Di Bengkulu, suku Rejang memiliki sistem adat yang ketat dan struktur kemasyarakatan yang kompleks. Di Jambi, suku Kerinci yang mendiami kawasan sekitar Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh juga menunjukkan warisan budaya yang kuat, dari arsitektur rumah adat, sastra lisan, tulisan incung, hingga kesenian tradisional. Tak kalah penting, di bagian selatan, suku Lampung Saibatin dan Pepadun menjaga tradisi mereka dengan kuat, terutama dalam bentuk upacara adat dan pewarisan hukum adat.
Di seluruh bentangan Bukit Barisan ini, masyarakat hidup dari pertanian, pengelolaan hutan, dan pemanfaatan sumber air pegunungan. Mereka mengembangkan praktik ekologi tradisional seperti ladang berpindah yang diiringi sistem rotasi tanam dan pelestarian kawasan hutan larangan (hutan tutupan). Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun melalui lisan, ritual, dan sistem adat yang mengatur tata guna lahan dan hubungan manusia dengan alamnya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya