Kehadiran handphone hari ini tidak hanya sekadar mengubah cara kita untuk berkomunikasi. Ia mengubah cara kita berpikir, berinteraksi, dan bahkan merasa. Dengan satu genggaman, kita bisa menjelajah dunia, mengakses informasi tanpa batas, dan membangun jejaring sosial melampaui batasan geografis. Apa yang dulu dianggap “hantu” kini menjadi pusat dari hampir semua aktivitas manusia di dunia ini.
Namun, dalam perubahan besar ini, ada sisi lain yang sering luput dari perhatian. Ketika dulu kita membayangkan teknologi akan melayani manusia, kini kita justru perlahan-lahan menjadi hamba dari teknologi itu sendiri. Ketergantungan pada handphone telah melahirkan fenomena baru: kecemasan saat jauh dari ponsel (nomophobia), ketidakmampuan fokus tanpa memeriksa notifikasi, hingga krisis identitas digital.
Handphone yang dulunya hanya sekadar alat, kini memiliki kuasa. Ia menciptakan kebutuhan baru, mengatur waktu kita, dan bahkan membentuk perilaku sosial kita. Notifikasi yang berdenting setiap detik bukan sekadar panggilan; itu adalah bentuk kontrol halus yang membuat kita terus kembali, terus terhubung, bahkan di saat seharusnya kita melepaskan diri.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya