Sulawesi Selatan: Lebih dari Sekadar Losari dan Toraja
Britainaja – Saat menyebut Sulawesi Selatan, bayangan pertama yang muncul di benak banyak orang biasanya adalah Pantai Losari, Coto Makassar, atau ritual adat Toraja. Tak salah memang, sebab tempat-tempat itu memang sudah ikonik. Namun di balik ketenaran destinasi tersebut, provinsi ini menyimpan begitu banyak pesona tersembunyi yang belum banyak terekspos.
Lanskap Sulawesi Selatan sangat beragam, dari laut biru yang menenangkan, lembah hijau yang subur, hingga pegunungan megah yang memanjakan mata. Keindahan ini tersebar di berbagai daerah seperti Luwu Timur, Bulukumba, Gowa, hingga Enrekang, menciptakan surga bagi para petualang yang haus akan pengalaman baru.
Mengunjungi destinasi wisata anti-mainstream bukan hanya memberi sensasi berbeda, tapi juga membantu menyebarkan manfaat pariwisata ke daerah-daerah yang belum berkembang. Ini adalah merupakan cara terbaik untuk berwisata dengan bertanggung jawab, menyatu dengan alam dan budaya serta keluar dari zona nyaman.
1. Lembah Hijau Kanari – Swiss-nya Sulawesi di Luwu Timur
Lokasi: Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur
Google Maps: Lihat Lokasi
Jika kamu membayangkan hamparan rumput hijau yang luas dikelilingi dengan perbukitan, aliran sungai yang jernih dan kabut tipis yang turun perlahan di pagi hari, itulah Lembah Hijau Kanari. Suasana yang damai dan sejuk di tempat ini mengingatkan kita pada padang rumput di Eropa, itulah mengapa warga setempat menjulukinya sebagai Swiss nya Sulawesi.
Daya tarik utama dari Kanari bukan hanya panoramanya, tapi juga keasliannya. Belum banyak sentuhan komersial di sini, membuat suasananya tetap alami dan menenangkan. Banyak fotografer alam dan pegiat konten datang untuk mengabadikan keindahannya. Area ini juga jadi favorit untuk camping, terutama oleh komunitas pecinta alam.
Aktivitas yang Direkomendasikan:
-
Camping bersama komunitas
-
Trekking ringan mengelilingi lembah
-
Fotografi lanskap dan slow living escape
2. Pulau Liukang Loe – Pesona Tropis yang Tenang di Dekat Bira

Lokasi: Kecamatan Bontobahari, Bulukumba
Google Maps: Lihat Lokasi
Berlokasi tidak jauh dari Pantai Tanjung Bira yang populer, Pulau Liukang Loe adalah permata tersembunyi di pesisir selatan Sulawesi. Akses menuju pulau ini bisa ditempuh dengan perahu selama 10–15 menit. Begitu sampai disana, kamu akan langsung disambut dengan pemandangan pantai pasir putih yang halus, air laut yang sangat jernih, dan suasana damai yang menyegarkan.
Berbeda dengan pantai utama Bira yang ramai, Liukang Loe jauh lebih tenang. Terumbu karang di sekitarnya sangat ideal untuk snorkeling atau menyelam. Selain itu, kamu juga bisa berinteraksi dengan penduduk lokal yang terkenal ramah dan masih menjaga adat istiadat setempat.
Daya Tarik Unik:
-
Rumah panggung kayu khas Bugis
-
Spot snorkeling alami tanpa perlu diving tank
-
Workshop kerajinan tradisional dari warga
3. Gunung Latimojong – Menyentuh Langit dari Puncak Tertinggi Sulawesi

Lokasi: Kabupaten Enrekang
Google Maps: Lihat Lokasi
Bagi para pendaki, Gunung Latimojong ini adalah merupakan sebuat medan dengan penuh tantangan yang harus ditaklukkan. Berdiri di ketinggian 3.478 mdpl, puncaknya—Rantemario—merupakan titik tertinggi di seluruh Pulau Sulawesi. Pendakian menuju puncak ini bukanlah perkara mudah, karena butuh 3–5 hari perjalanan dengan medan hutan tropis dan bebatuan licin.
Namun perjuangan itu akan terbayar lunas saat kamu mencapai puncak. Dari atas sana, terlihat lautan awan, hamparan hutan Sulawesi yang luas, dan jejeran gunung-gunung kecil di kejauhan. Bagi banyak pendaki, ini bukan sekadar perjalanan, tapi pengalaman spiritual yang mendalam.
Yang Perlu Disiapkan:
-
Fisik prima dan logistik lengkap
-
Izin pendakian dari desa Karangan
-
Etika pendakian: bawa turun semua sampahmu
4. Buttu Macca – Negeri Awan Tersembunyi di Toraja Utara

Lokasi: Kecamatan Sesean, Toraja Utara
Google Maps: Lihat Lokasi
Di balik eksotisme budaya Toraja, ada satu tempat yang dapat memanjakan mata, yaitu Buttu Macca. Destinasi ini berada di ketinggian dengan menawarkan panorama sunrise terbaik di Toraja. Pemandangan awan yang menggumpal di bawah bukit menciptakan sensasi seperti sedang berdiri di atas negeri khayalan.
Tak hanya menjadi spot wisata, Buttu Macca juga sering dijadikan lokasi meditasi dan retreat oleh komunitas rohani dan spiritual. Tempat ini memiliki energi tenang yang tak mudah ditemukan di tempat lain. Jalan menuju lokasi bisa ditempuh dengan motor atau mobil jeep 4WD.
Waktu Terbaik Berkunjung:
-
Sekitar pukul 04.30–07.00 pagi untuk sunrise
-
Musim kemarau (Mei–September)
-
Bawa jaket tebal karena suhu disana bisa turun drastis
5. Danau Tanralili, Hidden Gem di Lereng Gunung Bawakaraeng

Lokasi: Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa
Google Maps: Lihat Lokasi
Terletak di balik pegunungan Bawakaraeng, Danau Tanralili menyuguhkan pesona yang nyaris tak terjamah. Untuk mencapai danau ini, kamu harus mendaki sekitar 2 hingg 3 jam dari Dusun Lengkese. Jalurnya cukup menanjak, namun tidak ekstrem. Sesampainya di sana, kamu akan disambut oleh pemandangan danau yang berwarna biru kehijauan dengan latar belakang tebing batu dan hutan lebat.
Tempat ini sangat cocok bagi kamu yang ingin menenangkan diri, jauh dari sinyal dan hiruk-pikuk perkotaan. Banyak komunitas pecinta alam mengadakan camping di sekitar danau setiap akhir pekan.
Tips Berkunjung:
-
Pastikan membawa air minum yang cukup
-
Gunakan sepatu anti licin
-
Hormati aturan setempat: jangan membuat api unggun sembarangan
6. Pantai Apparalang, Dramatisnya Tebing Laut di Bulukumba

Lokasi: Desa Ara, Bontobahari
Google Maps: Lihat Lokasi
Tak seperti pantai lain yang menawarkan hamparan pasir putih, Pantai Apparalang justru menyuguhkan tebing-tebing kapur yang terjal dan langsung menghadap laut biru. Tempat ini sangat ikonik dan fotogenik, sering dijadikan latar belakang pemotretan, video klip, hingga film indie lokal.
Banyak traveler muda datang untuk merasakan sensasi cliff jumping ke laut. Tapi bagi yang ingin bersantai, kamu cukup duduk di tepi tebing sambil menyeruput kopi dan menikmati suara ombak yang menghantam karang.
7. Lappa Laona, Sabana Eksotis Berpadu Awan di Barru

Lokasi: Desa Harapan, Tanete Riaja, Barru
Google Maps: Lihat Lokasi
Lappa Laona ini berupa padang rumput luas yang terbentang di dataran tinggi. Saat musim kemarau tiba, sabana ini berubah warna menjadi kuning kecoklatan, menciptakan lanskap yang mirip dengan savana Afrika atau Selandia Baru.
Namun daya tarik utama Lappa Laona ini justru datang di saat pagi hari, ketika kabut turun dan matahari mulai muncul dari balik perbukitan. Sebuah kombinasi warna langit, kabut dan siluet perbukitan menjadi suguhan yang sangat mempesona.
Mengapa Perlu Menjelajahi Destinasi Anti-Mainstream?
-
Mendekatkan Diri dengan Alam: Minim gangguan teknologi, maksimal ketenangan batin
-
Mendukung Ekowisata dan Ekonomi Lokal: Uangmu akan langsung berdampak ke warga sekitar
-
Menemukan Keunikan Sejati: Tak ada duanya, tak pasaran
-
Spot Foto Orisinal: Bukan tempat ‘mainstream’ yang sudah terlalu sering muncul di Instagram
Tips Menjelajah Aman & Bertanggung Jawab:
-
Selalu riset lokasi dan jalur terlebih dahulu
-
Gunakan pemandu lokal bila perlu
-
Bawa kembali semua sampahmu
-
Hormati budaya, adat, dan aturan setempat
-
Jangan ambil apa pun kecuali gambar, jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak
Yuk Eksplorasi Sisi Lain Sulawesi Selatan!
Keindahan destinasi anti-mainstream di Sulawesi Selatan menjadi bukti bahwa Indonesia tidak pernah kehabisan pesona. Justru di tempat-tempat sunyi dan jarang disebut, kita menemukan makna baru dalam perjalanan: kedamaian, keterhubungan dengan alam, dan penghargaan atas budaya lokal.
Bagikan artikel ini ke temanmu dan rencanakan petualangan berikutnya!
Kunjungi juga artikel wisata lainnya di website ini untuk inspirasi perjalanan yang lebih bermakna.
(Wd)