Britainaja – Gunung Kerinci merupakan sebuah stratovolcano aktif yang terletak di wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dan sebagian berada di Sumatera Barat. Dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl, Gunung Kerinci tidak hanya menjadi gunung tertinggi di Pulau Sumatera, tetapi juga gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Gunung ini merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), taman nasional terbesar di Sumatera yang juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2004.
Selain ketinggiannya yang menakjubkan, Gunung Kerinci juga menyimpan daya tarik lain: keanekaragaman hayati, pesona budaya lokal, hingga cerita mistis yang masih hidup di tengah masyarakat adat Kerinci. Bagi para pendaki dan peneliti, Gunung Kerinci adalah tempat yang tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu secara spiritual dan ilmiah.
Letak Geografis dan Karakteristik Vulkanik
Lokasi Gunung Kerinci
-
Koordinat: 1° 41′ LS dan 101° 16′ BT
-
Provinsi: Jambi dan Sumatera Barat
-
Kawasan: Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
-
Jalur Pendakian Terpopuler: Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi
- Map : Klik disini
Gunung ini termasuk dalam sistem gunung api aktif dan masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan bahwa Gunung Kerinci termasuk dalam kategori Level II (Waspada), yang berarti gunung masih aktif dan dapat mengeluarkan letusan freatik sewaktu-waktu.
Keindahan Alam yang Tak Tertandingi
1. Kekayaan Ekosistem Taman Nasional Kerinci Seblat
Kawasan TNKS yang mengelilingi Gunung Kerinci memiliki luas sekitar 1,38 juta hektare yang mencakup empat provinsi (Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan). Kawasan ini menyimpan lebih dari:
-
6.000 spesies tumbuhan, termasuk Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum
-
370 jenis burung, termasuk burung enggang dan kuau raja
-
85 spesies mamalia, seperti harimau sumatera, tapir, gajah sumatera, dan beruang madu
-
Kerinci sebagai pusat konservasi Harimau Sumatera terbesar yang tersisa di alam liar
Flora dan fauna yang hidup di TNKS sebagian besar termasuk dalam daftar spesies terancam punah menurut IUCN Red List, menjadikannya kawasan konservasi penting di Asia Tenggara.
2. Danau Gunung Tujuh: Kaldera Tertinggi di Asia Tenggara
Danau Gunung Tujuh terletak pada ketinggian 1.950 mdpl dan dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Selasih, Gunung Jar Panjang, Gunung Tujuh, dan Gunung Lumut.
Airnya yang tenang, suhu dingin, dan lanskap yang dramatis membuat tempat ini sangat cocok untuk wisata alam dan fotografi. Aktivitas seperti berkemah, memancing atau trekking ringan juga banyak dilakukan oleh pengunjung yang ingin menikmati keindahan dan ketenangan alam.
Map : Klik disini
Pengalaman Mendaki Gunung Kerinci
1. Jalur Pendakian dan Tantangan Alam
Pendakian Gunung Kerinci umumnya dimulai dari Desa Kersik Tuo, sekitar 4-5 jam perjalanan dari Sungai Penuh. Pendakian membutuhkan waktu 2–3 hari tergantung cuaca dan stamina pendaki. Rute umum melewati pos-pos sebagai berikut:
-
Pos 1 – Pos 2: Jalur hutan lebat dengan akar dan jalan tanah
-
Pos 3 – Shelter I: Pemandangan mulai terbuka, namun medan menanjak
-
Shelter III: Tempat ideal untuk mendirikan tenda sebelum summit attack
-
Puncak Kerinci: Perjalanan terakhir yang curam dan berbatu
Setibanya di puncak, pendaki dapat menyaksikan lanskap yang luar biasa: lautan awan, lanskap Bukit Barisan dan bahkan pantulan cahaya dari Samudera Hindia pada cuaca cerah.
Fakta menarik: Puncak Gunung Kerinci sering dijadikan tempat observasi meteorologi dan survei atmosfer karena posisinya yang strategis.
2. Etika dan Kepercayaan Lokal
Masyarakat Kerinci memegang teguh nilai adat dan spiritualitas. Para pendaki disarankan tidak mengucapkan kata-kata kasar, tidak sombong, serta menjaga sikap dan kebersihan selama mendaki. Salah satu legenda paling terkenal adalah tentang “Inyiak Kerinci”, sosok makhluk gaib penjaga hutan yang dipercaya hadir di sekitar puncak gunung.
Potensi Wisata dan Ekonomi Masyarakat Lokal
Homestay, Kopi, dan Produk Lokal
Desa Kersik Tuo dan sekitarnya menawarkan penginapan homestay sederhana yang dikelola warga lokal. Selain itu, daerah ini juga terkenal sebagai penghasil kopi arabika Kerinci berkualitas ekspor. Wisatawan dapat mengunjungi perkebunan kopi dan mencicipi langsung kopi dari dataran tinggi Kayu Aro.
Produk lokal lain yang menjadi andalan adalah:
-
Teh Kayu Aro (salah satu perkebunan teh tertua di dunia)
-
Kerajinan tangan dari bambu dan anyaman pandan
-
Makanan khas seperti lemang dan dendeng Kerinci
Eduwisata dan Birdwatching
Kawasan ini juga cocok dikembangkan sebagai eduwisata konservasi dan birdwatching karena banyaknya jenis burung endemik yang hanya bisa ditemukan di kawasan ini.
Akses Transportasi Menuju Gunung Kerinci
Untuk menuju Gunung Kerinci, terdapat dua jalur utama:
-
Melalui Jambi:
-
Terbang ke Bandara Sultan Thaha (Jambi)
-
Lanjutkan perjalanan darat ke Sungai Penuh (sekitar 10–12 jam)
-
-
Melalui Padang:
-
Terbang ke Bandara Internasional Minangkabau (Padang)
-
Lanjutkan perjalanan via Solok-Muara Labuh-Sungai Penuh (sekitar 8–9 jam)
-
Transportasi umum seperti travel, bus mini, dan ojek tersedia, namun disarankan menyewa kendaraan pribadi atau menggunakan jasa tour guide lokal untuk efisiensi.
Pentingnya Menjaga Kelestarian Gunung Kerinci
Ancaman nyata seperti perambahan hutan, ilegal logging, dan aktivitas pendakian yang tidak bertanggung jawab menjadi tantangan besar. Oleh karena itu:
-
Pengelola TNKS terus meningkatkan pengawasan dan edukasi bagi pengunjung
-
Masyarakat lokal dilibatkan aktif dalam program konservasi berbasis masyarakat (CBFM)
-
Pemerintah daerah mendorong pengembangan ekowisata sebagai alternatif ekonomi hijau
Gunung Kerinci, Simfoni Alam yang Harus Dijaga
Gunung Kerinci bukan hanya gunung tertinggi di Sumatera. Ia adalah perpaduan dari keajaiban alam, warisan budaya, dan misteri yang menjadikannya magnet bagi para pendaki, ilmuwan, dan pencinta alam dari seluruh penjuru dunia.
Apakah Anda siap menjelajahinya?
(Wd)