Aliran Air Bersih Terhenti, Warga Tiga RT di Pasar Sungai Penuh Bertindak Swadaya

- Jurnalis

Jumat, 11 April 2025 - 10:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Google Search

Foto: Google Search

Britainaja, Sungai Penuh – Sudah hampir sebulan, warga RT 06, RT 08, dan RT 09 di Kelurahan Pasar Sungai Penuh menghadapi krisis air bersih. Pasokan dari sumber mata air Lapangan Merdeka yang dikelola kelurahan terhenti total, memicu keresahan di tengah masyarakat.

Tak ingin terus bergantung, warga pun bergerak. Secara gotong royong, mereka mencari solusi sendiri. Sejumlah warga sepakat memanggil tukang untuk menelusuri jalur pipa dan memperbaiki saluran yang bermasalah.

Menurut keterangan Hj. Erni, salah satu warga yang ikut dalam upaya ini, ditemukan beberapa pipa yang tersumbat, bahkan ada bagian saluran yang tertutup dengan sengaja. “Pengerjaan berlangsung selama tiga hari. Beberapa pipa yang rusak diganti, dan ternyata ada dua jalur air yang sengaja diblokir oleh oknum tak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Alami Penurunan

Kini, setelah perbaikan dilakukan, aliran air kembali mengalir normal ke rumah-rumah warga. “Alhamdulillah, air sudah mengalir lagi. Kami semua sangat lega. Warga bahkan bersorak gembira. Bisa menikmati air bersih lagi adalah kebahagiaan besar bagi kami,” tambahnya.

Namun demikian, muncul masalah baru. Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan mencapai Rp1,5 juta untuk upah tukang, serta Rp500 ribu untuk pembelian material. Ironisnya, Lurah Pasar, Wiwin Septiadi, dikabarkan tidak bersedia mengganti biaya tersebut, bahkan meminta iuran dari warga untuk menutupinya.

Baca Juga :  BMKG Prakirakan Provinsi Jambi Berpotensi Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini

“Kami kecewa, karena sebelumnya telah disepakati bahwa warga cukup membayar iuran bulanan saja. Kalau ada kerusakan, itu seharusnya menjadi tanggung jawab pihak pengelola,” tegas Hj. Erni.

Warga kini mendesak adanya transparansi dan tata kelola yang lebih baik dalam pengelolaan air bersih dari Lapangan Merdeka. Mereka berharap sistem pembayaran diperjelas dan manajemen dikelola secara profesional.

“Sudah saatnya pengelolaan dilakukan dengan struktur yang jelas. Harus ada sekretaris, teknisi, bendahara, dan rekening resmi. Jangan lagi uang iuran diserahkan langsung ke lurah atau perorangan. Apalagi Lapangan Merdeka adalah bagian dari Ruang Terbuka Hijau milik pemerintah kota,” pungkas Hj. Erni. (Wd)

Berita Terkait

Wisatawan Asal Bungo Meninggal Setelah Terpeleset di Air Panas Semurup
Korban Tenggelam di Sungai Desa Suka Maju, Ditemukan oleh Tim SAR Gabungan
Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian Remaja Hilang di Hutan RKE
Seorang Warga Diduga Terbawa Arus Sungai di Desa Suka Maju, Tim SAR Turun Tangan
Modus Tukar Uang THR, Pegawai BNI Life Insurance di Sungai Penuh Tipu Puluhan Warga hingga Ratusan Juta Rupiah
Putri Sulung Sapta Putra Dilantik Jadi Notaris, Warnai Pelantikan 37 Notaris Baru di Jambi
Tim SAR Kerahkan Drone Thermal Cari Remaja Hilang di Hutan Renah Kayu Embun
Upaya Pencarian Wira, Remaja Yang Hilang di RKE Belum Membuahkan Hasil
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 09:47 WIB

Wisatawan Asal Bungo Meninggal Setelah Terpeleset di Air Panas Semurup

Rabu, 16 April 2025 - 11:33 WIB

Korban Tenggelam di Sungai Desa Suka Maju, Ditemukan oleh Tim SAR Gabungan

Rabu, 16 April 2025 - 10:07 WIB

Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian Remaja Hilang di Hutan RKE

Selasa, 15 April 2025 - 23:10 WIB

Seorang Warga Diduga Terbawa Arus Sungai di Desa Suka Maju, Tim SAR Turun Tangan

Selasa, 15 April 2025 - 16:36 WIB

Modus Tukar Uang THR, Pegawai BNI Life Insurance di Sungai Penuh Tipu Puluhan Warga hingga Ratusan Juta Rupiah

Berita Terbaru