Britainaja, Muaro Jambi – Seorang petani karet di Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, mengalami luka serius setelah diserang seekor beruang saat bekerja di kebunnya pada Rabu (29/10/2025) pagi.
Peristiwa nahas itu menimpa Sutini (50), warga RT 07 Dusun Sido Mulyo. Saat kejadian, ia tengah menyadap getah karet bersama suaminya, Priyono. Pasangan tersebut berangkat ke kebun sekitar pukul 09.00 WIB, namun bekerja di lokasi penyadapan yang berbeda.
Menurut keterangan warga, serangan terjadi secara tiba-tiba. Seekor beruang muncul dari semak-semak dan langsung menerkam korban yang tengah fokus bekerja. Sutini berteriak minta tolong, hingga suaminya yang berada tidak jauh dari lokasi mendengar jeritan tersebut.
“Saya dengar teriakannya dan langsung berlari ke arah sumber suara. Saat tiba, istri saya sudah berlumuran darah,” ungkap Priyono kepada warga yang datang menolong.
Dengan bantuan warga sekitar, korban segera dievakuasi ke rumah bidan di desa setempat. Namun karena luka yang cukup parah di bagian wajah dan paha, Sutini kemudian dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka robek cukup dalam di paha kiri, luka di sekitar mata kiri, serta bekas cakaran pada pipi. Meski kondisinya stabil, pihak keluarga menyebut Sutini masih membutuhkan perawatan intensif.
Warga sekitar mengaku khawatir dengan kejadian ini. Pasalnya, serangan beruang di kawasan perkebunan jarang terjadi. Mereka berharap pihak berwenang dapat melakukan penyelidikan dan mengamankan satwa liar tersebut sebelum membahayakan warga lain.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau aparat setempat terkait keberadaan beruang di wilayah tersebut. Pihak desa mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi petani yang beraktivitas di kebun pada pagi hari.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi warga sekitar kawasan hutan agar selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. (*)









