Britainaja – Meskipun Kementerian Komunikasi dan Digital(Komdigi) secara agresif memblokir akses ke berbagai situs berkonten ilegal, termasuk yang mengandung materi dewasa, faktanya masih ada beberapa platform yang mengklaim tetap bisa di akses pengguna. Fenomena ini kembali menjadi sorotan, mengingatkan publik akan pentingnya literasi dan keamanan digital.
Akses yang “terlihat bebas” ke situs-situs semacam ini seringkali menimbulkan rasa aman palsu. Namun, pakar keamanan internet mengingatkan bahwa risiko besar justru mengintai, bahkan pada situs yang belum terdeteksi dan diblokir oleh pemerintah.
Penting bagi setiap pengguna internet untuk memahami bahwa mengunjungi situs-situs yang melanggar hukum dan norma, khususnya situs dewasa, dapat membawa konsekuensi serius, bukan hanya dari sisi etika, tetapi juga keamanan digital dan psikologis:
-
Ancaman Keamanan Data: Banyak situs yang lolos dari pemblokiran merupakan sarang malware, adware berbahaya, atau phishing. Tujuannya adalah mencuri data pribadi, informasi perbankan, atau menginfeksi perangkat pengguna.
-
Pelanggaran Privasi: Aktivitas penjelajahan internet (browsing) pada situs-situs ilegal sangat rentan dilacak. Data aktivitas pengguna dan informasi pribadi yang terekam dapat disalahgunakan atau di perjualbelikan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
-
Dampak Psikologis Jangka Panjang: Paparan konten yang tidak pantas, terutama pada usia rentan, dapat memengaruhi pandangan, perilaku, dan kesehatan mental seseorang. Hal ini dapat merusak pemahaman yang sehat tentang hubungan dan seksualitas.
Tips Bijak dan Aman Berselancar di Internet
Mengedepankan tanggung jawab digital jauh lebih penting daripada sekadar mengejar kebebasan akses internet. Berikut adalah rekomendasi dari pakar untuk menjaga keamanan dan privasi saat beraktivitas online:
-
Prioritaskan Sumber Resmi: Untuk informasi atau edukasi terkait kesehatan seksual, selalu gunakan sumber legal, resmi, dan terpercaya yang di sediakan oleh lembaga kesehatan atau pakar profesional.
-
Verifikasi Keamanan Situs: Selalu periksa keamanan suatu situs dengan memastikan protokol HTTPS (terlihat dari ikon gembok di browser) sudah aktif. Hindari situs yang menggunakan protokol HTTP saja.
-
Aktifkan Kontrol Orang Tua: Bagi orang tua, penting untuk mengaktifkan fitur Safe Browsing atau kontrol orang tua (parental control) pada perangkat anak dan remaja sebagai langkah pencegahan.
-
Waspada terhadap Tawaran Mencurigakan: Jangan pernah mengklik tautan, iklan pop-up, atau mengunduh file dari situs yang tidak kredibel, meskipun tawaran hadiahnya sangat menggiurkan.
Pemerintah melalui Kominfo terus bekerja keras memperbarui daftar blokir demi menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman. Namun, kesadaran dan kehati-hatian dari setiap pengguna adalah pertahanan utama dalam menjaga keamanan data pribadi di era serba digital ini.









