Britainaja – Indonesia terus menunjukkan dominasinya dalam penggunaan internet berbasis perangkat seluler. Berdasarkan laporan Digital 2025 Global Overview yang dirilis oleh We Are Social dan Meltwater, mayoritas pengguna internet di Indonesia lebih banyak melalui ponsel dibandingkan perangkat lainnya.
Dari total 212 juta pengguna internet di Indonesia pada awal 2025, proporsi penggunaan ponsel dalam menjelajah internet mendominasi, seiring dengan tren global yang semakin mengandalkan perangkat mobile. Meskipun angka spesifik 98,7% tidak disebutkan secara eksplisit dalam laporan tersebut, data global memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia sangat mengandalkan ponsel sebagai sarana utama untuk berinternet.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berselancar di internet mencapai 7 jam 22 menit per hari. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya sekitar 6 jam 38 menit. Dengan durasi tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara dengan waktu penggunaan internet tertinggi di dunia, meskipun masih berada di bawah Afrika Selatan dan Brasil yang mencatatkan lebih dari 9 jam per hari.
Tren lain yang menarik, pengguna internet di Indonesia menunjukkan preferensi yang kuat terhadap penggunaan perangkat mobile dibanding komputer. Hal ini sejalan dengan ekosistem digital nasional yang berkembang pesat di sektor aplikasi dan platform berbasis seluler.
Dari sisi demografi, kelompok perempuan usia 16 hingga 24 tahun merupakan pengguna ponsel paling aktif, dengan rata-rata waktu penggunaan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia dan gender lainnya. Sementara itu, laki-laki usia 25–44 tahun lebih sering menggunakan komputer, namun tetap menunjukkan durasi penggunaan ponsel yang lebih dominan.
Temuan dalam laporan Digital 2025 Global Overview ini mengindikasikan bahwa Indonesia telah menjadi pasar potensial bagi pengembangan layanan digital berbasis mobile, sekaligus menegaskan pentingnya optimalisasi platform seluler dalam berbagai sektor, mulai dari e-commerce, pendidikan, hingga layanan publik. (Wd)