Hampir 2.000 CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 26 April 2025 - 01:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengumuman PPPK 2024 Tahap 2, Berikut Sistem Perangkingan, Prioritas Pelamar, dan Jadwal Resmi (Foto Istimewa)

Pengumuman PPPK 2024 Tahap 2, Berikut Sistem Perangkingan, Prioritas Pelamar, dan Jadwal Resmi (Foto Istimewa)

Generasi muda yang tumbuh di era digital cenderung lebih tertarik pada pekerjaan yang fleksibel, dinamis, dan memiliki prospek tinggi—baik di startup maupun di sektor swasta. Sistem birokrasi yang masih kaku dianggap kurang menarik.

Gaji awal CPNS yang berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp4 juta juga dinilai tidak sebanding dengan biaya hidup, terutama bagi mereka yang ditempatkan di daerah terpencil. Tantangan seperti biaya relokasi, minimnya fasilitas umum, dan keterbatasan konektivitas digital makin memperparah kondisi.

Baca Juga :  Fermin Aldeguer Tampil Perkasa, Menangi MotoGP Mandalika 2025

“Ini bukan semata-mata persoalan nominal gaji, melainkan tentang kelayakan hidup dan ketimpangan pembangunan antar wilayah yang belum teratasi,” tegas Achmad.

Ia mengingatkan bahwa fenomena ini bisa menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk mengevaluasi ulang sistem kepegawaian secara menyeluruh. Jika tidak ditangani dengan serius, hal ini bisa memperburuk kesenjangan pelayanan publik antara pusat dan daerah, serta memperkuat arus urbanisasi ASN ke kota besar.

Baca Juga :  Pemerintah Siapkan Regulasi Baru untuk Hapus Sistem Outsourcing

Achmad menyarankan agar proses rekrutmen CPNS tidak hanya mengandalkan nilai ujian administratif, tetapi juga menilai kesiapan mental dan sosial calon ASN dalam menghadapi realitas di lapangan. Selain itu, pemerintah disarankan untuk memperkuat insentif bagi ASN yang ditempatkan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), serta mengelola penempatan secara lebih personal dan berbasis data.

“Pendekatan penempatan seharusnya mempertimbangkan profil kompetensi dan potensi wilayah, bukan hanya berdasarkan kebutuhan birokrasi,” pungkasnya. (***)

Berita Terkait

Fenomena Meteor Jatuh di Laut Jawa, Warga Cirebon Panik
Jumlah Korban Tewas Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny Tembus 52 Orang
Fermin Aldeguer Tampil Perkasa, Menangi MotoGP Mandalika 2025
Tiga Pembalap Dievakuasi Udara Usai Insiden MotoGP Mandalika
Perbedaan Hari Guru Sedunia dan Nasional, Sejarah dan Maknanya
Cara Meriahkan Hari Guru Sedunia 2025 dengan Twibbon
Sejarah Hari Guru Sedunia dan Makna Peringatan 5 Oktober
MotoGP Mandalika 2025 Dongkrak Wisata dan Ekonomi Lombok

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Fenomena Meteor Jatuh di Laut Jawa, Warga Cirebon Panik

Senin, 6 Oktober 2025 - 07:14 WIB

Jumlah Korban Tewas Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny Tembus 52 Orang

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:34 WIB

Fermin Aldeguer Tampil Perkasa, Menangi MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Oktober 2025 - 14:32 WIB

Perbedaan Hari Guru Sedunia dan Nasional, Sejarah dan Maknanya

Minggu, 5 Oktober 2025 - 14:01 WIB

Cara Meriahkan Hari Guru Sedunia 2025 dengan Twibbon

Berita Terbaru

Warga menunjukkan cuplikan video viral terkait fenomena suara dentuman keras disertai kemunculan bola api di langit Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/10/2025). ANTARA/Fathnur Rohman/am

Nasional

Fenomena Meteor Jatuh di Laut Jawa, Warga Cirebon Panik

Senin, 6 Okt 2025 - 14:43 WIB

Pebalap Gresini Racing, Fermin Aldeguer, saat berlaga di MotoGP Mandalika (Foto: Ig @ferminaldeguer_54)

Internasional

Fermin Aldeguer Raih Kemenangan Perdana di MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Okt 2025 - 23:25 WIB

Pembalap BK8 Gresini Racing Fermin Aldeguer (Foto: Ig @gresiniracing)

Nasional

Fermin Aldeguer Tampil Perkasa, Menangi MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Okt 2025 - 22:34 WIB