Britainaja – Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada Jumat (16/5/2025). Peristiwa ini terjadi seusai hujan lebat mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis siang hingga malam harinya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan dengan intensitas tinggi mengguyur daerah itu dari pukul 13.00 hingga 20.00 WIT. Sekitar pukul 21.00 WIT, air bah dari wilayah hulu tiba-tiba menghantam kawasan tempat tinggal sementara milik para penambang emas tradisional.
“Arus deras menghanyutkan tenda dan perlengkapan milik para pencari emas,” ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).
Bencana ini mengakibatkan satu orang pemuda bernama Harun Meidodga (22) dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, 19 orang lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Selain korban jiwa, empat orang dilaporkan mengalami luka-luka, yakni Fretswan Unas (33), Juandi Takaliumang (22), Yeskiel Takaliumang (34), dan Karunyak Takaliumang (44). Mereka telah menerima pertolongan pertama dari warga sekitar sambil menunggu bantuan medis tiba di lokasi.
Informasi awal mengenai bencana ini baru diterima oleh Basarnas Manokwari pada Sabtu (17/5/2025) petang. Tim SAR langsung diterjunkan dan baru tiba di Kampung Jim pada Minggu (18/5/2025) dini hari.
Hingga saat ini, belum ditemukan kerusakan infrastruktur yang signifikan maupun kerugian materil besar. Tidak ada warga yang mengungsi dari permukiman akibat bencana ini.
BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak kini terus menjalin koordinasi dengan BPBD Provinsi Papua Barat untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban bencana tersebut. (Wd)