Britainaja, Jakarta – Indonesia berduka. Penyanyi legendaris Titiek Puspa tutup usia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Sosok yang dikenal luas lintas generasi ini wafat dalam usia 87 tahun.
Titiek Puspa lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan. Dalam perjalanan hidupnya, ia sempat menggunakan nama Kadarwati dan kemudian dikenal sebagai Sumarti, sebelum akhirnya melekat nama panggung yang hingga kini dikenang: Titiek Puspa.
Dalam wawancara eksklusif bersama RRI Pro3 yang ditayangkan di kanal YouTube Pro3 Siniar pada Jumat, 8 November 2024, Titiek mengisahkan awal mula karier bermusiknya. Semuanya bermula saat ia berhasil menjuarai ajang Bintang Radio RRI pada tahun 1954. Kemenangan tersebut membuka jalan baginya untuk bergabung sebagai penyanyi tetap di Orkes Simfoni RRI Jakarta, yang kala itu dipimpin oleh komponis ternama, Sjaiful Bachri.
Bagi Titiek, RRI bukan sekadar tempat ia mengasah kemampuan bermusik, melainkan juga menjadi saksi perjalanan panjangnya di dunia seni suara. Kepiawaiannya dalam bernyanyi bahkan menarik perhatian Presiden Soekarno. Sang Proklamator melihat bakat luar biasa dalam diri Sudarwati muda, hingga akhirnya memberikan nama panggung “Titiek Puspa” — nama yang kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia.
Tak hanya dikenal sebagai penyanyi, Titiek Puspa juga diakui sebagai pencipta lagu ulung dan aktris serba bisa. Lagu-lagunya seperti “Kupu-Kupu Malam” dan “Bing” telah menembus batas waktu dan generasi, tetap relevan dan dicintai hingga hari ini.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia yang tumbuh bersama karya-karyanya. Warisan musik yang ia tinggalkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan industri hiburan nasional.
Selamat jalan, Titiek Puspa. Suaramu abadi, karyamu tak lekang oleh waktu. Terima kasih atas segala jejak indah yang kau tinggalkan untuk negeri ini. (Tim)