Pesona Pantai Siung Gunung Kidul: Surga Panjat Tebing, Alam Liar, dan Cerita Tersembunyi

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 14 September 2025 - 08:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesona Pantai Siung Gunung Kidul: Surga Panjat Tebing, Alam Liar, dan Cerita Tersembunyi. (Foto: itrip)

Pesona Pantai Siung Gunung Kidul: Surga Panjat Tebing, Alam Liar, dan Cerita Tersembunyi. (Foto: itrip)

Britainaja – Pantai Siung adalah satu dari sekian banyak pantai eksotis di pesisir selatan Gunung Kidul, Yogyakarta. Letaknya di Kecamatan Tepus, sekitar 62 km dari pusat Kota Yogyakarta, membuatnya relatif tersembunyi dibanding pantai populer seperti Parangtritis.

Sejak lama, pantai ini dikenal dengan batu karang raksasanya yang menjorok ke laut, berbentuk menyerupai gigi kera (siung wanara). Nama inilah yang akhirnya melekat menjadi identitas pantai. Namun, jauh sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, kawasan ini sudah menjadi jalur perdagangan dan tempat interaksi budaya. Pasar Winangun yang tidak jauh dari pantai diyakini menjadi pusat pertemuan pedagang dari berbagai daerah pada abad ke-18.

Selain sejarah perdagangan, cerita lisan warga menyebut bahwa pantai ini pernah dijadikan lokasi meditasi oleh tokoh spiritual Jawa. Hal ini menambah aura mistis yang melekat di sekitar tebing dan lorong karang.

Rute dan Akses: Perjalanan yang Menguji Stamina

Untuk mencapai Pantai Siung, pengunjung biasanya menempuh perjalanan sekitar dua jam dengan kendaraan pribadi. Jalan menuju pantai penuh dengan tanjakan, tikungan tajam, dan jalur berbatu khas pegunungan karst.

Meski melelahkan, pemandangan sepanjang jalan cukup memanjakan mata. Bukit kapur menjulang, ladang palawija milik warga, serta desa-desa kecil dengan rumah tradisional Jawa menjadi bagian dari perjalanan.

Bagi wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, opsi transportasi adalah menyewa motor (±Rp80.000–100.000 per hari) atau mobil (±Rp400.000–500.000 per hari) dari pusat Yogyakarta. Jalur alternatif melalui Wonosari juga tersedia dengan kondisi jalan yang relatif lebih landai.

Daya Tarik Utama: Batu Karang Raksasa dan Panjat Tebing Dunia

(Foto: telusuri)

Ikon Pantai Siung terletak pada dua batu karang raksasa di sisi timur dan barat pantai. Dari kejauhan, batu ini terlihat seperti benteng alam yang melindungi pantai. Sejak 2005, tebing ini resmi dijadikan lokasi panjat tebing oleh pemerintah dan komunitas internasional.

Tahun yang sama, pantai ini menjadi tuan rumah Asean Climbing Gathering, diikuti lebih dari 250 peserta dari 65 negara. Event tersebut mengangkat nama Pantai Siung ke peta internasional. Kini terdapat sekitar 250 jalur pemanjatan dengan berbagai tingkat kesulitan, menjadikan pantai ini salah satu spot panjat tebing terbaik di Asia Tenggara.

Baca Juga :  Taman Sari Yogyakarta: Jejak Istana Air, Sejarah, dan Misteri

Biodiversitas yang Jarang Diceritakan

Selain keindahan karang, Pantai Siung juga memiliki kekayaan hayati yang jarang dibicarakan. Berdasarkan catatan mahasiswa biologi UGM yang melakukan penelitian lapangan, perairan sekitar pantai masih dihuni ikan karang kecil, kepiting laut, hingga biota unik seperti siput laut biru (Glaucus atlanticus).

Di daratan, vegetasi yang tumbuh adalah cemara laut, pandan laut, serta semak khas pesisir selatan Jawa. Burung-burung kecil seperti tekukur, perkutut, dan beberapa jenis walet juga sering terlihat terbang rendah di sekitar tebing. Biodiversitas ini menjadikan Pantai Siung bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga laboratorium alam yang menarik.

Mitos dan Cerita Rakyat Pantai Siung

(Foto: itrip)

Bagi warga sekitar, Pantai Siung bukan hanya sekadar pantai, tetapi juga tempat yang sarat cerita mistis. Beberapa mitos yang masih diyakini antara lain:

  1. Lorong Menuju Laut Selatan
    Diyakini ada lorong tersembunyi di balik tebing yang menghubungkan Pantai Siung dengan Laut Selatan. Konon lorong ini menjadi jalur gaib menuju istana Ratu Kidul.

  2. Pantangan Mengucapkan Kata “Suing”
    Beberapa nelayan percaya, menyebut kata “suing” sembarangan di sekitar pantai bisa membawa kesialan. Karena itu, mereka lebih sering menyebut pantai ini dengan nama “pasir putih Tepus”.

  3. Suara Gamelan di Malam Hari
    Ada pula cerita warga yang mendengar suara gamelan Jawa samar-samar ketika berkemah di sekitar tebing. Mereka percaya suara tersebut berasal dari roh penjaga pantai.

Fasilitas dan Aktivitas Wisata

(Foto: alodiatour)

Pantai Siung sudah dilengkapi fasilitas dasar seperti area parkir, toilet, mushola, dan warung-warung sederhana. Namun, tidak ada penginapan resmi di sekitar pantai. Sebagai gantinya, pengunjung bisa berkemah di camping ground yang tersedia di sisi timur.

Aktivitas populer di Pantai Siung antara lain:

  • Panjat Tebing: dengan lebih dari 250 jalur resmi.

  • Camping: menikmati malam dengan api unggun dan langit penuh bintang.

  • Fotografi: lanskap karang megah menjadi latar sempurna untuk hunting foto.

  • Menikmati Kuliner Sederhana: mencoba olahan seafood segar di warung warga.

Ekonomi Lokal: Dari Nelayan ke Pengelola Wisata

Dulu, sebagian besar warga Tepus bekerja sebagai nelayan dan petani ladang kering. Namun, sejak Pantai Siung dikenal luas, banyak warga beralih menjadi penyedia jasa wisata: membuka warung, penyewaan tenda, hingga pemandu panjat tebing.

Baca Juga :  Arung Jeram Seru di Sungai Batang Merangin: Tantangan Buat Si Pencari Adrenalin

Perubahan ini membawa dampak signifikan. Pendapatan warga meningkat, anak-anak muda lebih memilih bekerja di sekitar kampung, dan desa mulai dikenal sebagai kawasan wisata. Namun, tantangan tetap ada, yaitu menjaga kelestarian alam agar tidak rusak akibat peningkatan jumlah pengunjung.

Harga Tiket Masuk dan Info Praktis

Harga tiket masuk Pantai Siung relatif murah, sekitar Rp3.000 per orang. Parkir motor dikenakan biaya Rp2.000, sedangkan mobil Rp5.000. Biaya ini bisa berubah mengikuti kebijakan pemerintah daerah.

Bagi wisatawan yang ingin berkemah, disarankan membawa perlengkapan sendiri. Harga sewa tenda di sekitar pantai berkisar Rp50.000–70.000 per malam.

Kuliner Khas Tepus yang Wajib Dicoba

Selain menikmati pantai, wisatawan bisa mencicipi kuliner khas Tepus yang jarang dipromosikan, antara lain:

  • Bothok Laron: olahan tradisional dari serangga laron yang dimasak dengan parutan kelapa.

  • Gudeg Khas Gunung Kidul: lebih manis dan kering dibanding gudeg Jogja.

  • Tiwul: makanan pokok berbahan singkong yang menjadi identitas warga Gunung Kidul.

Kuliner ini biasanya bisa ditemukan di rumah makan desa atau ditawarkan oleh warga saat ada acara adat.

Potensi Wisata Masa Depan

Dengan keindahan alam, sejarah, serta fasilitas panjat tebing kelas dunia, Pantai Siung berpotensi dikembangkan sebagai destinasi geo-wisata dan ekowisata. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul sudah memasukkan Pantai Siung dalam daftar prioritas pengembangan wisata petualangan.

Ke depan, tidak menutup kemungkinan akan dibangun jalur pendakian karang resmi, pusat konservasi, hingga paket wisata edukasi untuk pelajar.

Pantai Siung Gunung Kidul bukan hanya pantai dengan pasir putih dan karang megah, tetapi juga ruang hidup bagi cerita rakyat, biodiversitas, dan ekonomi lokal. Dari kegiatan panjat tebing ekstrem, camping syahdu, hingga mitos mistis, pantai ini menawarkan pengalaman yang lengkap bagi wisatawan.

Jika Anda mencari destinasi wisata alam yang memadukan petualangan, keindahan, dan budaya, Pantai Siung adalah jawabannya. Kunjungi juga destinasi wisata lainnya di klikinaja.com. (Wd)

Berita Terkait

Kuliner Jalanan Terpopuler di Yogyakarta yang Wajib Dicoba Wisatawan
Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia
5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia
Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan
Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku
Pesona Wisata Malam Semarang yang Wajib Kamu Jelajahi
Wisata Puncak Bogor: 5 Destinasi Dingin Favorit Wisatawan
Panduan Wisata Lengkap ke Bandung Akhir Tahun 2025

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:20 WIB

Kuliner Jalanan Terpopuler di Yogyakarta yang Wajib Dicoba Wisatawan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:57 WIB

5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia

Selasa, 30 September 2025 - 16:00 WIB

Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan

Sabtu, 27 September 2025 - 18:07 WIB

Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku

Berita Terbaru

Tim SAR gabungan saat melakukan proses evakuasi korban dan pemindahan material runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025) (Foto: RRI/Januar)

Nasional

Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Ditarget Rampung, 52 Korban Tewas

Senin, 6 Okt 2025 - 15:15 WIB

Warga menunjukkan cuplikan video viral terkait fenomena suara dentuman keras disertai kemunculan bola api di langit Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/10/2025). ANTARA/Fathnur Rohman/am

Nasional

Fenomena Meteor Jatuh di Laut Jawa, Warga Cirebon Panik

Senin, 6 Okt 2025 - 14:43 WIB

Pebalap Gresini Racing, Fermin Aldeguer, saat berlaga di MotoGP Mandalika (Foto: Ig @ferminaldeguer_54)

Internasional

Fermin Aldeguer Raih Kemenangan Perdana di MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Okt 2025 - 23:25 WIB