Britainaja – Dikenal sebagai salah satu platform game terbesar di dunia, Roblox menawarkan jutaan pengalaman virtual yang di buat oleh komunitas. Namun, popularitasnya selama hampir dua dekade juga di ikuti oleh kontroversi global, terutama terkait keamanan anak dan isu konten sensitif.
Pada tahun 2025, Rusia secara resmi menambahkan namanya dalam daftar negara yang membatasi atau melarang Roblox. Keputusan ini memicu diskusi luas mengenai batas kendali pemerintah terhadap platform digital besar, serta kekhawatiran global terhadap perlindungan pengguna di bawah umur.
Rusia Blokir Roblox: Tudingan Ekstremisme dan LGBT
Akses ke Roblox di Rusia resmi di blokir pada awal Desember 2025. Badan pengawas media dan komunikasi Rusia, Roskomnadzor, menjadi pihak yang bertanggung jawab atas pemblokiran ini. Alasannya sangat serius: Roskomnadzor menuduh platform tersebut menjadi sarana penyebaran propaganda.
Tuduhan tersebut mencakup berbagai isu sensitif, seperti konten ekstremisme, terorisme, hingga dukungan terhadap gerakan LGBTQIA+. Akibat keputusan ini, lebih dari dua juta pemain aktif harian di Rusia seketika kehilangan akses ke platform kesayangan mereka.
Roskomnadzor secara spesifik menyatakan bahwa Roblox mengandung materi berbahaya, termasuk dorongan pada tindakan seksual ilegal, pelecehan anak di bawah umur, penyebaran gambar intim, perjudian, serta ajakan kekerasan. Menariknya, tuduhan ini sebagian besar di arahkan pada fitur komunikasi antar pemain, seperti chat dan grup, yang di anggap sulit di kontrol oleh otoritas.
Langkah ini melanjutkan serangkaian pemblokiran platform global oleh Rusia sejak konflik dengan Ukraina, termasuk Meta (2022), YouTube (2024), dan Discord (2024).
Negara Lain yang Melarang atau Membatasi Akses Roblox
Rusia bukanlah pionir dalam memutus akses Roblox. Setidaknya sudah ada delapan negara lain yang telah lebih dulu memberlakukan pelarangan, baik secara permanen maupun parsial. Pembatasan ini umumnya didasari oleh isu keamanan digital, perlindungan anak, atau regulasi konten lokal.
Berikut adalah beberapa negara yang telah mengambil tindakan terhadap Roblox:
-
Tiongkok (China): Platform ini sempat hadir dalam versi khusus bernama LuoBuLeSi. Namun, versi tersebut di tarik pada tahun 2022 untuk “evaluasi ulang” dan hingga kini tidak tersedia secara resmi.
-
Indonesia: Roblox pernah di blokir sementara pada tahun 2022 terkait aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Meskipun saat ini bisa di akses, pembatasan dapat di berlakukan kembali jika platform di nilai tidak mematuhi regulasi setempat.
-
Yunani (Greece): Pemerintah Yunani pernah memblokir Roblox setelah muncul laporan media yang menuduh platform tersebut menyajikan “konten berbahaya untuk anak”.
-
Guatemala: Negara ini memblokir Roblox karena kekhawatiran serius mengenai eksploitasi dan keamanan anak daring, seiring meningkatnya laporan aktivitas mencurigakan.
-
Yordania (Jordan): Pemerintah Yordania melarang sejumlah game online, termasuk Roblox, karena alasan keamanan digital dan dampak negatif pada anak-anak.
-
Korea Utara: Seperti mayoritas platform asing lainnya, akses Roblox dilarang total karena masyarakatnya tidak memiliki akses ke internet global.
-
Arab Saudi: Platform ini sempat mengalami pembatasan karena kontennya di nilai tidak sesuai dengan kebijakan moral dan perlindungan anak yang berlaku di negara tersebut.
-
Uni Emirat Arab (UAE): Roblox di batasi di beberapa wilayah dan seringkali diterapkan pembatasan usia karena kekhawatiran terkait fitur chat dan risiko eksploitasi daring.
Kontroversi Roblox di Negara Barat
Bukan hanya di Timur, kritik terhadap Roblox juga datang dari negara-negara Barat. Di Amerika Serikat, platform ini menghadapi serangkaian tuntutan hukum dari beberapa negara bagian, termasuk Louisiana, Kentucky, dan Texas. Gugatan tersebut menuduh Roblox gagal menyediakan perlindungan yang memadai bagi pengguna di bawah umur.
Roblox dituduh mengizinkan anak-anak terpapar pada konten seksual dan aktivitas predator online. Orang tua korban menuding perusahaan tidak menegakkan sistem pengawasan yang efektif. Meskipun pihak Roblox membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya “sensasionalisme,” mereka tetap mengambil langkah serius.
Upaya Roblox Memperkuat Keamanan Pengguna
Sebagai tanggapan terhadap berbagai kritik global, Roblox telah meluncurkan serangkaian fitur keamanan baru, antara lain:
-
Sistem Verifikasi Usia: Menggunakan pemindaian identitas resmi dan foto wajah untuk memverifikasi umur pengguna.
-
Pembatasan Komunikasi: Membatasi fitur chat bagi anak berusia 8 tahun ke bawah.
-
Pemisahan Pemain: Menerapkan pembagian pemain berdasarkan usia untuk membatasi interaksi antara anak-anak dan pemain dewasa.
-
Parental Control: Fitur kontrol orang tua yang mencakup pengaturan waktu bermain, daftar teman, dan akses aktivitas anak.
Meskipun Rusia melarang Roblox menjadi sorotan utama global, tantangan platform ini dalam menjaga keamanan jutaan penggunanya yang masif tetap menjadi isu krusial. Perdebatan tentang perlindungan anak dan kebebasan digital dipastikan akan terus berlanjut seiring perkembangan teknologi. (Tim)









