raksasa ini memiliki panjang sekitar 18 meter, lebar badan 5,64 meter, dan tinggi kabin mencapai 4 meter. Meskipun dimensinya besar, A400M mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 860 kilometer per jam, menjadikannya salah satu pesawat angkut tercepat di kelasnya.
Desain pesawat juga memungkinkan A400M untuk beroperasi di berbagai medan ekstrem. Dengan struktur roda pendaratan yang kuat dan sistem mesin yang adaptif, pesawat ini bisa mendarat di permukaan tidak beraspal seperti tanah keras, pasir, hingga jalur kerikil. Kemampuan ini menjadi keunggulan penting bagi TNI AU yang kerap menjalankan misi di wilayah terpencil, terutama di Indonesia bagian timur.
Selain fungsi militer, A400M juga dapat di gunakan untuk misi kemanusiaan dan bantuan bencana. Dengan daya angkut besar dan jangkauan terbang jauh, pesawat ini dapat menyalurkan bantuan logistik ke wilayah terdampak bencana dalam waktu singkat, sekaligus memperkuat sistem tanggap darurat nasional.
Kedatangan Airbus A400M di Indonesia menambah daftar panjang modernisasi pertahanan udara yang terus di lakukan pemerintah. Pesawat ini di perkirakan akan segera menjalani serangkaian uji operasional sebelum resmi bergabung dalam skuadron aktif TNI AU.
Dengan bergabungnya Airbus A400M ke dalam armada TNI Angkatan Udara, Indonesia kini memiliki kemampuan angkut strategis yang setara dengan negara-negara besar di kawasan. Pesawat ini bukan hanya menjadi simbol peningkatan kekuatan militer, tetapi juga representasi kemajuan teknologi pertahanan Indonesia yang terus berkembang. (Tim)









