Zakopane, Permata Pegunungan Tatras
Britainaja – Terletak di Polandia bagian selatan, tepat di kaki Pegunungan Tatras, Zakopane dikenal sebagai “ibu kota musim dingin Polandia”. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kota resor ini justru semakin ramai dikunjungi wisatawan pada musim panas, khususnya dari kawasan Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Kuwait.
Pemandangan alamnya yang menakjubkan, udara sejuk yang jauh berbeda dengan suhu ekstrem di Timur Tengah, serta ketersediaan fasilitas wisata yang ramah bagi pengunjung Muslim menjadikan Zakopane sebagai destinasi baru yang sangat diminati.
Rumah kayu tradisional bergaya Highlanders (Goral), jalanan kecil yang dipenuhi toko suvenir, hingga hotel modern bintang lima berpadu harmonis, menciptakan suasana khas yang unik dan berbeda dari kota wisata Eropa lainnya.
Lonjakan Wisatawan dari Timur Tengah
Ledakan kunjungan wisatawan Teluk ke Zakopane berawal sejak 2018, ketika maskapai Flydubai membuka rute langsung Dubai-Krakow. Ditambah dengan kebijakan bebas visa Schengen untuk warga Emirat, tren wisata ke Polandia pun meningkat tajam.
Data Kementerian Pariwisata Polandia menunjukkan, wisatawan asal Teluk tumbuh 66 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Bandara Krakow, yang menjadi pintu masuk utama, bahkan melayani hingga tujuh penerbangan harian dari berbagai kota di Timur Tengah.
Seorang fotografer Saudi, Fahad Alayyash, mengaku terpesona dengan pemandangan Tatras yang menyerupai Pegunungan Alpen. “Kami merasa tempat ini seperti rumah kedua. Aman, sejuk, dan penuh dengan hal baru,” ujarnya sambil menikmati panorama dari puncak Gubalowka.
Media Sosial dan “Efek Bola Salju”
Popularitas Zakopane di kalangan turis Teluk tidak terlepas dari kekuatan media sosial. Banyak influencer Arab diundang untuk kunjungan promosi, dan pengalaman mereka kemudian viral di platform seperti Instagram, TikTok, hingga Twitter (X).
Konten-konten tersebut memunculkan apa yang disebut Agata Wojtowicz, Ketua Kamar Dagang Tatra, sebagai “efek bola salju”. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin tinggi pula minat masyarakat Timur Tengah untuk menjadikan Zakopane sebagai tujuan liburan utama.
Seorang kapten kapal asal Kuwait, Abdullah Alotaibi, menuturkan ia pertama kali mengenal Zakopane dari unggahan di Twitter. “Saya membaca ulasan bahwa orang di sini sangat ramah, tidak ada diskriminasi agama, dan makanannya juga tersedia halal. Itu cukup untuk membuat saya memutuskan datang,” ungkapnya.
Faktor Cuaca: Sejuk di Musim Panas, Aman dari Gelombang Panas
Bagi wisatawan Teluk, cuaca adalah alasan utama memilih Polandia. Suhu di musim panas yang berkisar antara 18–25 derajat Celsius terasa menyegarkan, apalagi jika dibandingkan dengan suhu ekstrem di Timur Tengah yang bisa mencapai 50 derajat.
Manal Alanazy, seorang profesor teknologi pendidikan dari Riyadh, mengaku awalnya ingin berlibur ke Paris. Namun, rencana itu batal karena gelombang panas melanda Eropa Barat. Ia kemudian memilih Zakopane yang dianggap lebih sejuk dan nyaman. “Cuacanya sempurna di sini. Saya bisa berjalan kaki, minum kopi, dan menikmati alam tanpa khawatir kepanasan,” ujarnya.
Menurut Wiktor Wrobel, CEO Nosalowy Hotel Group, perubahan iklim global juga ikut berperan. “Destinasi tradisional seperti Spanyol atau Italia kini semakin panas. Polandia menjadi alternatif baru yang justru semakin dicari karena udaranya masih sejuk,” jelasnya.
Industri Wisata Beradaptasi dengan Cepat
Ledakan turis Teluk membawa perubahan besar bagi industri wisata di Zakopane. Para pelaku usaha lokal dengan cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengunjung dari Timur Tengah.
-
Restoran Halal: Banyak restoran kini menawarkan menu halal lengkap dengan sertifikasi resmi.
-
Bahasa Arab: Menu makanan dan papan petunjuk tersedia dalam bahasa Polandia, Inggris, dan Arab.
-
Hotel Ramah Muslim: Beberapa hotel berbintang lima mencatat hingga 30 persen tamunya adalah wisatawan Teluk.
-
Suvenir Islami: Toko-toko lokal bahkan menyediakan suvenir dengan sentuhan budaya Arab.
Anna Stoch-El Einen, pemilik restoran kebab, mengatakan bahwa tahun ini dua pertiga pelanggannya berasal dari Arab Saudi, Kuwait, dan UEA. “Ini benar-benar membawa napas baru bagi bisnis kami,” ujarnya.
Keamanan dan Kenyamanan Jadi Prioritas
Keamanan adalah faktor lain yang membuat wisatawan Teluk betah. Banyak dari mereka merasa bisa berjalan dengan tenang bahkan pada malam hari tanpa khawatir.
Wali Kota Zakopane, Lukasz Filipowicz, menegaskan bahwa pemerintah kota serius menjaga kenyamanan wisatawan. Polisi kota dilengkapi dengan buku panduan berbahasa Arab agar bisa berkomunikasi lebih baik dengan turis. Meski ada kendala seperti pelanggaran parkir oleh wisatawan yang belum terbiasa dengan aturan lokal, secara umum hubungan berjalan baik.
“Bagi kami, pariwisata adalah sektor penting. Kami ingin setiap tamu merasa diterima dan aman di sini,” tegas Filipowicz.
Harmoni Budaya di Pegunungan Tatras
Keunikan Zakopane bukan hanya soal alam, tetapi juga interaksi budaya. Wisatawan Teluk merasa dihargai dan diterima, sementara masyarakat lokal mendapatkan kesempatan mengenal tradisi baru.
Pemandangan turis berpakaian Islami yang menikmati hujan deras di padang rumput, seperti yang disaksikan oleh Hanka Krzeptowska-Marusarz, seorang pemilik wisma, menjadi momen indah yang menunjukkan bagaimana perbedaan budaya justru memperkaya pengalaman wisata.
“Melihat seorang wanita Kuwait merentangkan tangan sambil basah kuyup oleh hujan deras adalah pemandangan yang indah. Itu menunjukkan betapa mereka benar-benar menikmati pengalaman baru,” ujarnya.
Bagaimana Cara Menuju Zakopane?
Bagi wisatawan internasional, rute paling mudah adalah melalui Bandara Internasional Krakow. Dari Krakow, perjalanan darat ke Zakopane memakan waktu sekitar 2–3 jam menggunakan mobil atau bus.
Transportasi umum tersedia dengan harga terjangkau, namun banyak wisatawan lebih memilih menyewa mobil pribadi agar lebih fleksibel. Jalur menuju Zakopane juga terkenal indah karena melewati pedesaan khas Polandia yang hijau dan asri.
Aktivitas Wisata Populer di Zakopane
Selain sekadar menikmati pemandangan, wisatawan Teluk biasanya melakukan berbagai aktivitas, seperti:
-
Naik Kereta Gantung ke Gubalowka – Menawarkan panorama spektakuler Pegunungan Tatras.
-
Belanja di Krupówki Street – Jalan utama Zakopane yang penuh dengan toko suvenir, butik, dan restoran.
-
Mencicipi Oscypek – Keju asap tradisional khas Zakopane yang halal bagi sebagian wisatawan.
-
Hiking di Taman Nasional Tatras – Jalur pendakian yang ramah keluarga dengan pemandangan danau dan hutan.
-
Spa & Wellness – Banyak hotel menyediakan fasilitas spa dengan pemandian air panas alami.
Kesimpulan
Zakopane telah menjelma dari kota resor ski menjadi destinasi internasional yang ramah wisatawan Muslim. Dengan udara sejuk, keindahan alam, fasilitas halal, dan suasana aman, kota ini menjadi surga musim panas baru bagi wisatawan Teluk.
Bagi Polandia, fenomena ini bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan budaya antara Eropa Timur dan Timur Tengah.
Jika Anda sedang mencari destinasi liburan di Eropa yang ramah Muslim, aman, dan penuh pengalaman baru, Zakopane bisa menjadi pilihan tepat. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman atau keluarga, dan temukan lebih banyak inspirasi wisata halal di artikel lainnya di situs kami. (Wd)