Britainaja – Setelah delapan tahun penantian sejak Cyber Sleuth, Hacker’s Memory, seri baru Digimon Story: Time Stranger akhirnya hadir untuk konsol generasi terbaru. Game ini menawarkan petualangan JRPG yang sarat emosi, kisah perjalanan waktu yang cerdas, dan dunia digital yang hidup. Berikut ulasan lengkap setelah 30 jam penulis menjelajahi dunianya.
Digimon Story: Time Stranger dibuka dengan kisah seorang agen rahasia organisasi ADAMAS yang menyaksikan kehancuran kota akibat peristiwa Inferno Shinjuku. Secara misterius, sang agen terlempar delapan tahun ke masa lalu dan harus berjuang mencari jalan pulang sambil mencegah tragedi yang sama terjadi di masa depan.
Awal permainan memang terasa lambat, namun setelah beberapa jam, alur cerita mulai menemukan ritmenya. Game ini dengan berani mengangkat tema kedewasaan emosional seperti kehilangan dan penerimaan diri, berfokus pada keluarga Misono dan hubungan menyentuh antara Inori Misono dengan Digimon misterius bernama Aegiomon.
Konsep perjalanan waktu bukan sekadar gimmick, tetapi dieksekusi dengan baik untuk menunjukkan perubahan karakter dari masa ke masa. Cerita ini berhasil menghadirkan keseimbangan antara aksi dan refleksi emosional, membuat pemain benar-benar terikat pada nasib para tokohnya.
Salah satu keunggulan utama Time Stranger adalah Dunia Digital bernama Iliad, yang terasa hidup dan penuh warna. Berbeda dengan suasana steril di Cyber Sleuth, Iliad menghadirkan kehidupan sehari-hari para Digimon, mulai dari bar yang ramai hingga hutan yang dihuni Digimon serangga. Setiap area memiliki atmosfer dan ekosistemnya sendiri, memberikan kesan mendalam bahwa dunia digital benar-benar “hidup.”
Sayangnya, tidak semua aspek naratif mendapat perlakuan serupa. Karakter manusia pendukung terasa kurang berkembang di bandingkan para Digimon, khususnya anggota Olympos XII yang tampil dengan kepribadian kuat dan unik. Akibatnya, pemain sering kali lebih peduli pada monster digital ketimbang manusia yang mereka bantu.
Dari sisi gameplay, Time Stranger mempertahankan sistem pertarungan berbasis giliran klasik, tetapi kini dengan kedalaman strategis yang lebih kompleks. Pemain harus memanfaatkan kombinasi atribut seperti Vaccine, Virus, Data, serta elemen-elemen seperti Api, Air, dan Cahaya untuk mendapatkan keunggulan dalam pertempuran.
Inovasi baru seperti Cross Arts, serangan pamungkas khas sang agen, menambah variasi taktik dalam bertarung. Sistem pengumpulan dan pengembangan Digimon juga masih menjadi daya tarik utama. Pemain cukup memindai data Digimon yang di kalahkan, dan setelah mencapai 100%, mereka bisa di jadikan sekutu.
Lebih dari 450 Digimon tersedia, masing-masing dengan jalur evolusi bercabang dan opsi De-Digivolution untuk kembali ke bentuk sebelumnya. Fleksibilitas ini memungkinkan pemain menciptakan tim dengan strategi unik. Dua fitur baru turut memperkaya progres permainan: Agent Rank dan Personality System.
Agent Rank naik seiring penyelesaian misi utama dan sampingan, sekaligus menjadi syarat membuka evolusi tingkat tinggi. Sementara itu, Personality System menghadirkan 16 kepribadian yang memengaruhi pertumbuhan statistik serta kemampuan yang di pelajari, menjadikan dua Digimon dari spesies sama bisa berperan sangat berbeda di medan perang.
Secara visual, Time Stranger menunjukkan peningkatan besar. Setiap Digimon di reka ulang dengan detail lebih halus dan animasi ekspresif. Dunia Iliad menampilkan lanskap menawan yang memukau mata, terutama pada area dengan pencahayaan dinamis. Namun, beberapa kekurangan masih terlihat, seperti tekstur di area dunia nyata yang kadang buram serta NPC tanpa wajah yang mengganggu kesan sinematik. (Tim)









