Ia menjelaskan bahwa proses menstruasi dikendalikan oleh sistem hormonal dalam tubuh perempuan, bukan oleh suhu minuman yang dikonsumsi. Darah menstruasi akan tetap mengalir sesuai siklus normal, terlepas dari apakah seseorang minum air dingin, air hangat, atau bahkan air es sekalipun.
Lebih lanjut, dr. Beeleonie menegaskan bahwa suhu minuman yang masuk ke dalam tubuh akan segera menyesuaikan dengan suhu tubuh manusia, yakni sekitar 36-37 derajat Celsius. Oleh karena itu, air dingin yang diminum tidak akan memberikan pengaruh ekstrem terhadap organ reproduksi ataupun siklus haid.
“Saat kita minum air dingin, tubuh kita akan menghangatkan air tersebut hingga mencapai suhu tubuh. Jadi, tidak mungkin air itu menyebabkan pembekuan darah di dalam tubuh,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya