Mengenal Batik Incung: Jejak Budaya Kuno yang Tersimpan dalam Kain

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Mengenal Batik Incung: Jejak Budaya Kuno yang Tersimpan dalam Kain. (Sumber : Rumah Batik Incung Mendah Kincai)

Ilustrasi. Mengenal Batik Incung: Jejak Budaya Kuno yang Tersimpan dalam Kain. (Sumber : Rumah Batik Incung Mendah Kincai)

Britainaja – Batik Incung merupakan warisan budaya khas masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh, Provinsi Jambi yang tak hanya indah dari segi estetika, tetapi juga sarat akan makna filosofis dan historis. Berasal dari sistem aksara kuno yang bernama Incung, batik ini menjadi cerminan jati diri masyarakat suku Kerinci yang telah eksis sejak berabad-abad yang lalu. Keunikan inilah yang menjadikan Batik Incung sebagai daya tarik wisata budaya yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Berbeda dengan batik dari Jawa atau Sumatera lainnya yang mengusung motif flora dan fauna, Batik Incung menghadirkan simbol-simbol berbentuk geometris yang terinspirasi dari aksara kuno yang dulunya digunakan pada naskah-naskah kulit kayu (lak lak). Setiap helai kain yang di buat bukan hanya hasil karya seni saja melainkan sebuah perwujudan rasa dan keinginan untuk melestarikan literasi kuno kedalam motif batik.

Sejarah Aksara Incung dan Transformasinya Menjadi Motif Batik

Apa Itu Aksara Incung?

Aksara Incung adalah sebuah sistem penulisan tradisional masyarakat Kerinci dengan menggunakan aksara khusus yang dulunya di gunakan sebagai sarana untuk mencatat berbagai hal penting seperti hukum adat, mantra, silsilah, hingga kisah-kisah leluhur. Aksara ini ditulis di atas media kulit kayu pohon dalas yang disebut lak-lak. Sayangnya, karena perkembangan zaman dan minimnya pelestarian, aksara ini nyaris punah dan hanya dipahami oleh segelintir tokoh adat atau akademisi saja.

Ditangan pengrajin, huruf-huruf Incung yang unik dan artistik ini diadopsi menjadi motif utama pada pola Batik Incung. Proses ini sudah dimulai sekitar awal tahun 2000-an ketika komunitas budaya di Kerinci dan Kota Sungai Penuh menggagas upaya revitalisasi aksara tersebut agar lebih mudah diterima generasi muda.

Motif dan Makna Filosofis dalam Batik Incung

Setiap motif dalam Batik Incung tidak dibuat sembarangan. Pengrajin batik mengadopsi bentuk-bentuk aksara Incung lalu mengembangkannya menjadi motif yang menggambarkan falsafah hidup masyarakat Kerinci.

Baca Juga :  9 Destinasi Wisata Alam di Bali Cocok untuk Honeymoon Romantis

Berikut beberapa motif populer dan maknanya:

Nama Motif Makna Filosofis
Motif Tanduk Rusa Melambangkan kekuatan dan kelincahan, merujuk pada satwa khas Kerinci.
Motif Aksara Tua Menggambarkan kebijaksanaan leluhur dan penghormatan pada sejarah.
Motif Pucuk Rebung Simbol pertumbuhan dan harapan generasi muda.
Motif Bukit Barisan Representasi hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Motif Lakuk Mengandung makna keseimbangan hidup dan kesatuan dalam komunitas.

Setiap lembar kain bisa memadukan beberapa motif, tergantung pada pesan yang ingin disampaikan atau nilai yang ingin dijaga oleh pemakainya.

Proses Pembuatan Batik Incung

1. Perencanaan Desain

Mendesain batik dimulai dari proses membuat sketsa aksara Incung yang akan di jadikan pola motif di kain batik. Pengrajin memadukannya dengan sentuhan lokal seperti garis-garis alam atau simbol tradisi.

2. Penerapan Malam

Menggunakan teknik batik tulis, malam (lilin khusus batik) diaplikasikan dengan canting secara manual untuk mengikuti motif yang sudah digambar.

3. Pewarnaan

Warna-warna yang digunakan dalam batik incung lebih cenderung mencerminkan alam Kerinci seperti cokelat tanah, biru langit, hijau daun dan kuning keemasan. Pewarnaan bisa dilakukan beberapa kali tergantung pada kompleksitas desain.

4. Pencucian dan Penjemuran

Setelah proses pewarnaan selesai, kain dicuci bersih untuk menghilangkan malam, lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna.

5. Finishing

Kain yang telah kering akan disetrika agar rapi, dipotong sesuai ukuran dan bisa langsung dijadikan busana atau produk kerajinan lainnya.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sangat serius mendukung pelestarian Batik Incung. Beberapa langkah konkret yang sudah dilakukannya antara lain:

  • Pendidikan dan Kurikulum Lokal: Batik Incung masuk dalam muatan lokal sekolah dasar dan menengah.

  • Festival dan Pameran : Festival Kerinci, MTQ, hingga pameran UMKM rutin menampilkan Batik Incung sebagai ikon budaya Kerinci dan Sungai Penuh.

  • Dukungan UMKM: Pemberian pelatihan, modal, hingga akses pasar bagi pengrajin batik lokal.

  • Hak Kekayaan Intelektual : Batik Incung telah didaftarkan sebagai produk budaya khas Kerinci, hal ini dilakukan untuk mencegah klaim dari pihak luar.

Baca Juga :  Healing Ala Anak Gunung: Camping Santai di Savana Gunung Sumbing

Batik Incung dalam Industri Fashion Modern

Kepopuleran Batik Incung kini sudah mulai merambah ke panggung mode nasional. Beberapa desainer asal Jambi dan bahkan Jakarta telah mencoba untuk mengangkat Batik Incung dalam berbagai koleksi busananya, termasuk dalam ajang Jakarta Fashion Week. Motif-motif Incung tampil anggun di gaun, blus, syal, hingga tas tangan eksklusif.

Beberapa inovasi lain:

  • Batik Incung digital print untuk bahan massal

  • Souvenir seperti dompet, sepatu kanvas, dan masker

  • Kostum karnaval budaya

Kenapa Batik Incung Layak Jadi Daya Tarik Wisata?

  1. Nilai Budaya Tinggi: Bukan sekadar seni, tapi warisan literasi kuno.

  2. Visual Unik dan Estetik: Berbeda dari batik lain di Indonesia.

  3. Pengalaman Wisata Interaktif: Wisatawan dapat ikut membatik dan belajar sejarahnya langsung.

  4. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Membeli Batik Incung artinya mendukung pengrajin lokal dan pelestarian budaya.

  5. Potensi Ekspor: Batik Incung mulai dilirik pasar luar negeri, khususnya untuk segmen etnik premium.

Mari Dukung dan Kenalkan Batik Incung ke Dunia

Batik Incung adalah kebanggaan masyarakat Kerinci yang kini menjadi salah satu simbol kekuatan budaya Indonesia. Di tengah arus globalisasi, upaya pelestarian seperti ini sangat penting agar generasi muda tetap memiliki akar budaya yang kuat.

Yuk, kenali lebih dalam Batik Incung dan jadikan bagian dari koleksi atau hadiah khas dari Jambi!
Bagikan artikel ini jika Anda merasa budaya lokal Indonesia pantas mendapat tempat di hati dunia!
Baca juga artikel budaya dan wisata menarik lainnya hanya di situs kami. (Wd)

Berita Terkait

Kuliner Jalanan Terpopuler di Yogyakarta yang Wajib Dicoba Wisatawan
Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia
5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia
Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan
Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku
Pesona Wisata Malam Semarang yang Wajib Kamu Jelajahi
Wisata Puncak Bogor: 5 Destinasi Dingin Favorit Wisatawan
Panduan Wisata Lengkap ke Bandung Akhir Tahun 2025

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:20 WIB

Kuliner Jalanan Terpopuler di Yogyakarta yang Wajib Dicoba Wisatawan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:57 WIB

5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia

Selasa, 30 September 2025 - 16:00 WIB

Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan

Sabtu, 27 September 2025 - 18:07 WIB

Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku

Berita Terbaru

Ilustrasi pelaksanaan operasi bypass jantung (Foto: Dokumentasi Biro Humas Kementerian Kesehatan)

Nasional

RSUP Ambon Sukses Jalankan Operasi Bypass Jantung Perdana

Senin, 6 Okt 2025 - 17:10 WIB

Ilustrasi orang berjalan di tengah banjir (Foto: Freepik)

Internasional

Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Warga

Senin, 6 Okt 2025 - 16:35 WIB