Britainaja – Selama puluhan tahun, Gunung Everest dikenal luas sebagai gunung tertinggi di dunia dengan puncak mencapai 8.840 meter di atas permukaan laut. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Gunung Mauna Kea di Hawaii sebenarnya memiliki ketinggian yang lebih besar, jika di ukur dari dasar samudra.
Perdebatan ini muncul karena perbedaan metode pengukuran. Everest di ukur dari permukaan laut hingga puncak, sementara Mauna Kea dihitung mulai dari dasar Samudra Pasifik hingga ke puncaknya yang menjulang tinggi di atas permukaan laut.
Gunung Everest berdiri megah di perbatasan antara Nepal dan Tibet, dan dalam bahasa Tibet di kenal sebagai Chomolangma. Dengan ketinggian 8.840 meter di atas permukaan laut, gunung ini telah menjadi ikon tertinggi di planet Bumi.
Pendakian pertama yang sukses di lakukan pada tahun 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, menandai sejarah besar dalam dunia petualangan. Everest sendiri termasuk dalam jajaran eight-thousanders, yaitu 14 gunung di dunia yang memiliki ketinggian di atas 8.000 meter.
Kondisi ekstrem, suhu yang sangat rendah, dan risiko longsoran salju menjadikan pendakian Everest penuh tantangan. Meski begitu, ribuan pendaki dari seluruh dunia tetap berbondong-bondong mencoba menaklukkannya setiap tahun. Pemerintah Nepal pun memberlakukan izin ketat bagi siapa pun yang ingin mencapai puncak tertinggi tersebut.
Berbeda dengan Everest, Mauna Kea merupakan gunung berapi tidak aktif yang terletak di Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Sekilas, ketinggian gunung ini tampak biasa saja, hanya sekitar 4.205 meter di atas permukaan laut. Namun rahasianya tersembunyi di bawah air.
Menurut data United States Geological Survey (USGS), tubuh Mauna Kea memanjang hingga sekitar 6.000 meter di bawah permukaan laut. Jika di hitung dari dasar samudra hingga ke puncak, total ketinggiannya mencapai 10.210 meter, atau sekitar satu mil lebih tinggi dari Everest.
Nama “Mauna Kea” sendiri berarti “Gunung Putih” dalam bahasa Hawaii, karena puncaknya sering tertutup salju. Lokasi ini menjadi destinasi populer untuk ski, snowboarding, hingga pendakian. Banyak wisatawan dan peneliti datang ke sana untuk menikmati keindahan alam sekaligus meneliti keajaiban geologinya.
Posisi Mauna Kea yang berada di dekat garis khatulistiwa menjadikannya tempat ideal untuk observasi astronomi. Langit di atas gunung ini di kenal sangat bersih dan minim polusi cahaya, memberikan pandangan jelas terhadap bintang-bintang di langit malam.
Tidak heran, Mauna Kea kini menjadi rumah bagi 13 teleskop internasional, termasuk milik NASA, Caltech, dan lembaga riset Jepang. Salah satu teleskop terbesar di dunia, Keck Observatory, juga berdiri di sini.
Selain untuk penelitian ilmiah, lereng Mauna Kea juga di manfaatkan warga lokal untuk berbagai kegiatan seperti berburu, mendaki, dan pengamatan satwa liar. Kombinasi antara alam, sains, dan budaya menjadikan gunung ini salah satu situs paling penting di Hawaii.
Pertanyaan apakah Mauna Kea lebih tinggi dari Everest sejatinya bergantung pada cara pengukuran. Jika di hitung dari permukaan laut, maka Everest tetap memegang rekor sebagai gunung tertinggi di dunia. Namun bila pengukuran di mulai dari dasar bumi, Mauna Kea-lah yang sebenarnya paling tinggi.
Keduanya sama-sama menjadi simbol kebesaran alam dan tekad manusia untuk terus menjelajah batas-batas dunia. Everest menantang dari ketinggian, sementara Mauna Kea menakjubkan dari kedalaman samudra. (Tim)









