Britainaja – Film terbaru garapan sutradara Jose Poernomo, berjudul Kuncen, siap membawa penonton ke dunia mistis yang terasa nyata. Proses syuting film ini di lakukan di lokasi asli, termasuk area gunung berapi dan makam, demi menghadirkan atmosfer horor yang autentik.
Jose Poernomo, yang di kenal lewat deretan film horor sukses di Tanah Air, menjelaskan bahwa Kuncen bukan sekadar tontonan menegangkan, tetapi juga mengangkat sisi spiritual dan budaya Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa seluruh proses pengambilan gambar di lakukan di tempat-tempat yang memiliki energi mistis kuat.
“Beberapa adegan diambil langsung di lokasi sebenarnya, seperti gunung berapi dan pemakaman. Kami ingin penonton merasakan suasana mistis yang nyata,” ungkap Jose dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Kamis (30/10/2025).
Ia menuturkan, selama proses syuting, tim produksi selalu meminta izin dan restu kepada penjaga spiritual atau kuncen setempat. Menurutnya, beberapa kejadian tak terduga sempat terjadi ketika ada aturan adat yang tanpa sengaja di langgar oleh kru. “Kami belajar bahwa menghormati energi dan tradisi lokal itu penting, apalagi ketika bekerja di tempat yang di anggap sakral,” ujarnya.
Jose juga menjelaskan alasan di balik pemilihan karakter utama dari kalangan Gen Z. Ia menilai, generasi muda saat ini memiliki karakter yang polos dan nekat, yang membuat mereka cocok menjadi pusat cerita. “Dari awal saya sudah ngotot tokohnya anak SMA. Karena anak SMA itu biasanya nggak ngerti, tapi nekat, dan dari situ lah konflik cerita muncul,” jelasnya.
Inspirasi film Kuncen lahir dari keprihatinan Jose terhadap semakin berkurangnya daya magis tempat-tempat sakral di Indonesia. Ia menilai, ketika nilai spiritual dari tempat keramat mulai pudar, justru banyak orang berusaha menghidupkannya kembali dengan cara yang keliru. “Fenomena itu yang saya angkat, bagaimana rasa hormat terhadap budaya dan dunia gaib mulai luntur,” kata Jose.
Sementara itu, Rahul Mulani selaku produser menceritakan bahwa ide awal film ini muncul dari hasil diskusinya bersama Yosi Mokalu. Ia bahkan mengaku sempat tidak mengetahui arti kata “kuncen” hingga di jelaskan bahwa istilah tersebut merujuk pada penjaga antara dunia manusia dan dunia roh.
“Begitu saya membaca naskahnya, saya langsung tertarik. Ceritanya ringan tapi tetap punya makna budaya yang kuat. Film ini bukan cuma tentang mistis, tapi juga bagaimana anak muda zaman sekarang mengenal kembali warisan budaya lewat kisah kuncen,” tutur Rahul.
Rahul menambahkan, seluruh pemain di pilih melalui proses audisi ketat agar setiap karakter dapat di perankan secara mendalam. Ia menilai, kerja keras para aktor muda dalam memahami karakter mereka membuat film ini terasa hidup dan otentik.
Film Kuncen di proyeksikan sebagai perpaduan antara horor tradisional Indonesia dan realitas sosial generasi modern. Melalui pendekatan ini, Jose Poernomo ingin menyuguhkan kisah yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah kesadaran penonton tentang pentingnya menghormati budaya dan dunia spiritual.
Dengan latar yang kuat, tema budaya yang kental, serta kisah yang dekat dengan generasi muda, Kuncen di harapkan menjadi angin segar bagi dunia film horor Indonesia. Jose Poernomo optimistis, film ini dapat menghadirkan ketegangan yang nyata sekaligus memperkenalkan kembali nilai-nilai lokal kepada penonton modern. (Tim)









