Britainaja – Jika selama ini wisata di Indonesia bagian timur hanya dikenal lewat Raja Ampat atau Biak, maka nama Jayawijaya mungkin belum terlalu sering muncul di radar para pelancong umum. Namun di balik senyapnya promosi, wilayah ini justru menyimpan potensi luar biasa. Terletak di jantung Papua Pegunungan, Jayawijaya menghadirkan bentang alam yang spektakuler: lembah luas nan subur, pegunungan menjulang tinggi, serta budaya adat yang masih lestari sejak zaman nenek moyang.
Berbeda dari destinasi wisata lain yang telah ramai dikunjungi, wisata di Jayawijaya memberikan pengalaman autentik. Anda tidak hanya menyaksikan keindahan alamnya saja, tapi juga turut menyelami kehidupan masyarakat lokal yang masih memegang erat tradisi. Inilah tempat di mana panorama memesona bertemu dengan nilai-nilai kearifan lokal yang mendalam.
Berikut ini adalah tujuh destinasi wisata paling hits dan direkomendasikan di Jayawijaya yang wajib Anda kunjungi.
1. Lembah Baliem – Jantung Budaya Papua yang Legendaris

Lembah Baliem adalah ikon utama wisata di Jayawijaya yang tidak hanya populer di Indonesia saja, tetapi juga telah dikenal hingga ke mancanegara. Lembah ini terletak pada ketinggian sekitar 1.600 mdpl dan dikelilingi oleh Pegunungan Maoke yang menjulang tinggi.
Bukan hanya keindahan lanskapnya yang mengagumkan, namun dengan padang rumput hijau, aliran sungai yang tenang, dan kabut tipis yang menggantung, tetapi kehidupan masyarakat adat Suku Dani, Lani, dan Yali yang menghuni lembah inilah yang membuat tempat ini menjadi istimewa. Rumah tradisional berbentuk bundar yang disebut honai tersebar di seluruh lembah, memperlihatkan sistem arsitektur lokal yang fungsional dan sarat filosofi.
Setiap bulan Agustus, Festival Lembah Baliem menjadi magnet wisatawan. Atraksi perang-perangan adat, tarian perang, serta berbagai pertunjukan budaya lainnya digelar di alam terbuka sehingga menciptakan suasana magis dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap kehidupan nenek moyang Papua.
Tips: Datanglah pagi hari untuk merasakan embun Lembah Baliem dan melihat masyarakat memulai aktivitas harian.
Google Maps: Klik disini
2. Danau Habema, Permata Alam di Ketinggian 3.300 Meter

Salah satu destinasi paling ikonik dan eksotis di Jayawijaya adalah Danau Habema. Danau ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai danau tertinggi di Indonesia dan terletak pada ketinggian sekitar 3.300 meter di atas permukaan laut. Perjalanan ke danau ini bisa menjadi tantangan tersendiri karena medan yang terjal dan berliku, namun pemandangan yang disuguhkan di sepanjang jalan benar-benar layak untuk diperjuangkan.
Hamparan padang rumput dan lumut yang tumbuh lebat memberikan nuansa seperti sedang berada di luar negeri. Kabut yang turun perlahan dari puncak gunung menciptakan efek dramatis yang luar biasa. Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan Puncak Trikora yang merupakan salah satu puncak tertinggi di Papua berdiri megah di kejauhan.
Danau Habema juga memiliki nilai spiritual bagi masyarakat sekitar. Mereka meyakini bahwa tempat ini merupakan lokasi yang sakral, dijaga oleh roh leluhur dan menjadi bagian dari narasi mitologi lokal.
Catatan: Disarankan menyewa kendaraan 4WD dan menggunakan jasa pemandu lokal untuk akses yang aman.
Google Maps: Klik disini
3. Bukit Wairarek, Panorama Lembah di Atas Awan
Jika Anda pencinta fotografi atau sekadar ingin menikmati pemandangan luar biasa, maka Bukit Wairarek adalah spot wajib yang tidak boleh dilewatkan. Dari atas bukit ini, Anda akan disuguhi oleh pemandangan langsung ke arah Lembah Baliem dengan latar belakang pegunungan yang diselimuti dengan kabut. Momen matahari terbit di sini sangat memesona, memberikan efek siluet pepohonan dan rumah-rumah honai di kejauhan.
Meskipun tidak terlalu tinggi, jalur pendakian untuk menuju ke bukit tetap memberikan tantangan ringan yang sangat menyenangkan. Banyak warga lokal yang datang ke tempat ini untuk beristirahat atau sekadar menikmati ketenangan alam. Ini adalah destinasi ideal untuk melepas penat dan menenangkan pikiran jauh dari keramaian.
Google Maps: Klik disini
4. Goa Kontilola – Lukisan Tangan Prasejarah dalam Keheningan Goa

Goa Kontilola adalah destinasi wisata alam dan sejarah yang menyimpan misteri dan keindahan yang belum banyak dijamah. Goa ini memiliki lorong-lorong luas dengan stalaktit dan stalagmit yang masih aktif, memperlihatkan proses geologi yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Yang paling menarik, di dinding goa terdapat lukisan tangan prasejarah yang dipercaya berusia lebih dari 5.000 tahun. Ini menjadi bukti bahwa kawasan Jayawijaya telah lama dihuni dan menjadi pusat peradaban lokal sejak zaman batu.
Suasana dalam goa yang sunyi dan cahaya alami yang masuk dari celah batu menciptakan pengalaman spiritual tersendiri bagi pengunjung. Cocok bagi wisatawan yang menyukai wisata sejarah, budaya, dan eksplorasi alam yang masih perawan.
Google Maps: Klik disini
5. Air Terjun Walesi, Kesegaran Tersembunyi di Tengah Hutan Papua
Dikelilingi hutan tropis yang masih sangat alami, Air Terjun Walesi menjadi oase alami bagi siapa pun yang berani menelusuri jalur tersembunyi menuju lokasi ini. Perlu perjuangan untuk mencapai tempat ini, namun begitu tiba di lokasi, keindahan air yang jatuh dari tebing tinggi serta kolam alami berair jernih akan menghapus seluruh lelah.
Tidak hanya menjadi destinasi piknik favorit warga lokal, air terjun ini juga menawarkan spot menarik untuk fotografi dan healing di tengah alam. Suara gemuruh air yang berpadu dengan suara burung khas Papua membuat suasana di sini menjadi begitu syahdu.
Google Maps: Klik disini
6. Pasar Jibama, Nadi Kehidupan Harian Masyarakat Jayawijaya

Untuk merasakan denyut kehidupan masyarakat Papua yang sebenarnya, berkunjung ke Pasar Jibama adalah pilihan tepat. Pasar ini menjadi tempat untuk berkumpulnya berbagai suku yang datang dari pelosok Jayawijaya untuk menjual hasil pertanian, kerajinan tangan, dan bahan makanan khas.
Di sini, Anda bisa melihat masyarakat mengenakan pakaian adat, menjajakan ubi-ubian, pisang, hingga noken—tas rajut tradisional Papua yang terbuat dari kulit kayu. Tak sedikit pula para wisatawan yang datang untuk membeli noken sebagai oleh-oleh atau simbol solidaritas terhadap masyarakat adat.
Bagi pecinta etnografi, pasar ini merupakan tempat terbaik untuk melakukan observasi sosial secara langsung, tanpa perlu terlalu jauh masuk ke pelosok.
Google Maps: Klik disini
7. Kampung Suroba – Pengalaman Menginap Ala Suku Dani
Jika ingin merasakan sensasi tinggal bersama masyarakat lokal, Anda bisa datang ke Kampung Wisata Suroba. Di kampung ini, pengunjung tidak hanya bisa melihat tetapi juga bisa mengalami langsung bagaimana kehidupan tradisional suku Dani. Anda akan diajak tinggal di honai, ikut serta dalam kegiatan harian warga seperti bercocok tanam, beternak babi, hingga menyaksikan upacara adat jika bertepatan.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa belajar langsung membuat kerajinan tangan, memasak makanan khas Papua seperti bakar batu, dan memahami filosofi hidup masyarakat gunung.
Kegiatan terbaik: Ikut pelatihan membuat noken dan menanam ubi secara tradisional.
Google Maps: Klik disini
Jayawijaya, Perpaduan Eksotisme Alam dan Kearifan Budaya
Jayawijaya bukan hanya destinasi wisata biasa. Namun merupakan ruang di mana kekayaan alam dan budaya hidup secara berdampingan dan harmonis. Setiap tempat yang Anda kunjungi akan menawarkan cerita dan makna yang berbeda, mulai dari keindahan puncak gunung yang menjulang hingga kerendahan hati masyarakat adat yang masih memegang teguh nilai-nilai leluhur.
Dengan aksesibilitas yang kini semakin baik dan dukungan dari pemerintah daerah, pariwisata di Jayawijaya mulai berkembang tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya. Inilah saat yang tepat untuk menjelajahi destinasi tersembunyi ini sebelum menjadi arus utama. (Wd)