Britainaja, Italia – Sebuah kota kecil yang tenang bernama Sirmione mendadak ramai luar biasa saat libur Hari Buruh (May Day) yang lalu. Dengan populasi yang hanya sekitar 8.000 jiwa, kota yang biasanya damai ini seketika kewalahan menerima gelombang wisatawan yang mencapai puluhan ribu orang.
Kota tersebut terletak di tepi Danau Garda, Sirmione dikenal karena pemandangannya yang sangat indah, situs reruntuhan Romawi yang bersejarah, pemandian air panas, serta Kastil Scaligero yang menjadi daya tarik wisatawan. Namun, keindahan itu justru menjadi ancaman oleh kunjungan wisata yang membludak.
Pada periode libur tersebut, sekitar 75.000 wisatawan membanjiri kota kecil ini. Kondisi ini pun menjadi tak terkendali, kemacetan parah, antrean panjang di pusat kota, hingga warga setempat yang mengaku kewalahan dengan ramainya kunjungan wisatawan.
“Lalu lintas macet total, kami harus menunggu berjam-jam hanya untuk bisa bergerak. Ini sudah jadi krisis. Pariwisata harus dikelola lebih baik agar tidak merusak lingkungan dan budaya,” tulis seorang pengguna media sosial.
Fenomena ‘overtourism’ ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk warga lokal dan pelaku usaha. Banyak penduduk yang merasa bahwa dengan kunjungan wisatawan yang terlalu banyak justru akan mengganggu kenyamanan hidup warga setempat sehari-hari.
Sebuah kelompok warga bernama Siamo Sirmione mengungkapkan kekhawatiran mereka melalui pernyataan resmi. Mereka menilai, jika kondisi ini dibiarkan terus terjadi, bukan hanya kehidupan warga yang terganggu, tapi juga reputasi pariwisata Sirmione bisa rusak.
Tak hanya itu, pelaku industri pariwisata juga ikut bersuara. Marco Merio, Presiden Asosiasi Hotel dan Restoran setempat, menyatakan bahwa kepadatan wisatawan berlebihan bisa mengancam keselamatan dan kenyamanan semua pihak, termasuk turis itu sendiri.
“Kami berharap pemerintah kota bersedia berdialog bersama kami untuk menemukan solusi terbaik,” ujarnya dikutip dari The Times.
Sementara itu, pejabat transportasi kota, Roberto Salaorni, mengakui bahwa situasi akhir pekan tersebut jauh di luar ekspektasi. Ia menyebut pihaknya akan berupaya membuat pertimbangan dan langkah-langkah seperti pembatasan akses ke titik-titik wisata populer demi mencegah hal serupa terjadi kembali.
“Saya belum pernah melihat Sirmione seramai ini. Kita perlu strategi baru agar kota tetap nyaman bagi semua,” tuturnya. (Tim)