Britainaja – Menjelang masa libur panjang sekolah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menginisiasi program menarik bertajuk Kampung Main. Inisiatif ini bertujuan untuk mengenalkan konsep wisata berkelanjutan melalui edukasi interaktif kepada anak-anak. Melalui pendekatan bermain sambil belajar ini, Kemenparekraf berharap agar generasi muda tumbuh menjadi agen perubahan yang mencintai alam dan budaya Indonesia.
Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak. Tercatat, sebanyak 18 mitra co-branding Wonderful Indonesia terlibat aktif dalam menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif di berbagai kota besar di Indonesia.
Berikut adalah daftar kota yang menjadi lokasi pelaksanaan Kampung Main 2025, lengkap dengan waktu pelaksanaannya:
-
Kidzania, Surabaya – 11–13 Juli 2025
-
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta – 26–29 Juni 2025
-
Secret Garden Village, Tabanan – 11–13 Juli 2025
-
Pasar Wiguna Taman Ambarrukmo, Yogyakarta – 5–6 Juli 2025
-
Kiara Artha Park, Bandung – 4–6 Juli 2025
Penyusunan kota di atas telah disesuaikan agar menampilkan variasi, sekaligus memberikan gambaran bahwa program ini menyasar berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam setiap pelaksanaan acara Kampung Main, para peserta terutama anak-anak diajak untuk terlibat dalam kegiatan edukatif yang dikemas secara menyenangkan. Mulai dari bermain permainan tradisional, kegiatan DIY coloring, hingga storytelling mengenai kearifan lokal desa wisata.
Kegiatan ini juga menyajikan spot foto tematik yang menggambarkan nuansa desa wisata, lengkap dengan properti khas yang bisa digunakan pengunjung. Bahkan, terdapat hadiah menarik dari mitra co-branding, termasuk kesempatan memenangkan liburan ke desa wisata hanya dengan mengunggah pengalaman seru mereka ke media sosial menggunakan tagar yang ditentukan.
Salah satu daya tarik utama program Kampung Main ini adalah karya seni instalasi yang terbuat dari bahan daur ulang. Pengunjung dapat melihat berbagai instalasi kreatif yang dibuat dari botol kaca, plastik bekas, kertas daur ulang, hingga kain perca.
Hal ini bukan hanya untuk menjadi sarana edukasi visual, tetapi juga memperkuat pesan tentang pentingnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Anak-anak secara tidak langsung diajarkan untuk memaknai limbah sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan kembali.
Menurut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, kehadiran Kampung Main ini merupakan bukti nyata bahwa konsep regenerative tourism mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat. Ia menyebut bahwa keterlibatan para mitra co-branding Wonderful Indonesia adalah cerminan dari kolaborasi aktif antara pemerintah dan stakeholder pariwisata lainnya.
“Kepedulian terhadap pariwisata berkelanjutan ini tidak cukup hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari pelaku industri dan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Firnandi Gufron, Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf. Ia menekankan bahwa pelibatan anak-anak dalam program Kampung Main bukan sekadar hiburan, melainkan strategi membangun kesadaran sejak dini terhadap nilai-nilai pelestarian lingkungan dan budaya.
“Partisipasi anak-anak dalam Kampung Main adalah bentuk nyata pendidikan karakter. Mereka diajak untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya saat berwisata,” kata Firnandi.
Program ini juga menjadi jembatan promosi bagi desa-desa wisata yang menjadi andalan pariwisata lokal. Dengan memperkenalkan keunikan budaya, alam, dan kehidupan desa sejak dini kepada anak, maka akan muncul ketertarikan baru di kalangan generasi muda untuk mengenal dan mengunjungi desa wisata secara langsung.
Lebih dari itu, efek domino dari peningkatan kunjungan ke desa wisata akan berdampak pada ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan keseimbangan ekosistem.
Kampung Main adalah bukti nyata bahwa pendidikan lingkungan dan budaya bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan. Dengan menggandeng mitra co-branding dan memanfaatkan momentum liburan sekolah, Kemenparekraf membuka ruang baru untuk mengenalkan nilai-nilai wisata berkelanjutan kepada generasi penerus.
Yuk, dukung Kampung Main dan jadikan anak-anak kita sebagai agen perubahan dalam dunia pariwisata! (Tim)