Panduan Intermittent Fasting untuk Pemula agar Aman dan Efektif

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 5 November 2025 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Intermittent Fasting (Foto: alodokter)

Ilustrasi Intermittent Fasting (Foto: alodokter)

Britainaja – Diet intermittent fasting (IF) tengah menjadi tren gaya hidup sehat yang banyak diminati. Namun, bagi pemula, pola makan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan pemahaman dan persiapan yang tepat agar tubuh dapat beradaptasi dan manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.

Secara sederhana, intermittent fasting adalah pola makan dengan mengatur waktu antara makan dan berpuasa dalam periode tertentu. Tidak seperti diet konvensional yang membatasi jenis makanan, metode ini lebih menekankan pada kapan seseorang boleh makan.

Terdapat beberapa variasi IF, seperti metode 16/8, 5:2, hingga eat-stop-eat. Masing-masing memiliki durasi puasa dan jendela makan berbeda. Pemilihannya disesuaikan dengan kondisi tubuh dan gaya hidup individu.

Selain untuk menurunkan berat badan, pola makan ini juga diketahui dapat membantu menurunkan kolesterol jahat, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan metabolik. Namun, untuk pemula, penting mempelajari panduan dasarnya terlebih dahulu agar tubuh tidak kaget dengan perubahan pola makan.

1. Pilih Metode yang Paling Ringan

Bagi yang baru memulai, sebaiknya pilih metode intermittent fasting yang tidak terlalu ketat, seperti pola 12/12. Artinya, kamu berpuasa selama 12 jam dan makan pada 12 jam berikutnya. Pola ini lebih mudah diikuti dan membantu tubuh menyesuaikan diri sebelum mencoba metode lain yang lebih panjang, seperti 16/8.

Baca Juga :  Fasilitas Lengkap Kereta Cepat Whoosh untuk Kenyamanan Penumpang

2. Jaga Konsistensi Waktu Makan

Kunci keberhasilan IF adalah konsistensi. Tentukan jam makan dan jam puasa yang sama setiap hari agar ritme biologis tubuh terbentuk. Pola yang teratur membantu mengurangi rasa lapar berlebih dan memudahkan tubuh beradaptasi secara alami.

3. Kurangi Gula secara Bertahap

Asupan gula berlebihan dapat mengacaukan kadar gula darah dan membuat tubuh sulit menyesuaikan diri saat puasa. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi konsumsi makanan manis secara perlahan sebelum mulai menjalankan IF. Langkah kecil ini membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.

4. Pilih Makanan Bernutrisi Seimbang

Selama jendela makan, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Pilih sumber protein seperti telur dan ayam, lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan, serta serat dari sayuran hijau. Makan dengan porsi wajar dan perlahan agar tubuh memiliki waktu untuk mengenali rasa kenyang.

5. Tetap Terhidrasi

Selama berpuasa, tubuh tetap membutuhkan cairan agar tidak dehidrasi. Air putih, teh tanpa gula, dan kopi hitam bisa dikonsumsi tanpa melanggar aturan IF. Hindari minuman manis atau bersoda karena dapat memicu lonjakan kalori dan mengganggu metabolisme.

6. Batasi Aktivitas Fisik Berat di Awal

Saat tubuh masih beradaptasi, hindari olahraga berat seperti angkat beban atau lari jarak jauh. Sebagai gantinya, pilih aktivitas ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates. Setelah tubuh mulai terbiasa, intensitas latihan bisa ditingkatkan secara bertahap.

Baca Juga :  Kapolda Jambi Kunjungi Kejati, Perkuat Sinergi Penegakan Hukum di Provinsi Jambi

7. Perhatikan Sinyal Tubuh

Respons setiap orang terhadap IF bisa berbeda. Jika kamu merasa pusing, mual, atau lemas berlebihan, sebaiknya hentikan puasa sementara dan evaluasi kembali metode yang dijalankan. Jangan memaksakan diri, karena sinyal tersebut bisa menandakan bahwa tubuh belum siap.

Panduan intermittent fasting untuk pemula harus dijalankan dengan bijak dan memperhatikan kondisi kesehatan. Pola ini tidak disarankan bagi ibu hamil atau menyusui, individu dengan berat badan di bawah normal, serta penderita gangguan makan.

Bagi penderita diabetes atau orang dengan kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai diet ini. Pemeriksaan medis akan membantu menentukan metode yang paling aman dan sesuai kebutuhan tubuh.

Intermittent fasting memang terbukti membawa banyak manfaat kesehatan jika dilakukan dengan cara yang benar. Namun, kunci utama keberhasilannya adalah disiplin, konsistensi, serta pemahaman terhadap kondisi tubuh sendiri. Dengan persiapan yang matang, diet ini bisa menjadi langkah awal menuju hidup yang lebih sehat dan seimbang. (Tim)

Berita Terkait

Duka Mendalam: Siswa Korban Dugaan Perundungan di Tangsel Tutup Usia Setelah Sepekan Dirawat
Mengapa Kelabang Sering Muncul di Rumah? Pahami Penyebab dan 7 Cara Efektif Mengusirnya
Kenali 8 Jenis Sertifikat Tanah di Indonesia dan Kekuatan Hukumnya
Terobosan Baru Kemenkes: Sistem Rujukan BPJS Diubah, Pasien Penyakit Berat Langsung ke RS Tipe A
BPJS Kesehatan Siapkan Program Pemutihan Tunggakan 2025: Begini Cara dan Syarat Mengikutinya
Taspen Tegaskan Kabar Kenaikan Gaji Pensiunan PNS November 2025 Adalah Hoaks
Mekanisme Baru Pencairan Tunjangan Profesi Guru 2025 dan Jadwal Triwulan IV
Longsor Maut Cilacap: 21 Warga Hilang, Evakuasi di Majenang Hadapi Tantangan Berat

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 15:31 WIB

Duka Mendalam: Siswa Korban Dugaan Perundungan di Tangsel Tutup Usia Setelah Sepekan Dirawat

Sabtu, 15 November 2025 - 15:00 WIB

Mengapa Kelabang Sering Muncul di Rumah? Pahami Penyebab dan 7 Cara Efektif Mengusirnya

Jumat, 14 November 2025 - 23:00 WIB

Kenali 8 Jenis Sertifikat Tanah di Indonesia dan Kekuatan Hukumnya

Jumat, 14 November 2025 - 21:00 WIB

Terobosan Baru Kemenkes: Sistem Rujukan BPJS Diubah, Pasien Penyakit Berat Langsung ke RS Tipe A

Jumat, 14 November 2025 - 18:00 WIB

BPJS Kesehatan Siapkan Program Pemutihan Tunggakan 2025: Begini Cara dan Syarat Mengikutinya

Berita Terbaru