Britainaja – Sejarah Indonesia tidak hanya di bangun oleh tokoh laki-laki, tetapi juga oleh perempuan tangguh yang berdiri di samping mereka. Salah satu figur penting itu adalah Inggit Garnasih, perempuan Sunda sederhana yang setia mendampingi Ir. Soekarno di masa-masa sulit sebelum bangsa ini meraih kemerdekaan.
Meski namanya tidak sepopuler tokoh politik lain, Inggit Garnasih memiliki peran besar yang tidak bisa di abaikan. Melalui kerja keras, kesetiaan, dan pengorbanannya, ia membantu menopang perjuangan sang proklamator. Artikel ini akan mengupas profil lengkap Inggit Garnasih, mulai dari latar belakang keluarga, perjalanan hidup, peran dalam sejarah, hingga warisan yang di tinggalkannya.
Sejarah Singkat Kehidupan Inggit Garnasih

Masa Kecil dan Latar Belakang
Inggit Garnasih lahir pada tahun 1888 di Bandung, Jawa Barat, dengan nama lengkap Inggit Garnasih Natadiningrat. Ia berasal dari keluarga sederhana di lingkungan masyarakat Sunda. Dari kecil, Inggit di kenal sebagai sosok pekerja keras dan mandiri.
Sebelum menikah dengan Soekarno, Inggit sudah pernah menikah dua kali, namun rumah tangganya berakhir. Ia kemudian bertemu dengan Soekarno melalui hubungan pertemanan dan keluarga, hingga akhirnya menikah pada tahun 1923.
Mendampingi Bung Karno
Sejak menikah, Inggit mendampingi Soekarno yang kala itu masih berstatus mahasiswa Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Kehidupan mereka jauh dari kata mewah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Inggit berjualan jamu, rokok lintingan, sabun, hingga kebutuhan rumah tangga lain.
Pendapatan dari usaha kecil inilah yang menopang kehidupan rumah tangga mereka sekaligus mendukung perjuangan politik Soekarno. Dengan kata lain, tanpa peran Inggit, aktivitas pergerakan Soekarno mungkin akan terhambat.
Masa Pengasingan
Pada era kolonial Belanda, Soekarno beberapa kali di asingkan karena aktivitas politiknya. Inggit selalu setia mendampinginya, termasuk ketika Soekarno dibuang ke Ende (Flores) pada 1934, dan kemudian ke Bengkulu pada 1938.
Selama masa pengasingan itu, Inggit tidak hanya berperan sebagai istri, tetapi juga penguat semangat. Ia menjaga kondisi rumah tangga, membesarkan anak angkat, dan terus menopang ekonomi keluarga.
Akhir Pernikahan
Pada 1942, hubungan pernikahan mereka berakhir setelah Soekarno jatuh hati kepada Fatmawati, perempuan Bengkulu yang kelak menjadi ibu negara pertama Republik Indonesia. Meski pahit, Inggit tetap tegar dan memilih kembali ke Bandung.
Peran Inggit Garnasih dalam Sejarah Indonesia
Peran besar Inggit Garnasih dalam sejarah bangsa dapat di lihat dari beberapa aspek:
-
Pendukung utama Soekarno: Memberi dukungan finansial, moral, dan emosional di masa-masa sulit perjuangan.
-
Pionir perempuan tangguh: Menunjukkan bahwa perempuan bukan sekadar pelengkap, tetapi juga pejuang dalam diam.
-
Pengorbanan pribadi: Rela berpisah dengan Soekarno demi tetap menjaga martabat dan prinsip hidupnya.
Meski tidak tercatat sebagai pejuang resmi, kontribusi Inggit Garnasih di akui banyak sejarawan sebagai bagian penting dari perjalanan kemerdekaan Indonesia.
Rumah Bersejarah Inggit Garnasih di Bandung

Alamat: Jalan Inggit Garnasih No. 8, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.
Google Maps: Klik di sini
Rumah ini merupakan tempat tinggal Inggit bersama Bung Karno ketika berada di Bandung. Kini, bangunan tersebut dijadikan museum sejarah yang menyimpan memorabilia, foto, serta cerita kehidupan mereka.
Bagi wisatawan maupun pelajar, rumah ini menjadi destinasi wisata edukasi yang penting untuk memahami sisi lain perjuangan kemerdekaan.
Harga Tiket Masuk dan Fasilitas
-
Tiket Masuk: Gratis, hanya dengan donasi sukarela (Rp5.000 – Rp10.000).
-
Jam Buka: Setiap hari pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Fasilitas:
-
Ruang pameran dengan foto-foto lama.
-
Perabot rumah tangga asli era 1930-an.
-
Pemandu lokal yang siap menjelaskan sejarah.
-
Perpustakaan mini dengan koleksi buku perjuangan.
Tips Berkunjung
-
Datang lebih pagi agar bisa menikmati suasana lebih tenang.
-
Bawa uang tunai kecil untuk donasi.
-
Ikuti tur dengan pemandu agar mendapat informasi lebih lengkap.
-
Gunakan pakaian nyaman karena bangunan berarsitektur lama cenderung hangat.
-
Jangan lupa membawa kamera untuk dokumentasi.
Rekomendasi Hotel Terdekat
Jika Anda ingin menginap di sekitar lokasi, berikut beberapa rekomendasi hotel di Bandung:
-
Ibis Bandung Asia Afrika – Tarif mulai Rp450.000/malam.
-
Hotel Savoy Homann – Hotel legendaris, mulai Rp700.000/malam.
-
Grand Pasundan Hotel – Dekat kawasan Regol, sekitar Rp500.000/malam.
Kuliner Sekitar
Berwisata sejarah kurang lengkap tanpa mencicipi kuliner khas Bandung. Beberapa rekomendasi dekat rumah Inggit Garnasih:
-
Batagor Kingsley – Jl. Veteran No.25.
-
Mie Kocok Mang Dadeng – Jl. Banteng.
-
Warung Nasi Ampera – Menu khas Sunda, cocok untuk makan keluarga.
Itinerary Wisata Sehari di Bandung
-
08.00 – 09.30: Kunjungan ke Rumah Inggit Garnasih.
-
10.00 – 11.30: Jalan-jalan ke Museum Konferensi Asia Afrika.
-
12.00 – 13.00: Makan siang di Batagor Kingsley.
-
14.00 – 16.00: Wisata ke Jalan Braga.
-
16.30 – 18.00: Menikmati sore di Alun-Alun Bandung.
Profil Inggit Garnasih mencerminkan perjuangan seorang perempuan yang berperan besar dalam perjalanan bangsa. Dari kesetiaannya mendampingi Bung Karno hingga pengorbanannya dalam kehidupan pribadi, Inggit Garnasih layak dikenang sebagai bagian dari sejarah Indonesia.
Mengunjungi rumah bersejarahnya di Bandung bukan hanya wisata biasa, tetapi juga kesempatan untuk belajar nilai keteguhan, kesetiaan, dan perjuangan.
Jadi, jika Anda berlibur ke Bandung, sempatkanlah singgah ke Rumah Inggit Garnasih dan rasakan langsung napas sejarah perjuangan bangsa dari sudut pandang seorang perempuan tangguh. (Tim)