Britainaja – Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki, erupsi terjadi sekitar pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA. Petugas pos pengamatan, Fransiskus Xaverius Masan, mengonfirmasi bahwa kolom abu berwarna kelabu teramati jelas membumbung tinggi ke udara.
“Letusan terpantau dengan tinggi kolom mencapai 3.000 meter. Warna asap cenderung kelabu dengan intensitas sedang,” kata Fransiskus dalam laporan resminya, Senin (13/10/2025).
Secara visual, kondisi gunung terlihat cukup jelas meski sesekali tertutup kabut. Teramati pula asap kawah bertekanan lemah dengan warna putih dan ketinggian 50 hingga 100 meter dari puncak. Aktivitas seismik juga mencatat sejumlah peristiwa gempa terkait letusan.
Dalam periode pengamatan, terekam satu kali gempa letusan dengan amplitudo 18,5 mm dan durasi sekitar 91 detik. Selain itu, terjadi empat kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan, serta 11 kali gempa tremor non-harmonik dengan durasi 60–104 detik. Sementara itu, satu gempa tremor harmonik berdurasi 123 detik dan satu gempa vulkanik dalam juga terdeteksi.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik tersebut, status Gunung Lewotobi Laki-laki kini berada pada Level IV (Awas). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah, serta tujuh kilometer pada sektor barat daya hingga timur laut dari pusat erupsi.
“Masyarakat di sekitar lereng gunung agar tetap waspada dan tidak panik. Ikuti arahan pemerintah daerah dan petugas di lapangan. Hindari menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujar Fransiskus.
Selain potensi bahaya letusan, masyarakat diingatkan terhadap risiko banjir lahar hujan yang dapat terjadi saat hujan turun di sekitar area puncak. Aliran lahar berpotensi melintasi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama di kawasan Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Bagi warga yang terdampak hujan abu, petugas merekomendasikan penggunaan masker atau kain penutup hidung dan mulut untuk mengurangi paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
Hingga berita ini di turunkan, petugas pengamatan masih terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Warga di imbau tetap siaga dan mengikuti setiap pembaruan informasi resmi dari PVMBG maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi salah satu gunung api aktif di Nusa Tenggara Timur yang kerap menunjukkan peningkatan aktivitas dalam beberapa bulan terakhir. Dengan status yang kini berada di Level IV, masyarakat di sekitar lereng gunung di imbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi seluruh imbauan resmi dari pemerintah. (Tim)