Britainaja, Kerinci – Seorang wisatawan asal Lubuk Landai, Muara Bungo, yang sebelumnya mengalami insiden terpeleset dan jatuh ke dalam air panas di kawasan wisata Semurup, Desa Air Panas, Kecamatan Air Hangat Barat, akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit di Padang, Sumatera Barat.
Peristiwa yang terjadi saat libur lebaran itu membuat korban harus segera dilarikan ke RSUD MHA Thalib Sungai Penuh sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Padang karena kondisi luka bakar yang cukup parah.
Kabar duka ini dikonfirmasi melalui unggahan akun media sosial keluarga korban. Dalam unggahan Facebook bernama @Eka Yulina Az Az, disebutkan bahwa korban menghembuskan napas terakhir pada Rabu malam, 16 April 2025, sekitar pukul 23.00 WIB.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan abang kami, tapi takdir berkata lain. Kami ikhlas,” tulis Eka dalam unggahannya.
Sementara itu, akun Facebook lain atas nama Faiha Shanum juga menyampaikan kabar duka tersebut, menyebutkan bahwa korban telah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Lubuk Landai, Kabupaten Muara Bungo, Kamis, 17 April 2025. Mereka mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT.
Selain menyampaikan kabar duka, pihak keluarga korban, khususnya Eka Yulina, mengungkapkan kekecewaan terhadap pengelola lokasi wisata yang dinilai tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Kami berharap masyarakat berhati-hati jika berkunjung ke tempat tersebut. Kami merasa pengelola tidak mau bertanggung jawab. Katanya tidak dikelola, tapi tetap memungut biaya masuk dari pengunjung. Namun saat kejadian seperti ini, tidak ada kejelasan tanggung jawab,” tulisnya dalam unggahan lain.
Insiden tragis ini terjadi pada Jumat, 4 April 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban tengah berlibur dan berniat merebus telur di kolam air panas, namun tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke dalam kolam yang suhunya sangat tinggi, menyebabkan luka bakar parah di hampir seluruh tubuh.
Dikonfirmasi secara terpisah oleh media Jambi Ekspres, Kepala UPTD Pariwisata Kabupaten Kerinci, Usman, menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi di lokasi yang tidak dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata.
“Memang benar kejadiannya di kawasan air panas Semurup, tapi bukan di area wisata yang berada di bawah pengelolaan resmi dinas. Di lokasi yang kami kelola, ada pagar dan pengawasan dari petugas,” jelas Usman. (***)