Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani: Langkah Pemerintah Jaga Keselamatan Pendaki

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana pendakian di Pelawangan Dua, Gunung Rinjani (Foto: RRI/Halwi)

Suasana pendakian di Pelawangan Dua, Gunung Rinjani (Foto: RRI/Halwi)

Britainaja – Gunung Rinjani, salah satu ikon wisata alam Indonesia yang terkenal dengan keindahan panorama dan tantangan pendakiannya, saat ini untuk sementara waktu tak bisa dikunjungi. Keputusan penutupan seluruh jalur pendakian ini diambil pemerintah menyusul rentetan insiden kecelakaan yang terjadi baru-baru ini.

Langkah ini diambil sebagai bentuk kewaspadaan dan penegasan bahwa keselamatan pendaki merupakan hal yang tak bisa dikompromikan. Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), mengumumkan kebijakan tersebut secara resmi pada Jumat, 18 Juli 2025.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan, dalam keterangannya menyampaikan bahwa seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani—baik yang melalui Sembalun, Senaru, maupun jalur lain—ditutup total hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

“Penutupan ini bersifat sementara namun menyeluruh, dan hanya akan dicabut jika seluruh standar keselamatan telah ditingkatkan dan dinyatakan layak,” jelasnya.

Penutupan ini menjadi langkah antisipatif setelah sejumlah pendaki dilaporkan mengalami kecelakaan di beberapa titik jalur yang dikenal cukup ekstrem. Gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut itu memang memiliki jalur pendakian yang cukup menantang, bahkan bagi pendaki berpengalaman.

Selama masa penutupan ini, pemerintah akan memfokuskan perhatian pada revisi dan peningkatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, termasuk prosedur penanganan darurat di gunung tersebut. Tujuan utamanya adalah agar proses evakuasi dan penanggulangan insiden bisa berjalan lebih cepat dan efisien apabila terjadi keadaan darurat.

Selain itu, sarana dan prasarana keamanan di sepanjang jalur pendakian juga akan ditingkatkan. Ini termasuk pemasangan rambu-rambu peringatan, titik istirahat yang lebih layak, serta pos pengawasan dengan personel yang siaga penuh.

Baca Juga :  Kapolda Jambi Kunjungi Kejati, Perkuat Sinergi Penegakan Hukum di Provinsi Jambi

“Kami akan melibatkan berbagai pihak dalam verifikasi kelayakan jalur. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri, hingga tim mountaineering profesional,” ujar Budi.

Pemerintah tak ingin terburu-buru dalam membuka kembali jalur Rinjani. Proses evaluasi dilakukan menyeluruh, dengan keterlibatan multi-stakeholder. Keputusan untuk membuka kembali pendakian hanya akan diambil bila semua unsur terkait menyatakan jalur pendakian benar-benar aman.

“Kami tak ingin ada korban lagi. Penilaian kelayakan akan sangat ketat dan objektif,” tambah Menko Polhukam.

Keputusan ini juga menjadi sinyal bahwa pemerintah mulai menempatkan keselamatan pengunjung di posisi utama dalam pengelolaan kawasan konservasi dan wisata alam.

Penutupan jalur tentu berdampak langsung pada aktivitas pariwisata dan ekonomi lokal, terutama pelaku usaha yang menggantungkan hidup dari sektor wisata gunung. Meski demikian, pemerintah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kebijakan ini demi keselamatan bersama.

Budi Gunawan menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang selama ini telah menunjukkan komitmen dalam mendukung pengelolaan kawasan Gunung Rinjani secara lebih profesional dan berkelanjutan.

Gunung Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), yang dikenal luas sebagai destinasi pendakian kelas dunia. Jalur-jalurnya menawarkan tantangan medan yang bervariasi, dari padang savana, hutan tropis, hingga tanjakan pasir curam menjelang puncak.

Daya tarik lainnya adalah Segara Anak, danau kaldera biru yang menjadi permata tersembunyi di tengah gunung. Tidak hanya wisatawan lokal, banyak pelancong mancanegara yang menjadikan pendakian Rinjani sebagai bucket list wajib saat mengunjungi Indonesia.

Baca Juga :  Tiga Tahun Buron, Pemilik Platform Daring Ilegal Ditangkap di Bandara Soetta

Namun, daya tarik tersebut tentu harus diimbangi dengan sistem manajemen keselamatan yang kuat. Tanpa dukungan fasilitas dan SOP yang baik, kegiatan mendaki bisa berubah menjadi risiko yang fatal.

Penutupan jalur ini menjadi refleksi atas lemahnya sistem mitigasi risiko yang selama ini berjalan. Dari beberapa laporan insiden yang terjadi, ditemukan bahwa faktor cuaca ekstrem, minimnya papan informasi, serta kurangnya kesiapan pendaki dalam menghadapi keadaan darurat menjadi penyebab utama.

Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan penutupan ini sebagai momentum evaluasi menyeluruh. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menciptakan pariwisata alam yang tidak hanya indah, tetapi juga aman dan berkelanjutan.

Tak kalah penting, edukasi terhadap para pendaki juga menjadi perhatian. Banyak insiden bisa dihindari jika pendaki lebih siap, mulai dari perlengkapan standar, pengetahuan navigasi dasar, hingga memahami kondisi cuaca.

Pemerintah bersama pengelola Taman Nasional diharapkan ke depan dapat membuat sistem registrasi dan briefing pendaki lebih ketat, seperti dilakukan di negara-negara lain yang sudah lebih maju dalam pengelolaan ekowisata gunung.

Meski saat ini Rinjani belum bisa dikunjungi, semangat untuk menjaga dan melestarikannya tetap menyala. Justru dengan perbaikan yang sedang dilakukan, kawasan ini diharapkan akan kembali dibuka dengan standar keselamatan yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih baik bagi para pendaki.

Follow WhatsApp Channel britainaja.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Makna Mendalam di Balik Pesta Kesenian Bali: Jembrana Bicara Tentang Menjaga Alam dan Tradisi
Tantangan Pariwisata Bali: Vila Ilegal, Sampah, dan Kemacetan Jadi Sorotan Pemerintah
Respons Tegas Menteri Kebudayaan Soal Pacu Jalur Diklaim Malaysia
IndiHome FTTR: Solusi Internet Cepat dan Stabil di Seluruh Ruangan Rumah Anda
Film “Cyberbullying” Jadi Sarana Edukasi Etika Digital, Menkomdigi Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat
96 Daftar Pinjol Resmi OJK Juli 2025: Waspadai yang Ilegal dan Pahami Legalitasnya
Gelombang PHK di Microsoft: 9.000 Karyawan Terdampak di Tengah Transformasi Teknologi
Kampung Main: Strategi Kemenparekraf Kenalkan Desa Wisata ke Anak-anak Saat Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 16:14 WIB

Makna Mendalam di Balik Pesta Kesenian Bali: Jembrana Bicara Tentang Menjaga Alam dan Tradisi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:54 WIB

Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani: Langkah Pemerintah Jaga Keselamatan Pendaki

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:49 WIB

Tantangan Pariwisata Bali: Vila Ilegal, Sampah, dan Kemacetan Jadi Sorotan Pemerintah

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:29 WIB

Respons Tegas Menteri Kebudayaan Soal Pacu Jalur Diklaim Malaysia

Minggu, 6 Juli 2025 - 07:33 WIB

IndiHome FTTR: Solusi Internet Cepat dan Stabil di Seluruh Ruangan Rumah Anda

Berita Terbaru