Pariwisata Islam Bukan Lagi Segmen Kecil
Britainaja – Selama ini banyak yang menganggap pariwisata Islam hanya sebatas ceruk pasar atau niche market. Namun, fakta terbaru membuktikan sebaliknya. Menurut Global Islamic Economy Report 2024, wisatawan Muslim menghabiskan sekitar US$ 225 miliar pada tahun 2023. Angka ini bahkan diproyeksikan meningkat hingga US$ 260 miliar pada tahun 2026.
Data tersebut menegaskan bahwa pariwisata Islam telah menjadi kekuatan besar yang menggerakkan roda ekonomi dunia. Tidak hanya sebatas perjalanan, tetapi juga menyentuh sektor gaya hidup, kuliner halal, keuangan syariah, hingga layanan kesehatan.
WITEX 2025: Platform Besar Pariwisata dan Perdagangan Islam
Sebagai respons atas perkembangan tersebut, Malaysia Tourism Agency Association (MATA) kembali menyelenggarakan World Islamic Tourism & Trade Expo (WITEX) 2025. Ajang berskala internasional ini digelar di Sunway Resort, Malaysia, dan menjadi edisi ketiga setelah sukses pada tahun-tahun sebelumnya.
Presiden MATA sekaligus Ketua WITEX & WCAF 2025, Dato’ Sri Dr. Mohd Khalid Harun, menyebut bahwa dengan populasi Muslim yang mencapai 2 miliar jiwa atau hampir 25% dari total penduduk dunia, kebutuhan terhadap destinasi wisata ramah Muslim terus meningkat.
Menurutnya, tren tersebut menjadi peluang besar bagi industri global, mulai dari maskapai penerbangan, agen perjalanan, hotel syariah, hingga penyedia asuransi perjalanan.
Malaysia Tetap Jadi Pemain Utama
Malaysia berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari lima destinasi ramah Muslim terbaik di dunia. Keunggulan tersebut tidak hanya ditopang oleh infrastruktur pariwisata modern, tetapi juga keberagaman budaya, keramahan masyarakat, serta komitmen pada nilai-nilai syariah.
Hal ini menjadikan Malaysia sebagai tuan rumah yang tepat untuk WITEX 2025. Event ini bukan sekadar ajang pameran dagang, tetapi juga ruang kolaborasi untuk mempertemukan pembeli, penjual, investor, dan inovator di bidang pariwisata Islam.
Peserta dari Berbagai Belahan Dunia
WITEX 2025 menghadirkan delegasi dan peserta pameran dari berbagai kawasan, mulai dari Indonesia, negara-negara ASEAN, Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme global terhadap perkembangan industri pariwisata Islam yang semakin inklusif.
Dengan begitu, WITEX menjadi tempat strategis untuk memperluas jaringan bisnis, memperkenalkan produk halal, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah secara berkelanjutan.
WCAF 2025: Merayakan Seni dan Budaya Dunia
Selain pameran pariwisata dan perdagangan, MATA juga meluncurkan ajang baru bertajuk World Cultural & Arts Festival (WCAF) 2025. Festival ini menjadi perayaan perdana yang menggabungkan seni, budaya, dan kuliner dari berbagai negara.
Selama tiga hari penuh, para pengunjung dapat menikmati pertunjukan musik tradisional, pameran seni rupa, demo kuliner halal, hingga pameran budaya lintas negara. Kehadiran WCAF memperkaya WITEX, karena tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga memperkuat hubungan antarbangsa melalui seni dan budaya.
Dato’ Sri Dr. Mohd Khalid Harun menegaskan, seni dan budaya adalah jiwa pariwisata. Keduanya mampu menjembatani perbedaan, memperkuat pemahaman internasional, serta menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan.
Dukungan Mitra dan Kolaborasi Strategis
Kesuksesan WITEX dan WCAF 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Sejumlah mitra utama turut berkontribusi, seperti:
-
Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia (MOTAC) yang selalu mendukung penuh.
-
Malaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB) yang membantu memposisikan Malaysia sebagai pusat acara internasional.
-
Maskapai Batik Air yang menyediakan konektivitas global bagi wisatawan.
-
Etiqa Takaful, perusahaan asuransi syariah yang menyediakan perlindungan perjalanan sesuai prinsip Islam.
Selain itu, dukungan sponsor, mitra bisnis, dan para peserta pameran semakin memperkuat visi menjadikan Malaysia pusat pariwisata dan perdagangan Islam dunia.
Menatap Masa Depan Pariwisata Islam
Pariwisata Islam tidak hanya sebatas perjalanan wisata, melainkan sebuah gerakan global yang mendorong pemahaman, inklusivitas, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
WITEX 2025 dan WCAF menjadi bukti nyata bahwa industri ini terus berkembang, membawa dampak positif bagi masyarakat dunia. Dengan pasar yang semakin luas dan dukungan berbagai pihak, masa depan pariwisata Islam diyakini akan semakin cerah.
Penutup
WITEX 2025 menunjukkan bahwa pariwisata Islam kini menjadi salah satu sektor paling dinamis di dunia, menghubungkan ekonomi, budaya, dan keberagaman global dalam satu panggung besar.
Bagi Anda yang ingin memahami lebih jauh tentang tren pariwisata halal dan peluang bisnisnya, ajang ini adalah momentum penting yang tidak boleh dilewatkan.
Bagikan artikel ini jika Anda setuju bahwa pariwisata Islam adalah masa depan ekonomi dunia, dan jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di website kami. (Wd)