Britainaja, Jakarta – Jakarta kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional melalui Wondr Jakarta Running Festival (JRF) 2025 yang berlangsung pada 23–26 Oktober 2025. Tahun ini, acara lari bergengsi tersebut meraih status World Athletics Label Road Race untuk kategori Half Marathon (21,0975 km) dan Marathon (42,195 km), sebuah pencapaian penting yang menegaskan posisi Jakarta di panggung global.
Antusiasme peserta meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat lebih dari 27.000 pelari dari 45 negara ikut serta, termasuk sekitar 1.000 pelari internasional. Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menilai ajang ini sejalan dengan visi untuk menjadikan Jakarta salah satu kota terkemuka dalam Top 50 Kearney Global Cities Index.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyebut festival ini sebagai momentum penting bagi ibu kota.
“Kalau bicara siapa yang paling di untungkan, tentu Jakarta. Karena itu, kami akan memastikan seluruh fasilitas dan layanan terbaik untuk para peserta,” ujarnya.
Selain berfokus pada olahraga, Wondr JRF 2025 juga mengusung semangat cultural experience melalui Race Expo dan Zona Sorak yang menampilkan keberagaman budaya serta semangat inklusif warga Jakarta.
Direktur Utama PT KLAB, Dickie Widjaja, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya kompetisi lari, tetapi juga perayaan olahraga dan budaya.
“Kami ingin Jakarta menjadi bagian dari radar para pelari global. Aktivasi internasional di Singapura dan Kuala Lumpur membuktikan keseriusan kami membawa nama Jakarta ke dunia,” ungkapnya.
JRF 2025 juga memberikan kontribusi besar bagi sektor ekonomi dan pariwisata. Tahun lalu, JRF Expo di kunjungi lebih dari 45.000 orang, dan tahun ini di targetkan mencapai 60.000 pengunjung dengan partisipasi lebih dari 100 merek.
“Dampaknya terasa di berbagai sektor, mulai dari perhotelan, transportasi, UMKM, hingga kuliner,” tambah Dickie.
Salah satu keunggulan utama Wondr JRF 2025 adalah penerapan konsep keberlanjutan. Setiap aspek acara di rancang dengan memperhatikan tanggung jawab lingkungan, menjadikannya model bagi penyelenggaraan event besar lainnya di Indonesia.
Semua emisi karbon dari transportasi, energi, hingga limbah akan di hitung dan di kompensasi melalui program penanaman pohon dan investasi energi terbarukan.
Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan bahwa lintasan lomba telah di sertifikasi sesuai standar internasional.
“Ajang ini benar-benar bertaraf global. Beberapa atlet nasional juga akan ikut berlaga dan berpotensi memecahkan rekor,” tuturnya.
Ia menambahkan, membaiknya indeks polusi Jakarta, kini berkisar 100 dari sebelumnya 150-200, serta dorongan penggunaan kendaraan listrik, turut meningkatkan kenyamanan pelari internasional.
Untuk mendukung kelancaran acara, panitia bekerja sama dengan MRT Jakarta dan Transjakarta. Selama festival berlangsung, kedua moda transportasi tersebut beroperasi lebih awal dan dapat di gunakan secara gratis oleh peserta.
Inisiatif ini di harapkan mampu mengurangi kemacetan dan emisi karbon, sekaligus memudahkan mobilitas ribuan pelari menuju lokasi acara.
Selain itu, sistem pengelolaan sampah terintegrasi kembali di terapkan, dengan target mengurangi dan mendaur ulang limbah sebanyak mungkin. Tahun 2024 lalu, panitia berhasil mengelola 15,9 ton sampah dan menekan 11,7 ton CO₂e melalui proses daur ulang.
Dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan partisipasi global, Wondr Jakarta Running Festival 2025 bukan hanya ajang olahraga, melainkan simbol kemajuan Jakarta sebagai kota inklusif, sehat, dan berdaya saing internasional.
Acara ini menjadi langkah nyata menuju visi besar menjadikan ibu kota Indonesia sebagai destinasi olahraga kelas dunia. (Tim)









