Tercatat ada sekitar 2.648 WNI yang menetap di Istanbul. Dari jumlah itu, sekitar 800 orang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) profesional, 776 orang merupakan pelajar, sementara sisanya adalah ibu rumah tangga yang menikah dengan warga lokal. Sebagian besar PMI ini bekerja di sektor jasa seperti perhotelan dan spa.
Gempa sendiri terjadi di wilayah Laut Marmara, tepat di sebelah barat Istanbul, dan terjadi pada siang hari. Badan berita AFP melaporkan, guncangan pertama terjadi pukul 12.49 siang waktu setempat, lalu disusul tiga gempa susulan dengan kekuatan antara 4,4 hingga 4,9 magnitudo.
Akibat getaran tersebut, masyarakat panik dan keluar dari bangunan sambil menghubungi kerabat atau mencari informasi lewat ponsel mereka. Hingga kini, belum ada laporan terkait korban jiwa ataupun kerusakan bangunan akibat gempa ini. Pihak berwenang di Istanbul serta kantor gubernur juga menyampaikan bahwa belum ditemukan kerusakan struktural yang berarti.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya