Britainaja – Nama Rawinda Prajongjai, pebulutangkis cantik asal Thailand, kembali ramai di bicarakan. Atlet yang akrab di sapa “Oat” ini pernah menjadi sorotan publik Indonesia, bukan hanya karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena kisah unik yang di alaminya saat bertanding.
Pada ajang Indonesia Open 2022, Rawinda tampil bersama rekannya, Jongkolphan Kititharakul, di sektor ganda putri. Saat itu, penampilan keduanya tidak hanya mengundang pujian atas teknik permainan yang solid, tetapi juga membuat banyak penggemar terpesona dengan pesona Rawinda.
Di tengah suasana meriah turnamen, Rawinda menerima hadiah tak biasa dari para penggemar Indonesia. Bukannya barang mewah, ia justru mendapat sebungkus mi instan goreng—makanan favorit masyarakat Tanah Air.
Meski sederhana, hadiah itu meninggalkan kesan mendalam baginya. Rawinda bahkan mengaku sangat bahagia karena memang menyukai cita rasa khas mi instan Indonesia. Momen ini kemudian menjadi salah satu cerita manis yang membekas di ingatannya.
Namun, kesempatan melihat aksi Rawinda di lapangan kini tinggal kenangan. Pada akhir musim 2024, ia bersama Jongkolphan memutuskan gantung raket. Keputusan itu menandai berakhirnya perjalanan panjang mereka di dunia bulu tangkis profesional.
Meski begitu, karier Rawinda tidak serta-merta berhenti. Ia memilih jalur baru yang tak kalah menantang: menjadi pelatih. Keputusan ini membuat dirinya tetap berada di jalur olahraga yang membesarkan namanya.
Langkah Rawinda sebagai pelatih terbukti tidak sia-sia. Dalam waktu relatif singkat, ia berhasil membawa anak didiknya meraih prestasi gemilang. Salah satu pasangan binaannya, Ruttanapak Oupthong/Benyapa Aimsaard, sukses menjuarai China Masters 2025 yang di gelar awal September di Shenzhen, Tiongkok.
Capaian ini menegaskan bahwa Rawinda tidak hanya memiliki talenta sebagai pemain, tetapi juga kemampuan membentuk generasi baru pebulutangkis berprestasi.
Kini, sosok Rawinda di kenang dengan dua wajah. Pertama, sebagai pebulutangkis menawan yang pernah mencuri hati fans Indonesia lewat kisah hadiah mi instan. Kedua, sebagai pelatih muda yang berhasil mencetak juara di panggung internasional.
Popularitasnya di kalangan penggemar Tanah Air pun tetap bertahan. Bagi publik Indonesia, Rawinda bukan sekadar atlet asing, melainkan sosok yang pernah merasakan hangatnya dukungan masyarakat lewat cara sederhana namun penuh makna.
Kisah Rawinda Prajongjai menjadi bukti bahwa karier seorang atlet tidak berhenti meski sudah pensiun dari arena. Dari pengalaman menerima hadiah sederhana hingga sukses melatih juara, perjalanan Rawinda menunjukkan bahwa dedikasi dan cinta terhadap bulu tangkis bisa terus hidup dalam bentuk berbeda. (Tim)