Kisah Sukses Pendiri Shopee dan Konglomerat Sea Ltd Singapura

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 9 Desember 2025 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah Sukses Pendiri Shopee dan Konglomerat Sea Ltd Singapura (Foto: biografiku)

Kisah Sukses Pendiri Shopee dan Konglomerat Sea Ltd Singapura (Foto: biografiku)

BritainajaShopee kini di kenal sebagai marketplace terkemuka, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. E-commerce raksasa ini merupakan anak perusahaan di bawah naungan Sea Ltd, sebuah grup konglomerat teknologi yang berbasis di Singapura. Pendiri di balik kesuksesan besar Sea Ltd dan Shopee adalah Forrest Li.

Saat ini, Forrest Li tercatat sebagai salah satu miliarder dan orang terkaya di Singapura. Selain sebagai investor, ia menjabat sebagai CEO dari Sea Ltd, perusahaan induk yang menaungi tiga pilar utama: e-commerce (Shopee), gaming (Garena), dan layanan keuangan digital (Airpay Limited).

Forrest Li lahir dengan nama lengkap Forrest Xiaodong Li di Xiandong, Tiongkok, pada tahun 1977. Ia menempuh pendidikan sarjana di Shanghai Jiao Tong University. Li kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Stanford University, Amerika Serikat.

Semasa kuliah, Li memiliki kegemaran ekstrem bermain game online di warung internet hingga menjelang pagi. Nama “Forrest” sendiri ia pilih karena terinspirasi dari film legendaris Forrest Gump, saat dosennya di Amerika memintanya memilih nama Barat.

Sebelum terjun ke dunia wirausaha, Forrest Li sempat meniti karier profesional. Ia pernah bekerja di Viacom Media Networks, lalu beralih ke Motorola Networks Inc. di Shanghai sebagai rekrutan. Li juga pernah berkarier di Corning Inc., sebuah produsen kaca terkemuka (Bloomberg, 2020).

Baca Juga :  Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Dilantik Jadi Menteri Keuangan

Titik balik karier Li terjadi setelah ia terinspirasi oleh pidato Steve Jobs saat menghadiri wisuda istrinya pada tahun 2005. Li kemudian mencoba peruntungan di bisnis game online dengan mendirikan GG Games di Singapura. Sayangnya, upaya awalnya ini belum membuahkan hasil.

Pada Mei 2009, Forrest Li, bersama David Chen dan Gang Ye, mendirikan Garena. Perusahaan inilah yang kemudian bertransformasi menjadi Sea Limited. Pendirian Garena dilakukan setelah Li mengikuti istrinya, Liqian Ma, yang mendapatkan ikatan kontrak beasiswa untuk tinggal dan bekerja di Singapura.

Awalnya, Garena dikenal sebagai portal game online yang pendapatannya banyak didominasi dari game digital seperti League of Legends. Meski sempat mengalami kesulitan di awal, Li kemudian menjual sebagian besar saham Garena pada tahun 2010 kepada Riot Games dan Tencent. Tencent, yang dimiliki oleh Ma Huateng, menjadi pemegang saham terbesar. Garena kemudian berganti nama menjadi Sea Limited.

Di bawah Sea Limited, Forrest Li terus menjabat sebagai CEO. Ia kemudian berekspansi dengan mendirikan Airpay, sebuah platform layanan keuangan digital. Sea Limited sendiri beroperasi di wilayah Asia Tenggara Raya (Greater Southeast Asia / GSEA), mencakup Singapura, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Taiwan.

Dalam perjalanan bisnisnya, Forrest Li bersama Chris Feng kemudian mendirikan Shopee di Singapura. Awalnya, Shopee mengadopsi model bisnis Consumer to Consumer (C2C), yang kemudian berkembang menjadi model hibrida C2C dan Business to Consumer (B2C).

Baca Juga :  Wakil Walikota Azhar Lepas 93 Jamaah Calon Haji Asal Sungai Penuh

Li menunjuk Chris Feng, yang pernah memimpin Zalora dan Lazada di Asia Tenggara saat bekerja di Rocket Internet, sebagai CEO Shopee. Sementara itu, Forrest Li tetap menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Sea Limited.

Setelah berhasil mendirikan Sea Limited, Airpay, dan Shopee, Forrest Li membawa perusahaannya melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering / IPO) di New York Stock Exchange (NYSE) pada tahun 2017. IPO ini sukses meraup dana hingga $1 miliar AS. Li sendiri memiliki sekitar 20% saham di Sea Limited (TechCrunch, 2018).

Pada tahun 2018, Forrest Li masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Singapura, dengan kekayaan bersih mencapai sekitar Rp 10,3 triliun. Ia bahkan sempat disebut sebagai orang terkaya kedua di industri game online, setelah Tim Sweeney (pendiri Fortnite) (Okezone, 2019).

Kesuksesan finansial Forrest Li sebagian besar di sokong oleh keberhasilan fenomenal game Free Fire. Atas capaian ini, Bloomberg menjuluki Forrest Li sebagai “Fornite of Singapore.” Pada tahun 2020, Bloomberg mencatat kekayaan bersihnya mencapai $9,5 miliar AS, atau sekitar Rp 134,4 triliun, menjadikannya orang terkaya ketujuh di Singapura. (Tim)

Berita Terkait

Profil Hasan Nasbi, Konsultan Politik dan Pendiri Cyrus Network
Profil Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata Indonesia dan Perjalanan Kariernya
Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Dilantik Jadi Menteri Keuangan

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 11:00 WIB

Kisah Sukses Pendiri Shopee dan Konglomerat Sea Ltd Singapura

Sabtu, 20 September 2025 - 14:36 WIB

Profil Hasan Nasbi, Konsultan Politik dan Pendiri Cyrus Network

Sabtu, 20 September 2025 - 08:50 WIB

Profil Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata Indonesia dan Perjalanan Kariernya

Senin, 8 September 2025 - 16:19 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Dilantik Jadi Menteri Keuangan

Berita Terbaru