Modernitas yang dibawa oleh handphone memang menawarkan kemudahan, tetapi juga menuntut kesadaran baru: siapa sebenarnya yang memegang kendali? Kita atau alat itu?
Di tengah kecanggihan ini, penting untuk mengambil jeda dan bertanya, bukan sekadar apakah kita membutuhkan handphone, tetapi apakah kita masih bisa hidup tanpanya. Karena pada akhirnya, teknologi harusnya tetap menjadi pelayan, bukan penguasa.
Handphone, yang dulu hanyalah bayang-bayang samar di ujung imajinasi, kini berdiri nyata sebagai kekuatan besar yang membentuk dunia kita. Dan jika kita tidak hati-hati, hantu teknologi ini bisa sepenuhnya mengambil alih. (Wd)