Taman Sari Yogyakarta: Jejak Istana Air, Sejarah, dan Misteri

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 14 September 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Taman Sari Yogyakarta: Jejak Istana Air, Sejarah, dan Misteri. (Foto: ratunyatravel)

Taman Sari Yogyakarta: Jejak Istana Air, Sejarah, dan Misteri. (Foto: ratunyatravel)

BritainajaYogyakarta bukan hanya dikenal sebagai kota pelajar atau pusat budaya Jawa, tetapi juga menyimpan jejak sejarah Kerajaan Mataram yang penuh dinamika. Salah satu bukti nyata dari kejayaan tersebut adalah Taman Sari Yogyakarta, sebuah kompleks istana air yang pernah menjadi simbol kemakmuran sekaligus pertahanan kerajaan.

Bagi masyarakat Jawa, Taman Sari bukan sekadar bangunan, melainkan lambang kejayaan, spiritualitas, dan harmoni antara manusia dengan alam. Tidak heran jika hingga kini, kawasan ini menjadi magnet wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sejarah Pembangunan: Antara Politik dan Spiritualitas

Taman Sari dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I antara tahun 1758-1765. Pembangunan ini dilakukan setelah Mataram pecah akibat perjanjian Giyanti yang melibatkan VOC Belanda.

Di balik keindahannya, Taman Sari sesungguhnya lahir dari kondisi politik yang tidak stabil. Sultan HB I ingin menghadirkan sebuah tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus benteng pertahanan jika terjadi serangan. Karena itulah, Taman Sari memiliki lorong bawah tanah, danau buatan, serta menara pengawas.

Selain itu, pembangunan Taman Sari juga menjadi bentuk penghormatan Sultan kepada para istri dan selir yang mendukungnya saat masa peperangan. Filosofi spiritual juga kuat terasa, seperti pada Sumur Gumuling yang memiliki lima tangga sebagai simbol Rukun Islam.

Arsitektur Unik: Perpaduan Budaya

Bangunan Taman Sari mencerminkan akulturasi budaya. Sentuhan Jawa berpadu dengan gaya Hindu, Cina, serta pengaruh arsitektur Eropa yang dibawa oleh seorang arsitek keturunan Portugis, Demang Tegis.

Beberapa ciri khas arsitektur yang bisa disaksikan:

  • Gapura Ageng dan Gapura Panggung dengan ornamen klasik Jawa bercampur motif Eropa.

  • Kolam pemandian dengan dinding kokoh khas benteng Belanda.

  • Lorong bawah tanah menyerupai gaya benteng Portugis.

  • Masjid bawah tanah (Masjid Pendem) dengan desain akustik alami yang memungkinkan suara imam terdengar jelas ke seluruh ruangan.

Kompleks Pemandian: Simbol Kemewahan Masa Lalu

Kompleks kolam pemandian menjadi bagian yang paling terkenal dari Taman Sari. Ketiga kolam utama ini memiliki fungsi berbeda:

  1. Umbul Kawitan – untuk para putri raja.

  2. Umbul Pamuncar – tempat mandi para selir.

  3. Umbul Panguras – kolam khusus Sultan dan Permaisuri.

Dari sebuah menara di dekat kolam, Sultan bisa mengamati para selirnya mandi. Menurut cerita, Sultan akan melempar bunga sebagai tanda memilih siapa yang akan menemaninya malam itu.

Meski kini hanya tersisa dinding-dinding kokoh dan pancuran air, nuansa kemegahannya masih terasa.

Sumur Gumuling dan Masjid Pendem: Simbol Religius

Sumur Gumuling (Foto: pinterest)

Daya tarik lain yang membuat Taman Sari unik adalah keberadaan Sumur Gumuling. Bangunan berbentuk lingkaran ini dikelilingi lima tangga yang bertemu di tengah, melambangkan lima Rukun Islam. Lokasi ini dulunya digunakan Sultan dan keluarganya untuk beribadah sekaligus meditasi.

Baca Juga :  7 Rekomendasi Wisata Malam di Thailand yang Seru dan Tak Terlupakan
Masjid Pendem (Foto: indonesiakaya)

Sedangkan Masjid Pendem, meski berada di bawah tanah, memiliki dua lantai. Tata akustiknya dirancang sedemikian rupa sehingga suara imam dapat terdengar jelas meski tanpa pengeras suara. Kini, masjid ini hanya difungsikan sebagai situs sejarah, namun banyak wisatawan yang mencoba berbicara pelan di sana dan merasakan pantulan suara yang unik.

Gedung Kenongo: Reruntuhan yang Menawan

Gedung Kenongo (Foto: salsawisata)

Tidak jauh dari kolam pemandian, terdapat Gedung Kenongo, bangunan tertinggi di kompleks Taman Sari. Pada masa lalu, gedung ini digunakan sebagai tempat bersantap keluarga raja.

Kini hanya tersisa reruntuhan, namun pemandangan dari sini sangat menakjubkan. Dari atas Gedung Kenongo, wisatawan bisa melihat panorama Kota Yogyakarta bahkan menikmati indahnya sunset. Banyak fotografer menjadikan lokasi ini sebagai spot favorit untuk memotret siluet senja.

Lorong Rahasia dan Mitos Pantai Selatan

Salah satu kisah paling menarik tentang Taman Sari adalah keberadaan lorong rahasia. Lorong ini disebut-sebut menghubungkan Taman Sari dengan Pantai Selatan, tempat yang dalam tradisi Jawa dianggap sebagai kerajaan Ratu Kidul.

Mitos ini menambah aura mistis Taman Sari. Beberapa masyarakat percaya bahwa lorong itu digunakan Sultan untuk berkomunikasi dengan penguasa laut selatan. Walaupun kebenarannya masih menjadi misteri, cerita ini tetap hidup dalam tradisi lisan masyarakat Yogyakarta.

Pemugaran dan Perawatan Modern

Seiring berjalannya waktu, sebagian besar bangunan Taman Sari mengalami kerusakan akibat gempa dan perubahan lingkungan. Namun sejak abad ke-20, pemerintah bersama Keraton Yogyakarta melakukan berbagai upaya pemugaran.

Restorasi dilakukan dengan tetap mempertahankan bentuk asli. Bahkan, beberapa ahli arkeologi terlibat untuk memastikan struktur bangunan tidak kehilangan nilai sejarahnya. Saat ini, Taman Sari masuk sebagai Cagar Budaya Nasional dan menjadi destinasi wisata edukatif.

Fakta Unik Taman Sari yang Jarang Dibahas

Selain keindahan dan sejarahnya, ada beberapa fakta menarik tentang Taman Sari yang jarang diketahui publik:

  1. Sistem Air Modern pada Masanya
    Taman Sari memiliki sistem hidrolik canggih. Air dialirkan melalui pipa-pipa bawah tanah menuju kolam dan danau buatan. Teknologi ini dianggap maju pada abad ke-18.

  2. Bau Harum dari Segaran
    Danau buatan Segaran dulu dipenuhi bunga-bunga harum yang ditanam di pulau-pulau kecil di sekitarnya. Konon, aromanya bisa tercium hingga keraton.

  3. Kehidupan Sosial di Taman Sari
    Selain tempat rekreasi keluarga raja, Taman Sari juga menjadi pusat kegiatan seni. Beberapa catatan menyebutkan bahwa tari-tarian keraton pernah dipentaskan di sini.

  4. Peran Strategis Militer
    Lorong bawah tanah bukan hanya jalur pelarian, tetapi juga ruang penyimpanan senjata. Beberapa bagian lorong dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan udara, sehingga pasukan bisa bertahan lama di dalamnya.

Baca Juga :  7 Kafe Open Space Bertema Alam Paling Rekomended

Harga Tiket dan Tips Wisata

Tiket masuk ke Taman Sari sangat terjangkau. Wisatawan domestik dikenakan Rp5.000, sementara wisatawan mancanegara Rp7.000. Jika ingin tur dengan pemandu, cukup menambah Rp25.000.

Tips berkunjung:

  • Datanglah pagi hari sekitar pukul 08.00 untuk menghindari keramaian.

  • Bawa kamera karena hampir setiap sudut Taman Sari instagramable.

  • Jangan lewatkan Gedung Kenongo saat sore hari untuk menikmati sunset.

  • Setelah puas berkeliling, sempatkan mampir ke Pasar Ngasem untuk mencicipi kuliner lokal seperti sate klathak, wedang ronde, atau bakpia khas Jogja.

Cara Menuju Lokasi

Lokasi Taman Sari berada di Kompleks Njeron Beteng, sekitar 1 km dari Keraton Yogyakarta. Dari Malioboro, Anda bisa menuju dengan becak, delman, atau berjalan kaki sekitar 15–20 menit.

Ada dua jalur populer:

  1. Lewat Pasar Ngasem – akses ini paling mudah karena dekat dengan gerbang utama.

  2. Lewat gang kecil KP III – rute alternatif yang akan membawa Anda langsung ke Pulo Kenongo.

Meski berada di tengah perkampungan, petunjuk jalan cukup jelas. Namun, menggunakan aplikasi peta digital bisa membantu agar tidak tersesat.

Google Maps: Klik di sini

Taman Sari Sebagai Warisan Budaya

Hari ini, Taman Sari bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya Yogyakarta. Setiap batu, lorong, dan kolam menyimpan cerita tentang kehidupan istana, spiritualitas, hingga dinamika politik Jawa abad ke-18.

Bagi wisatawan, berkunjung ke Taman Sari berarti bukan hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga menyelami filosofi hidup orang Jawa: keseimbangan antara kekuasaan, spiritualitas, dan keindahan alam.

Taman Sari Yogyakarta adalah permata sejarah yang masih bersinar hingga kini. Dari kolam pemandian yang megah, masjid bawah tanah yang unik, hingga mitos lorong menuju Pantai Selatan, semuanya menghadirkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Dengan harga tiket yang terjangkau, akses mudah, dan cerita yang kaya, Taman Sari layak menjadi destinasi utama ketika berkunjung ke Yogyakarta. Jadi, jika Anda ingin menyelami jejak sejarah Jawa sambil menikmati keindahan arsitektur klasik, jangan lewatkan Taman Sari dalam daftar perjalanan Anda. Kunjungi juga website Klikinaja.com untuk mendapatkan informasi destinasi wisata lainnya. (Wd)

Berita Terkait

Kuliner Jalanan Terpopuler di Yogyakarta yang Wajib Dicoba Wisatawan
Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia
5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia
Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan
Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku
Pesona Wisata Malam Semarang yang Wajib Kamu Jelajahi
Wisata Puncak Bogor: 5 Destinasi Dingin Favorit Wisatawan
Panduan Wisata Lengkap ke Bandung Akhir Tahun 2025

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Liburan Akhir Tahun 2025 ke Kayu Aro Kerinci, Menyusuri Kebun Teh Tertua di Dunia

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:57 WIB

5 Kota Terbaik untuk Berburu Batik Cantik di Indonesia

Selasa, 30 September 2025 - 16:00 WIB

Tips Traveling Aman Saat Musim Hujan, Tetap Nyaman dan Menyenangkan

Sabtu, 27 September 2025 - 18:07 WIB

Destinasi Wisata Akhir Tahun di Banda Neira, Surga Tersembunyi di Maluku

Sabtu, 27 September 2025 - 17:40 WIB

Pesona Wisata Malam Semarang yang Wajib Kamu Jelajahi

Berita Terbaru

Pebalap Gresini Racing, Fermin Aldeguer, saat berlaga di MotoGP Mandalika (Foto: Ig @ferminaldeguer_54)

Internasional

Fermin Aldeguer Raih Kemenangan Perdana di MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Okt 2025 - 23:25 WIB

Pembalap BK8 Gresini Racing Fermin Aldeguer (Foto: Ig @gresiniracing)

Nasional

Fermin Aldeguer Tampil Perkasa, Menangi MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 5 Okt 2025 - 22:34 WIB

Dua helikopter Basarnas disiagakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.  (Foto: Basarnas Mataram)

Nasional

Tiga Pembalap Dievakuasi Udara Usai Insiden MotoGP Mandalika

Minggu, 5 Okt 2025 - 22:00 WIB

Kebakaran Hebat di Kerinci, Tiga Rumah Hangus Terbakar

Daerah

Kebakaran Hebat di Kerinci, Tiga Rumah Hangus Terbakar

Minggu, 5 Okt 2025 - 21:19 WIB

Tangkapan layar saat Marc Marquez terjatuh (Foto: Google)

Internasional

Marc Marquez Cedera Bahu Usai Kecelakaan di MotoGP Mandalika

Minggu, 5 Okt 2025 - 20:38 WIB