Britainaja – Proses pencarian korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus di lakukan hingga hari ketujuh. Tim SAR gabungan menargetkan seluruh evakuasi bisa di rampungkan pada Senin (6/10/2025).
Komandan Tim SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan pihaknya berupaya menuntaskan pencarian meski kondisi lapangan masih penuh tantangan. Menurutnya, keselamatan tim tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahap evakuasi.
“Target kami hari ini bisa di selesaikan semua, tapi tetap melihat situasi di lapangan, karena material bangunan masih cukup berisiko,” ujarnya, Senin.
Hingga kini, sekitar 75 persen puing bangunan telah berhasil di pindahkan. Sisanya, sekitar 25 persen, masih menyisakan beton berukuran besar yang menempel pada struktur gedung lain sehingga membutuhkan teknik khusus untuk memotong dan memindahkannya.
Nanang menjelaskan, tim SAR tidak lagi hanya berpedoman pada dugaan lokasi korban, melainkan langsung menyisir area yang di anggap paling memungkinkan masih terdapat korban tertimbun. “Kami belum bisa memastikan jumlah pasti, karena data korban di reruntuhan tidak sepenuhnya akurat,” tambahnya.
Sejak Minggu (5/10/2025) malam, petugas berhasil mengevakuasi tujuh kantong jenazah tambahan dari lokasi. Dengan penemuan tersebut, jumlah korban meninggal tercatat mencapai 52 orang, termasuk lima bagian tubuh, per pukul 21.00 WIB.
Sementara itu, korban selamat hingga hari ketujuh tercatat sebanyak 104 orang. Para korban di evakuasi dari berbagai titik, mulai pintu masuk bangunan hingga area belakang pesantren.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengungkapkan salah satu temuan terbaru adalah bagian tubuh tanpa kaki kanan yang di ekstrikasi pada Minggu malam pukul 21.01 WIB. “Hingga laporan terakhir, total terdapat 26 korban dengan empat body part berhasil di evakuasi pada hari ketujuh,” jelasnya.
Setiap jenazah atau bagian tubuh yang di temukan langsung di bawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Nanang menegaskan, tim SAR hanya bertugas melakukan evakuasi, sedangkan identifikasi sepenuhnya menjadi kewenangan DVI.
“Setiap temuan langsung kami serahkan ke pihak identifikasi. Hasil resminya nanti di umumkan DVI,” kata Nanang.
Meski evakuasi di targetkan selesai hari ini, tim SAR mengingatkan bahwa sisa material bangunan yang masih kokoh tetap berpotensi menghambat proses. Oleh karena itu, kehati-hatian menjadi hal utama agar tidak terjadi risiko tambahan.
Peristiwa ambruknya Ponpes Al-Khoziny menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Sidoarjo. Proses evakuasi yang berlangsung hampir sepekan mencerminkan besarnya skala bencana ini.
Pemerintah daerah bersama lembaga terkait terus melakukan pendampingan bagi para korban selamat serta keluarga yang kehilangan anggota keluarganya dalam tragedi tersebut. (Tim)