Britainaja, Papua Nugini – Guncangan kuat melanda kota Lae, Papua Nugini, pada Selasa (7/10/2025) malam waktu setempat. Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut memiliki magnitudo 6,6 dan terjadi di kedalaman 99,4 kilometer.
Getaran keras menyebabkan kepanikan di antara warga yang sedang berkumpul di stadion kota. Ratusan orang di laporkan berlarian menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri begitu tanah mulai berguncang hebat.
USGS mencatat pusat gempa berada sekitar 26 kilometer dari kota Lae, wilayah dengan populasi lebih dari 76 ribu jiwa. Sejumlah warga di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini yang berjarak ratusan kilometer dari lokasi, turut merasakan getaran tersebut.
Pejabat pemerintah Papua Nugini, Malum Nalu, yang berada di stadion saat kejadian, menggambarkan suasana panik ketika gempa berlangsung.
“Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti pesawat terbang rendah di atas kepala, lalu bangunan mulai berguncang hebat selama sekitar tiga menit,” ujarnya kepada Reuters.
Ia menambahkan, banyak orang berlarian ke luar area stadion, sementara wakil perdana menteri yang hadir di lokasi menyerukan agar warga tetap tenang.
Hingga Rabu pagi, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Seorang pejabat polisi di Lae, Mildred Ongige, menyebut guncangan terasa sangat kuat, namun pihaknya masih menunggu laporan dari berbagai titik kota.
“Ini adalah salah satu gempa terkuat yang saya rasakan. Kami masih mengumpulkan informasi terkait kondisi di lapangan,” kata Ongige.
Pemerintah setempat juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, berdasarkan hasil pemantauan dari USGS dan otoritas meteorologi lokal. Meski demikian, warga tetap di minta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Papua Nugini merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia. Negara ini berada di jalur Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik besar yang kerap memicu gempa dan letusan gunung berapi.
Peristiwa pada Selasa malam menambah panjang daftar gempa besar di wilayah tersebut. Sebelumnya, pada Maret 2024, gempa berkekuatan 6,7 mengguncang East Sepik, menewaskan tiga orang dan merusak lebih dari 1.000 rumah penduduk.
Pemerintah Papua Nugini bersama tim tanggap darurat kini terus memantau perkembangan situasi di Lae dan sekitarnya. Hingga berita ini di turunkan, belum ada laporan adanya gangguan pada jaringan listrik maupun komunikasi di wilayah terdampak.
Warga di imbau tetap berada di area aman dan menghindari bangunan tinggi atau struktur yang berpotensi roboh. Tim penyelamat juga di siagakan untuk merespons cepat jika di temukan adanya kerusakan atau korban. (Tim)