Britainaja – Pemerintah Indonesia resmi menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Wellness Indonesia, bertepatan dengan pembukaan acara Wonderful Indonesia Wellness 2025 oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wellness kelas dunia sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan berkelanjutan.
Langkah ini menandai komitmen Indonesia untuk mengedepankan kesejahteraan jasmani, rohani, dan lingkungan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Tak hanya satu hari, bulan November juga di tetapkan sebagai Bulan Wellness Indonesia, di mana berbagai kegiatan, kampanye, serta program edukatif digelar di seluruh tanah air untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
Beragam agenda akan di hadirkan selama sebulan penuh, mulai dari festival kesehatan, pameran wellness tourism, hingga program pelatihan gaya hidup berkelanjutan yang melibatkan komunitas, pelaku industri, serta wisatawan.
Menurut Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, penetapan Hari Wellness Indonesia merupakan langkah strategis untuk menegaskan peran Indonesia dalam industri pariwisata global yang kini tengah bergeser ke arah pengalaman berbasis kesehatan dan ketenangan.
“Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, semakin banyak orang mencari ketenangan dan pemulihan. Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menawarkan pengalaman tersebut melalui kekayaan alam, budaya, dan tradisi pengobatan herbal,” ujar Menpar Widiyanti dalam sambutannya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Ia menambahkan bahwa tren global menunjukkan wisatawan kini rela membayar lebih untuk pengalaman yang bersifat menyembuhkan dan autentik. Dengan sumber daya yang melimpah, mulai dari jamu, spa, yoga, hingga spiritual retreat, Indonesia dinilai mampu menjadi pusat wellness tourism di kawasan Asia.
Tren Wellness di Indonesia Menguat
Fenomena wellness atau gaya hidup sehat kini menjadi tren yang berkembang pesat di Indonesia. Konsep wellness tourism tidak hanya menonjolkan aspek rekreasi, tetapi juga pengalaman mendalam yang menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Potensi ini di perkuat dengan keberadaan sejumlah destinasi unggulan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, yang mengusung konsep integrasi antara wisata kesehatan dan kebugaran. Selain itu, berbagai daerah mulai mengembangkan produk wisata berbasis tradisi lokal, seperti terapi jamu Jawa, spa Bali, hingga retreat alam di daerah pegunungan.
Widiyanti menyebutkan, langkah ini bukan hanya strategi pariwisata, melainkan juga upaya nasional dalam membangun kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat, seimbang, dan berkelanjutan.
“Indonesia tidak hanya indah untuk dikunjungi, tetapi juga menyehatkan, menenangkan, dan menginspirasi,” tutur Widiyanti menegaskan.
Posisi Indonesia di Kancah Global Wellness
Data Global Wellness Institute (GWI) tahun 2023 menunjukkan bahwa ekonomi wellness dunia mencapai nilai 6,32 triliun dolar AS dan di proyeksikan tumbuh rata-rata 7,44 persen per tahun hingga 2029 dengan total mencapai 9,68 triliun dolar AS.
Menariknya, Indonesia tercatat sebagai penyumbang ekonomi wellness terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai mencapai 56,4 miliar dolar AS. Negeri ini juga menempati posisi ke-6 terbesar di kawasan Asia Pasifik serta mencatat pertumbuhan tercepat ke-3 di wilayah tersebut.
Kemenparekraf menilai pencapaian ini sebagai bukti kuat bahwa Indonesia memiliki daya saing tinggi di sektor wellness tourism. Dengan potensi sumber daya alam dan budaya yang kaya, Indonesia di yakini mampu menarik lebih banyak wisatawan yang mencari pengalaman holistik dan menyembuhkan.
Penetapan Hari dan Bulan Wellness Indonesia bukan hanya seremoni simbolik, tetapi cerminan tekad pemerintah dalam membangun bangsa yang sehat, bahagia, dan berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif nasional, Indonesia berambisi memperkuat posisinya sebagai destinasi wellness terdepan di dunia, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk menjalani hidup yang lebih seimbang antara tubuh, pikiran, dan jiwa. (Tim)









