Britainaja, Jakarta – Jakarta Film Week (JFW) 2025 resmi dimulai pada Rabu, 22 Oktober 2025, dengan menghadirkan film pembuka “The Fox King”, karya kolaborasi Indonesia-Malaysia yang dibintangi aktris ternama Dian Sastrowardoyo.
Ajang film internasional Jakarta Film Week kembali hadir tahun ini dengan skala yang semakin besar. JFW 2025 menjadi momentum kebangkitan industri sinema, terutama setelah beberapa tahun terakhir pelaku hiburan menghadapi tantangan besar.
“The Fox King”, yang dipercaya sebagai film pembuka, merupakan hasil kolaborasi sineas Indonesia dan Malaysia di bawah arahan sutradara Woo Ming Jin. Film tersebut terlebih dahulu mencuri perhatian melalui pemutaran perdananya di Toronto International Film Festival (TIFF), salah satu festival film terbesar di dunia.
Pemilihan “The Fox King” tidak lepas dari misi JFW 2025 yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat posisi film Asia Tenggara di pentas internasional. Melalui produksi gabungan seperti ini, sineas regional di harapkan mampu menunjukkan kualitas setara industri film global.
Festival Director, Rina Damayanti, menyebut penyelenggaraan tahun ini mengusung semangat “reignite”, yaitu menghidupkan kembali gairah dan kreativitas perfilman nasional. Ia menilai, keputusan memilih “The Fox King” sebagai pembuka menjadi simbol optimisme terhadap proyek kerja sama kreatif di kawasan.
Tidak hanya menghadirkan film pembuka dari dua negara, JFW 2025 menampilkan 134 film dari 25 negara yang di seleksi dalam berbagai kategori. Penonton dapat menikmati beragam tontonan mulai dari Global Feature, Global Short, Global Animation, hingga program Jakarta Film Fund yang memberikan panggung bagi sineas muda dari Ibu Kota.
Pengalaman sinema di JFW 2025 semakin menarik karena tiket seluruh pemutaran film dapat di klaim gratis. Penonton dapat menyaksikan film favorit di sejumlah lokasi pemutaran, antara lain CGV Grand Indonesia, CGV FX Sudirman, Taman Ismail Marzuki, Galeri Indonesia Kaya, hingga Hotel Mercure Cikini.
Tidak hanya menyuguhkan pemutaran film kelas dunia, festival ini juga menawarkan serangkaian program industri yang melibatkan pakar dan pelaku profesional, seperti Producers Lab, Pitching Forum, dan Masterclass. Melalui kegiatan tersebut, sineas lokal berkesempatan memperluas jejaring, berbagi pengalaman, hingga mengembangkan proyek film yang potensial menembus pasar global.
Jakarta Film Week terus berupaya menjadi etalase utama bagi perkembangan film nasional agar semakin di kenal luas. Dengan adanya dukungan dan partisipasi sineas internasional, JFW 2025 di harapkan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota film yang memiliki daya tawar dalam dinamika sinema Asia Tenggara.
Kehadiran film-film inspiratif dan kegiatan edukatif sepanjang festival memberi optimisme baru bagi para pelaku industri yang ingin kembali produktif dan kompetitif. Penyelenggara berharap JFW 2025 menjadi momentum yang menyatukan kreativitas, kerja sama, dan kesempatan baru untuk menembus panggung sinema dunia.
Dengan rangkaian film unggulan serta akses pemutaran yang dapat di nikmati masyarakat secara gratis, Jakarta Film Week 2025 berpotensi menjadi perayaan sinema yang memperkuat kolaborasi regional dan menyalakan kembali semangat industri film Indonesia. (Tim)









