Bukit Bintang Jogja Versi 2.0: Wajah Baru Wisata Malam dengan Citylight yang Memikat

Britainaja – Bukit Bintang sudah lama menjadi ikon wisata malam di Yogyakarta. Berlokasi di Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kawasan ini awalnya hanya berupa tebing alami di pinggir jalan yang sering dijadikan tempat beristirahat para pengendara sebelum melanjutkan perjalanan ke Gunungkidul.

Seiring berjalannya waktu, warga sekitar mulai membuka warung sederhana yang menyediakan kopi, teh hangat, dan gorengan. Dari sinilah popularitas Bukit Bintang mulai berkembang. Para wisatawan yang melintas berhenti sejenak untuk menikmati udara malam sembari memandang gemerlap lampu kota Jogja yang indah dari ketinggian.

Namun, sejak 2024 lalu, kawasan ini mulai direnovasi oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan pelaku wisata lokal. Hasilnya, pada awal 2025, Bukit Bintang resmi diluncurkan dengan wajah baru yang lebih modern, yang dikenal sebagai Bukit Bintang Jogja Versi 2.0.

Daya Tarik Bukit Bintang Versi 2.0

1. Perpaduan Nuansa Lama dan Modern

Jika dulu daya tarik utama Bukit Bintang hanya citylight alami, kini pengelola menambahkan berbagai fasilitas modern tanpa menghilangkan nuansa khasnya. Pengunjung bisa memilih untuk duduk lesehan ala warung kopi tradisional atau menikmati suasana café rooftop dengan desain kekinian.

2. Citylight Jogja yang Lebih Spektakuler

Dari ketinggian ±150 mdpl, pengunjung bisa melihat hamparan lampu kota Yogyakarta yang memanjang hingga horizon. Pada malam cerah, citylight tampak berkilau seperti lautan bintang. Spot ini menjadi salah satu view malam terbaik di Jogja selain Bukit Paralayang dan HeHa Sky View.

3. Café Rooftop dan Restoran Keluarga

Salah satu perubahan besar di Bukit Bintang adalah hadirnya café rooftop dan restoran semi-outdoor dengan menu variatif. Mulai dari kopi robusta lokal, minuman mocktail segar, hingga makanan berat seperti nasi goreng spesial, ayam bakar, pizza, hingga dessert manis.

Harga makanan relatif ramah di kantong, dengan rentang Rp15.000 – Rp40.000. Cocok untuk nongkrong bersama teman maupun makan malam romantis bersama pasangan.

4. Spot Foto Instagramable

Bukit Bintang Versi 2.0 dilengkapi dengan:

• Jembatan kaca tembus pandang dengan background citylight.

• Lampu LED warna-warni yang menambah suasana estetik.

• Ayunan tematik dengan neon lights.

• Gardens of Light, instalasi lampu taman berbentuk bunga-bunga.

Tak heran, tempat ini menjadi salah satu destinasi Jogja paling viral di TikTok dan Instagram.

5. Suasana Romantis dan Healing

Selain untuk hunting foto, Bukit Bintang juga sering dijadikan tempat romantic dinner maupun healing spot. Banyak pengunjung datang untuk sekadar merenung, melepas penat, atau menghabiskan waktu sambil ditemani kopi hangat dan semilir angin malam Gunungkidul.

Lokasi dan Akses ke Bukit Bintang

Bukit Bintang berada di:
Alamat: Jalan Wonosari KM 16, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta
Google Maps: Klik di sini

Rute perjalanan:

• Dari Malioboro: ±35 menit (16 km) via Jalan Wonosari.

• Dari Bandara YIA Kulon Progo: ±1 jam 15 menit via ringroad timur.

• Dari Candi Prambanan: ±40 menit.

Transportasi umum menuju Bukit Bintang relatif terbatas. Namun, wisatawan bisa menggunakan:

• Bus Trans Jogja jurusan Prambanan lalu lanjut dengan ojek online.

• Rental motor (Rp80.000 – Rp100.000 per hari).

• Rental mobil (Rp350.000 – Rp500.000 per hari).

Harga Tiket dan Jam Buka

• Tiket masuk: Rp10.000 – Rp15.000 per orang

• Parkir motor: Rp3.000

• Parkir mobil: Rp5.000

• Jam operasional: 16.00 – 24.00 WIB

Kuliner Sekitar Bukit Bintang

Selain café rooftop, pengunjung juga bisa mencoba kuliner khas sekitar, seperti:

• Wedang Uwuh – minuman tradisional hangat khas Imogiri.

• Jagung Bakar Bukit Bintang – salah satu menu legendaris sejak era awal Bukit Bintang.

• Nasi Pecel Patuk – cocok untuk makan malam dengan harga Rp10.000 – Rp20.000.

• Angkringan Bukit – tersedia menu khas angkringan seperti sate usus, nasi kucing, dan teh panas.

Akomodasi Terdekat

Untuk wisatawan luar kota, beberapa pilihan penginapan dekat Bukit Bintang antara lain:

• Omah Kayu Bukit Bintang (2 km) – konsep glamping dengan view langsung citylight.

• Homestay Bukit Indah Patuk (1 km) – harga mulai Rp150.000/malam.

• Kalpataru Hotel Gunungkidul (5 km) – fasilitas lengkap, tarif mulai Rp300.000/malam.

• Jika ingin pilihan lebih premium, hotel bintang 4-5 di pusat kota Jogja hanya berjarak 30-40 menit.

Tips Berkunjung ke Bukit Bintang Versi 2.0

1. Datang sore hari (pukul 16.30-17.00) agar bisa menikmati sunset dan lanjut citylight.

2. Gunakan pakaian hangat karena suhu di malam hari bisa turun hingga 20°C.

3. Hindari akhir pekan jika ingin suasana lebih tenang.

4. Siapkan kamera atau smartphone dengan mode malam agar hasil foto maksimal.

5. Jika datang dengan kendaraan pribadi, pastikan kondisi kendaraan prima karena jalurnya berupa tanjakan Patuk yang cukup curam.

Bukit Bintang Jogja kini hadir dengan wajah baru yang lebih segar dan modern melalui Versi 2.0. Tidak hanya menawarkan citylight spektakuler, destinasi ini juga dilengkapi café rooftop, jembatan kaca, spot foto LED, serta suasana romantis yang membuatnya semakin istimewa.

Bagi wisatawan yang sedang berlibur ke Jogja, Bukit Bintang Versi 2.0 adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan, baik untuk healing, hunting foto, maupun menikmati makan malam romantis dengan pemandangan terbaik kota pelajar.

Sudah siap merasakan suasana malam Jogja dengan cara berbeda? Jangan lupa masukkan Bukit Bintang Jogja Versi 2.0 dalam daftar destinasi wisatamu berikutnya. Ajak pasangan, sahabat, atau keluarga, dan nikmati pengalaman malam yang tak terlupakan di atas bukit Patuk!  (Wd)