Menelisik Kebudayaan Masyarakat Bukit Barisan

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 29 April 2025 - 16:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Google Search

Ilustrasi: Google Search

Namun tantangan kian nyata. Globalisasi, modernisasi, dan migrasi keluar desa menjadi penyebab utama pudarnya tradisi dan nilai lokal. Banyak generasi muda mulai terasing dari bahasa ibu, tidak lagi terlibat dalam ritual adat, dan memandang budaya lokal sebagai warisan yang “kuno.” Urbanisasi mendorong pergeseran nilai ke arah materialistik, dan ruang-ruang budaya pun perlahan menyempit.

Di tengah tantangan ini, muncul sejumlah inisiatif lokal dan nasional yang layak diapresiasi. Pemerintah daerah di Kerinci, misalnya, mulai mengintegrasikan muatan lokal dalam kurikulum sekolah dasar, seperti pelajaran bahasa incung (aksara Kerinci), agar kebudayaan tersebut bisa dikenalkan kepada generasi muda. Di Sumatera Barat, revitalisasi surau sebagai pusat pendidikan budaya terus digiatkan. Di Bengkulu dan Lampung, pengembangan desa wisata adat dan digitalisasi narasi rakyat menjadi cara baru untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda dan dunia luar.

Baca Juga :  Waspadai Pinjol Ilegal! Ini Cara Aman Memilih Pinjaman Online yang Resmi

Masyarakat Bukit Barisan bukan sekadar pewaris tradisi, mereka adalah penjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Kebudayaan mereka tumbuh dalam medan yang menantang, tetapi justru karena itulah ia menjadi kokoh. Dalam dunia yang kian homogen, keberadaan mereka menjadi pengingat penting bahwa identitas bukanlah sekadar kenangan, melainkan arah dan pijakan masa depan. (Wd)

Baca Juga :  Menari, Menyatukan Gerak Tubuh dan Jiwa yang Tangguh
Follow WhatsApp Channel britainaja.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menyingkap Sejarah Mistik Nusantara, Sebuah Warisan Leluhur yang Sarat Nilai Spiritual dan Budaya
Wisata Religi Masjid Agung Pondok Tinggi: Jejak Sejarah Islam dan Warisan Budaya Kerinci di Kota Sungai Penuh
“Nata Sukma”: Sebuah Panggung Kritik dan Imajinasi dalam Pentas Teater
Menari, Menyatukan Gerak Tubuh dan Jiwa yang Tangguh

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:56 WIB

Menyingkap Sejarah Mistik Nusantara, Sebuah Warisan Leluhur yang Sarat Nilai Spiritual dan Budaya

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:00 WIB

Wisata Religi Masjid Agung Pondok Tinggi: Jejak Sejarah Islam dan Warisan Budaya Kerinci di Kota Sungai Penuh

Senin, 5 Mei 2025 - 07:00 WIB

“Nata Sukma”: Sebuah Panggung Kritik dan Imajinasi dalam Pentas Teater

Rabu, 30 April 2025 - 10:00 WIB

Menari, Menyatukan Gerak Tubuh dan Jiwa yang Tangguh

Selasa, 29 April 2025 - 16:13 WIB

Menelisik Kebudayaan Masyarakat Bukit Barisan

Berita Terbaru

8 Surga Tersembunyi di Indonesia yang Jarang Diketahui (Kolase: Britainaja.com)

Wisata

8 Surga Tersembunyi di Indonesia yang Jarang Diketahui

Selasa, 24 Jun 2025 - 08:53 WIB