Britainaja – Petenis putri Indonesia, Janice Tjen, mencatat sejarah baru dalam kariernya. Ia resmi menembus Top 100 peringkat dunia WTA setelah menjuarai ajang WTA 125 Suzhou di Tiongkok, Minggu (5/10/2025).
Bersama rekannya, Aldila Sutjiadi, Janice sukses meraih gelar juara ganda putri usai menundukkan pasangan Katarzyna Kawa/Makoto Ninomiya dengan skor 6-4, 6-3. Kemenangan itu mengantarkan namanya naik ke peringkat 99 dunia, posisi terbaik sepanjang kariernya.
Kabar bahagia tersebut diumumkan secara resmi oleh WTA sehari setelah turnamen berakhir. Pencapaian ini mempertegas posisi Janice sebagai salah satu petenis muda paling berpotensi asal Indonesia yang mampu bersaing di level internasional.
Keberhasilan Janice bukanlah hasil instan. Selama beberapa bulan terakhir, performanya terus meningkat. Sebelumnya, ia sempat menjadi runner-up di ajang Sao Paulo Open di Brasil, setelah kalah dari Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah di partai final.
Tidak hanya itu, Janice juga mencatat tonggak bersejarah di ajang Grand Slam US Open 2025. Ia menjadi petenis Indonesia pertama sejak 2004 yang berhasil menembus babak utama turnamen bergengsi tersebut.
Langkahnya menuju putaran utama diperoleh setelah mengalahkan Aoi Ito di babak kualifikasi. Di putaran pertama, Janice tampil mengejutkan dengan menyingkirkan unggulan ke-24 dunia, Veronika Kudermetova.
Namun, langkahnya terhenti di babak kedua setelah di kalahkan Emma Raducanu, petenis asal Inggris. Usai pertandingan, Raducanu memuji penampilan Janice yang di anggap berani dan konsisten di lapangan.
“Dia bermain sangat baik dan berbahaya. Setiap bola yang saya arahkan ke tengah berhasil ia manfaatkan,” ujar Raducanu seperti di kutip dari laman resmi WTA.
Janice mengaku pencapaiannya tidak lepas dari dukungan besar kedua orang tuanya. Sejak awal, keluarganya ikut menentukan arah kariernya agar tetap realistis di tengah mahalnya biaya olahraga tenis.
“Mereka banyak membantu saya dalam menentukan jalur menuju profesional. Tenis adalah olahraga yang mahal, jadi orang tua menyarankan saya menempuh jalur akademik lebih dulu,” tutur Janice.
Ia kemudian menimba ilmu di Pepperdine University, Amerika Serikat, di mana ia berhasil menjadi runner-up ganda NCAA (National Collegiate Athletic Association) pada 2024. Janice baru saja lulus pada musim semi lalu dengan gelar sarjana Sosiologi.
Para pelatih di Pepperdine, menurutnya, menjadi sosok penting dalam keputusannya beralih ke dunia profesional. “Mereka mengatakan saya harus mencoba menjadi pemain profesional setidaknya dua tahun. Saya mempercayai mereka, dan sekarang saya di sini,” ucapnya bangga.
Pencapaian Janice Tjen di Top 100 WTA menjadi angin segar bagi tenis Indonesia, yang sudah lama menantikan munculnya pemain muda potensial di level dunia.
Langkahnya di harapkan mampu membuka jalan bagi generasi baru petenis Indonesia untuk berani bermimpi tampil di turnamen-turnamen besar.
Dengan kerja keras dan dukungan berkelanjutan, Janice kini bukan hanya mewakili Indonesia di arena tenis global, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan olahraga tenis nasional di kancah internasional. (Tim)