Lebih dari 1,6 Miliar Kasus Serangan Siber di Indonesia

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 17 Mei 2025 - 08:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lebih dari 1,6 Miliar Kasus Serangan Siber di Indonesia (Foto: Pixabay)

Lebih dari 1,6 Miliar Kasus Serangan Siber di Indonesia (Foto: Pixabay)

Britainaja – Indonesia kembali dihadapkan dengan ancaman serius di jagad maya. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat ada lebih 1,6 miliar insiden siber, termasuk aksi peretasan, yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Ancaman ini tanpa pandang bulu, mulai dari sektor swasta hingga lembaga pemerintahan ikut menjadi sasaran kejahatan siber. Dampaknya pun cukup beragam, mulai dari perubahan tampilan situs hingga kebocoran data pribadi masyarakat.

1. Kasus Bocornya Data di Situs BPJS Kesehatan

Pada Mei 2021, situs resmi BPJS Kesehatan dilaporkan diretas. Peretas yang dikenal dengan nama “Kotz” diduga menyebarkan sebanyak 279 juta data warga Indonesia melalui forum Raid Forums. Informasi yang bocor meliputi NIK, nomor ponsel, alamat email, dan bahkan nominal gaji. Data tersebut dijual seharga 0,15 Bitcoin (sekitar Rp84 juta).

2. Kebocoran Data Nasabah BRI Life

Perusahaan asuransi BRI Life menjadi korban peretasan selanjutnya. Pada Juli 2021, sebanyak 2 juta data nasabah diduga bocor dan diperjual belikan seharga sekitar Rp101 juta. Kebocoran ini meliputi dokumen penting seperti KTP, NPWP, akta lahir, dan rekam medis.

Baca Juga :  Portugal Kembali Juara Nations League Usai Tundukkan Spanyol Lewat Adu Penalti

3. Website Sekretariat Kabinet Diretas

Situs resmi Setkab.go.id juga sempat diretas dan tampilannya dirobah secara ilegal. Tampilan berubah menjadi latar hitam dengan pesan-pesan dari kelompok peretas. Aksi ini disebut sebagai bentuk deface yang memanfaatkan celah keamanan sistem.

4. Serangan DDoS pada Situs DPR RI

Pada 8 Oktober 2020, situs DPR RI mengalami gangguan berat akibat serangan DDoS. Situs tersebut menjadi tidak bisa diakses dan muncul pesan error. Setelah kembali aktif, beberapa bagian tampilan situs telah berubah.

5. Kebocoran Data e-HAC Milik Kemenkes

Aplikasi e-HAC milik Kementerian Kesehatan pun juga tak luput dari serangan kejahatan siber. Sekitar 1,3 juta data pengguna, termasuk informasi hasil tes Covid-19, rumah sakit, dan staf medis, bocor akibat lemahnya sistem keamanan dan penggunaan database yang rentan.

6. Peretasan Tiket.com dan Citilink

Pada 2016, Tiket.com dan server Citilink menjadi korban aksi peretasan oleh kelompok hacker remaja. Tiket.com mengalami kerugian hingga Rp4,1 miliar, sementara Citilink kehilangan sekitar Rp2 miliar. Serangan ini terjadi akibat lemahnya sistem keamanan digital pada saat itu.

7. Data Pengguna Tokopedia Dijual di Dark Web

Tokopedia juga mengalami kebocoran data pada Mei 2020. Sebanyak 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun merchant bocor dan dijual di dark web. Data yang tersebar meliputi nama pengguna, tanggal lahir, email, dan nomor ponsel.

Baca Juga :  Gejala Kerusakan Ginjal yang Kerap Terjadi di Malam Hari

8. Peretasan Database Polri

Pada November 2021, seorang hacker mengklaim telah berhasil membobol database milik Polri dan menyebarkan 28 ribu data login serta informasi pribadi. Dugaan ini memunculkan kekhawatiran akan keamanan data internal aparat penegak hukum.

9. YouTube BNPB Diretas dan Diubah Nama

Channel YouTube resmi milik BNPB juga sempat berubah nama menjadi “Ethereum 2.0” pada akhir 2021. Channel ini kemudian menayangkan live streaming bertema kripto tanpa izin. Aksi ini menunjukkan bahwa platform media sosial resmi pun tak luput dari serangan siber.

10. Website Telkomsel Disusupi Hacker

Telkomsel juga pernah menjadi target pada April 2017, di mana situs resminya diubah tampilannya dengan pesan protes soal tarif internet. Meski tidak mengancam data pengguna, peretasan ini mengekspos celah keamanan pada sistem web hosting perusahaan tersebut.

(Tim)

Follow WhatsApp Channel britainaja.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Tingkatkan Standar Keamanan di Lokasi Wisata Alam
Makna Mendalam di Balik Pesta Kesenian Bali: Jembrana Bicara Tentang Menjaga Alam dan Tradisi
Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani: Langkah Pemerintah Jaga Keselamatan Pendaki
Tantangan Pariwisata Bali: Vila Ilegal, Sampah, dan Kemacetan Jadi Sorotan Pemerintah
YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan
Pembaruan Aturan YouTube 15 Juli 2025: Konten AI Dibatasi, Kreator Wajib Tahu!
Respons Tegas Menteri Kebudayaan Soal Pacu Jalur Diklaim Malaysia
Cara Bijak Menggunakan Media Sosial: Edukasi Digital Penting untuk Remaja Zaman Sekarang

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 06:10 WIB

Pemerintah Tingkatkan Standar Keamanan di Lokasi Wisata Alam

Sabtu, 19 Juli 2025 - 16:14 WIB

Makna Mendalam di Balik Pesta Kesenian Bali: Jembrana Bicara Tentang Menjaga Alam dan Tradisi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:54 WIB

Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani: Langkah Pemerintah Jaga Keselamatan Pendaki

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:49 WIB

Tantangan Pariwisata Bali: Vila Ilegal, Sampah, dan Kemacetan Jadi Sorotan Pemerintah

Rabu, 16 Juli 2025 - 05:34 WIB

YouTube Perketat Monetisasi: Video AI, Repetitif dan Tidak Orisinal Terancam Tak Dapat Cuan

Berita Terbaru

10 Tempat Nongkrong Hits di Merauke yang Wajib Kamu Coba. (Foto: wisatalombok)

Nongkrong

10 Tempat Nongkrong Hits di Merauke yang Wajib Kamu Coba

Sabtu, 16 Agu 2025 - 07:09 WIB